Jika kamu penggemar cerita horor, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai legenda hantu dari berbagai belahan dunia. Namun, tahukah kamu bahwa hantu-hantu dari China memiliki cerita yang tak kalah menegangkan? Dari arwah tanpa kepala hingga vampir melompat, mitos-mitos ini bukan hanya sekadar cerita untuk menakuti, tetapi juga mencerminkan sejarah, budaya, dan kepercayaan masyarakat Tiongkok sejak zaman dahulu.
Di balik keseramannya, hantu-hantu China sering dikaitkan dengan festival-festival tradisional, seperti Festival Hantu, di mana konon arwah-arwah bebas berkeliaran di dunia manusia. Nah, jika kamu penasaran dengan jenis-jenis hantu China yang paling ditakuti—terutama yang nomor tiga—simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Siap-siap bulu kudukmu berdiri!
Sebelum membahas hantu-hantu terseram, penting untuk memahami latar belakang kepercayaan masyarakat China tentang dunia arwah. Setiap tahun, tepatnya pada tanggal 15 bulan 7 menurut kalender Lunar (biasanya jatuh pada bulan Agustus atau September dalam kalender Masehi), dirayakan Zhōngyuán Jié atau Festival Hantu. Pada hari ini, masyarakat Tiongkok percaya bahwa gerbang dunia arwah terbuka, memungkinkan roh-roh yang telah meninggal untuk kembali ke dunia fana.
Menurut tradisi, arwah-arwah yang kelaparan ini diberi kebebasan selama satu bulan penuh, dari tanggal 15 bulan 7 hingga 15 bulan 8. Selama periode ini, mereka diperbolehkan mengunjungi rumah-rumah keluarga mereka atau bahkan berkeliaran di tempat-tempat umum. Untuk menghindari gangguan, warga setempat melakukan berbagai ritual, seperti menyediakan persembahan makanan, minuman, dan uang kertas sebagai bentuk penghormatan. Selain itu, banyak yang menghindari aktivitas penting seperti pernikahan, pembukaan usaha, atau perjalanan jauh selama bulan tersebut, karena dianggap membawa sial.
Festival ini bukan hanya tentang ketakutan, tetapi juga tentang menghormati leluhur. Di beberapa daerah, ada pertunjukan wayang atau pembakaran kertas berupa rumah, mobil, dan barang-barang mewah sebagai simbol untuk arwah. Bahkan, di Hong Kong dan Taiwan, acara ini dirayakan dengan meriah, lengkap dengan pertunjukan opera tradisional yang dipercaya dapat menghibur arwah-arwah yang berkunjung.
Meskipun Festival Hantu dianggap sebagai momen sakral, tidak semua orang ingin bertemu langsung dengan arwah. Oleh karena itu, masyarakat China memiliki berbagai tindakan pencegahan untuk menghindari gangguan dari dunia gaib. Salah satunya adalah dengan tidak keluar rumah pada malam hari, terutama di area yang dianggap angker seperti kuburan atau jalan sepi. Mereka juga menghindari menyentuh atau mengganggu persembahan yang ditujukan untuk arwah, karena dipercaya dapat memicu kemarahan roh halus.
Selain itu, ada beberapa pantangan lain yang sering diikuti, seperti:
Meskipun terdengar mistis, tradisi-tradisi ini sebenarnya memiliki nilai filosofis yang dalam. Misalnya, menghindari aktivitas tertentu selama Festival Hantu juga menjadi momen untuk introspeksi dan menghargai kehidupan. Bagi sebagian orang, ini adalah waktu untuk merefleksikan hubungan dengan keluarga yang telah meninggal dan memperkuat ikatan dengan leluhur.
Setelah memahami latar belakang Festival Hantu dan cara masyarakat menghadapinya, kini saatnya kita mengupas tiga hantu China yang paling ditakuti. Setiap hantu ini memiliki asal-usul, penampilan, dan cara mengganggu yang unik. Siap-siap, karena nomor tiga adalah yang paling menyeramkan!
Wú Tóu Guǐ secara harfiah berarti "hantu tanpa kepala". Hantu ini konon adalah jelmaan arwah orang-orang yang meninggal dengan cara dipenggal, baik karena hukuman mati, pembunuhan, atau kecelakaan. Menurut legenda, hantu ini sering muncul di jalanan sepi pada malam hari, terutama di dekat tempat-tempat yang pernah menjadi lokasi eksekusi atau pertempuran.
Ciri khasnya adalah tubuh yang tampak seperti manusia biasa, tetapi tanpa kepala. Kadang, kepala mereka digambarkan tergantung di tangan atau bahkan terbang mengikuti tubuh. Mereka dipercaya mencari kepala pengganti untuk melengkapi diri, sehingga sering mendekati orang yang sendirian. Korban yang melihatnya biasanya merasakan suara bisikan atau tarikan kuat dari belakang, seolah-olah ada yang mencoba merenggut kepala mereka.
Hantu ini sangat ditakuti karena terkait dengan sejarah kekerasan di China kuno, seperti masa Dinasti Ming dan Qing, di mana pemenggalan kepala adalah hukuman umum bagi penjahat atau pemberontak. Beberapa cerita menyebutkan bahwa Wú Tóu Guǐ juga muncul di medan perang, mencari kepala prajurit yang gugur. Untuk menghindarinya, masyarakat sering menghindari jalanan gelap atau membaca mantra pelindung saat berjalan malam.
Nǚ Guǐ, atau "hantu perempuan", adalah salah satu jenis hantu yang paling sering muncul dalam cerita rakyat China. Berbeda dengan kuntilanak di Indonesia, Nǚ Guǐ biasanya digambarkan mengenakan gaun merah panjang dengan rambut terurai panjang hingga pinggang. Warna merah pada gaun mereka melambangkan kemarahan, dendam, atau kematian yang tidak wajar.
Hantu ini konon adalah arwah wanita yang meninggal karena bunuh diri, pembunuhan, atau pengkhianatan. Mereka sering muncul di tepi sungai, jembatan, atau kamar tidur, terutama pada malam bulan purnama. Beberapa legenda menyebutkan bahwa Nǚ Guǐ akan menarik kaki korban ke dalam air atau meniupkan angin dingin yang membuat tubuh lemah. Ada juga yang percaya bahwa mereka dapat menguasai tubuh wanita hidup untuk balas dendam.
Salah satu cerita paling terkenal adalah tentang wanita yang dibunuh oleh suaminya karena dicurigai berselingkuh. Arwahnya kemudian muncul untuk menyiksa suaminya hingga gila. Untuk menenangkan Nǚ Guǐ, masyarakat sering melakukan ritual seperti membakar kertas merah atau menaruh makanan manis di tempat-tempat yang dianggap mereka kunjungi. Beberapa orang juga menghindari memakai pakaian merah saat malam hari, karena dipercaya dapat menarik perhatian hantu ini.
Jika dua hantu sebelumnya sudah cukup menakutkan, Jiāng Shī adalah yang paling terkenal dan ditakuti. Hantu ini sering disebut sebagai "vampir China" atau "mayat hidup", dan telah menjadi ikon dalam banyak film horor Asia. Berbeda dengan vampir Barat yang menghisap darah, Jiāng Shī lebih mirip zombie dengan tubuh kaku, kulit hijau kebiruan, dan tangan yang menjulur ke depan.
Ciri khasnya adalah gerakan melompat-lompat dengan kaki yang tidak menekuk, seolah-olah mereka "melayang" di udara. Mereka konon adalah arwah orang yang tidak dikubur dengan benar atau jasadnya dihidupkan kembali melalui ilmu hitam. Jiāng Shī dipercaya dapat menghisap energi hidup (qì) dari korban, membuat mereka lemah dan akhirnya mati. Beberapa legenda bahkan menyebutkan bahwa mereka dapat mengubah orang hidup menjadi Jiāng Shī baru dengan sentuhan.
Untuk melindungi diri dari Jiāng Shī, masyarakat China memiliki beberapa cara, seperti:
Hantu ini begitu populer sehingga banyak film dan serial TV yang mengangkat kisahnya, seperti "Mr. Vampire" atau "The Era of Vampires". Meskipun sering digambarkan secara komedi, Jiāng Shī tetap menjadi salah satu hantu paling ditakuti karena kemampuannya yang sulit dikalahkan dan sifatnya yang sangat agresif.
Cerita tentang hantu China bukan hanya sekadar dongeng untuk menakuti anak-anak, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan kepercayaan masyarakat Tiongkok. Dari Wú Tóu Guǐ yang mencari balas dendam hingga Jiāng Shī yang melompat-lompat, setiap hantu memiliki latar belakang yang membuatnya semakin menakutkan. Apakah kamu berani bertemu mereka?
Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang mitos, legenda, atau bahkan bahasa Mandarin (untuk memahami cerita aslinya!), Tugasin siap membantu! Kami tidak hanya menyediakan layanan pembuatan tugas dan skripsi, tetapi juga dapat membantumu menemukan sumber-sumber terpercaya tentang budaya China. Hubungi kami sekarang dan dapatkan bantuan terbaik untuk kebutuhan akademismu!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang