Bayangkan jika Google Maps tiba-tiba hilang dari ponselmu. Tidak ada lagi petunjuk jalan, lokasi restoran favorit, atau bahkan batas wilayah negara. Kacau, bukan? Nah, di balik kemudahan navigasi yang kita nikmati setiap hari, ada jurusan pemetaan yang bekerja keras memastikan data geografis akurat dan terupdate. Dari pembuatan peta digital hingga analisis spasial untuk pembangunan infrastruktur, lulusan program studi ini jadi backbone di era teknologi modern. Tapi, universitas mana saja di Indonesia yang punya jurusan pemetaan terbaik? Simak daftar 10 kampus unggulan beserta akreditasinya—siapa tahu, salah satunya jadi langkah awal karirmu di dunia geospatial!
Sebelum membahas universitas yang ada jurusan pemetaan, penting banget buat kamu pahami mengapa bidang ini semakin diminati. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), permintaan tenaga ahli geospatial meningkat 25% per tahun sejak 2020—terutama untuk kebutuhan:
Gaji lulusan jurusan ini juga menggiurkan! Fresh graduate bisa meraup Rp6–12 juta per bulan, sementara profesional dengan sertifikasi internasional (seperti GIS Professional) bisa mencapai Rp20–50 juta. Still thinking soal prospek kerjanya? Yuk, lanjut ke daftar kampus terbaik!
Kami sudah rangkum 10 universitas dengan jurusan pemetaan terbaik berdasarkan akreditasi BAN-PT, reputasi alumni, dan kerjasama industri. Simak detailnya:
Akreditasi: A (Sangat Unggul) | Jenjang: S1, S2, S3
Fun fact: ITB kerap menjadi tuan rumah International Geospatial Competition, di mana mahasiswanya bersaing dengan kampus luar negeri seperti TU Delft (Belanda).
Akreditasi: A | Jenjang: S1, S2
UGM juga menawarkan program double degree dengan universitas di Jerman dan Jepang. Cocok buat kamu yang pengen karir internasional!
Akreditasi: A | Jenjang: S1, S2
Bagi yang suka tantangan, ITS sering mengadakan hackathon pemetaan bersama ESRI (perusahaan GIS terbesar dunia).
Akreditasi: A | Jenjang: S1
Tip: Jika kamu memilih UI, manfaatkan program student exchange ke Universitas Melbourne untuk belajar advanced GIS.
Akreditasi: A | Jenjang: S1
Undip juga punya komunitas pemetaan yang aktif mengadakan workshop gratis untuk siswa SMA. Jadi, kamu bisa networking sejak dini!
Akreditasi: B | Jenjang: S1
Unhas sering mengirim mahasiswanya ke proyek pemetaan di Kawasan Timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua.
Akreditasi: A | Jenjang: S1
Unpad juga menawarkan beasiswa penelitian dari Kementerian LHK untuk mahasiswa yang fokus pada pemetaan hutan.
Akreditasi: B | Jenjang: S1
Mahasiswa UB sering mendapatkan kesempatan magang di perusahaan survei tanah seperti PT Geoservices.
Akreditasi: B | Jenjang: S1
ULM menawarkan program fast track untuk mahasiswa berprestasi yang ingin melanjutkan S2 di luar negeri.
Akreditasi: B | Jenjang: S1
Unsyiah sering mengadakan pelatihan pemetaan bencana bersama BMKG dan BPBD.
Nah, setelah melihat daftar universitas yang ada jurusan pemetaan di atas, pasti ada yang bingung: "Kampus mana yang paling cocok buat aku?" Tenang, simak tips berikut:
Jurusan pemetaan punya banyak cabang, seperti:
Contoh: Jika kamu tertarik dengan drone mapping, pilih kampus dengan fasilitas UAV (Unmanned Aerial Vehicle) seperti ITS atau UGM.
Pastikan jurusannya terakreditasi minimal B oleh BAN-PT. Selain itu, cek apakah kampus punya kerjasama dengan:
Semakin banyak kerjasama, semakin mudah kamu mendapatkan magang atau pekerjaan setelah lulus.
Biaya kuliah jurusan pemetaan bervariasi, mulai dari Rp500.000 hingga Rp10.000.000 per semester. Jika budget terbatas, pertimbangkan:
Pastikan kampus punya:
Pro tip: Kunungi website resmi jurusan atau hubungi alumni via LinkedIn untuk tanya pengalaman kuliah.
Lulusan jurusan pemetaan tidak hanya jadi surveyor lapangan, lho! Berikut beberapa karir menjanjikan beserta estimasi gajinya:
Tugas: Mengolah data spasial untuk pembuatan peta digital.
Industri: Pemerintah (BIG, Kementerian PU), startup (Gojek, Traveloka), perusahaan pertambangan.
Gaji: Rp8–20 juta per bulan (tergantung pengalaman).
Tugas: Menganalisis citra satelit untuk pemantauan lingkungan atau pertanian.
Industri: LSM (WWF, Greenpeace), perusahaan agritech, badan meteorologi.
Gaji: Rp7–18 juta per bulan.
Tugas: Pemetaan dasar laut untuk kebutuhan pelayaran atau eksplorasi minyak.
Industri: Perusahaan pelayaran (PELNI), pertambangan lepas pantai (Pertamina Hulu).
Gaji: Rp10–25 juta per bulan (plus tunjangan lapangan).
Tugas: Merancang tata kota menggunakan data geospasial.
Industri: Pemerintah daerah, konsultan perencanaan (PT Waskita, PT Adhi Karya).
Gaji: Rp9–22 juta per bulan.
Tugas: Memetakan daerah rawan bencana dan merancang sistem peringatan dini.
Industri: BMKG, BPBD, LSM seperti Mercy Corps.
Gaji: Rp8–20 juta per bulan.
Ingin tahu lebih detail tentang prospek kerja dan cara mempersiapkan diri sejak kuliah? Kamu bisa konsultasi dengan mentor ahli di Tugasin untuk mendapatkan panduan karir yang tepat!
Dari 10 universitas dengan jurusan pemetaan terbaik di atas, masing-masing punya keunggulan unik—mulai dari ITB dengan reputasi internasionalnya hingga Unsyiah yang fokus pada mitigasi bencana. Kunci suksesnya adalah:
Jangan lupa, dunia pemetaan terus berkembang dengan teknologi seperti AI, drone, dan IoT. Jadi, selain ilmu dasar, kamu juga perlu update dengan tren terbaru. Siap jadi bagian dari revolusi geospasial Indonesia? Mulailah dengan memilih kampus terbaik dan raih impianmu!
Butuh bantuan untuk persiapan masuk jurusan pemetaan? Dari portfolio hingga latihan soal ujian, tim ahli di Tugasin siap membantu kamu meraih kursi di kampus impian. Yuk, mulai langkah pertamamu sekarang!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang