Pernahkah Anda bertanya-tanya, "Seberapa lancar sih kemampuan bahasa Inggris saya?" atau "Level mana yang harus saya capai untuk kuliah di luar negeri atau bekerja di perusahaan internasional?" Jika iya, maka Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) adalah jawabannya! Kerangka standar ini tidak hanya digunakan di Eropa, tetapi juga diakui secara global—termasuk di Indonesia—sebagai acuan untuk mengukur kemahiran berbahasa, khususnya bahasa Inggris.
CEFR membagi kemampuan berbahasa menjadi 6 level, mulai dari pemula (A1) hingga mahir (C2). Setiap level memiliki kriteria spesifik dalam hal mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Memahami perbedaan antar-level ini akan membantu Anda menentukan target belajar yang realistis, memilih kursus atau materi yang tepat, bahkan menyesuaikan strategi saat mengikuti tes seperti IELTS atau TOEFL. Nah, yuk kita bahas satu per satu—dari yang paling dasar hingga tingkat near-native!
Sebelum membahas level-levelnya, penting untuk memahami mengapa CEFR menjadi standar global. Berbeda dengan sistem penilaian lokal yang mungkin bervariasi, CEFR memberikan:
Dengan memahami level CEFR, Anda bisa mengukur progres belajar secara objektif dan merencanakan langkah selanjutnya—apakah itu mengikuti kursus intensif, berlatih dengan language partner, atau fokus pada skill tertentu (seperti writing untuk keperluan bisnis).
CEFR membagi kemahiran bahasa menjadi tiga kategori utama—Basic User (A), Independent User (B), dan Proficient User (C)—yang kemudian dibagi lagi menjadi dua sub-level. Berikut penjelasan detailnya:
Deskripsi: Ini adalah level starter di mana Anda baru mulai belajar bahasa Inggris. Kemampuan Anda masih sangat terbatas, tetapi sudah bisa berinteraksi dalam situasi sederhana.
Kemampuan yang dimiliki:
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang