Pernahkah Anda membaca artikel yang menjelaskan bagaimana hujan terjadi, mengapa gunung meletus, atau proses fotosintesis pada tumbuhan? Jenis teks seperti itu disebut teks eksplanasi—salah satu format penulisan paling penting dalam dunia pendidikan dan komunikasi ilmiah. Tidak hanya membantu kita memahami fenomena alam atau sosial, teks ini juga sering muncul dalam ujian sekolah, tugas kuliah, bahkan konten-konten informatif di media digital. Tapi apa sebenarnya yang membedakannya dengan teks deskripsi atau argumentasi? Dan bagaimana cara membuatnya dengan struktur yang benar?
Dalam panduan ini, kami akan mengupas tuntas pengertian teks eksplanasi, struktur baku yang harus diikuti, ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lain, serta 5+ contoh aktual tahun 2025 yang bisa Anda jadikan referensi. Baik Anda pelajar yang sedang belajar menulis, mahasiswa yang butuh referensi tugas, atau penulis konten yang ingin meningkatkan kualitas artikel, pemahaman mendalam tentang teks ini akan sangat bermanfaat. Bonus: Kami juga akan berbagi tips praktis agar teks eksplanasi Anda tidak hanya informatif, tapi juga menarik untuk dibaca!
Teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan menjelaskan proses, fenomena, atau peristiwa secara sistematis dan logis—mulai dari penyebab, tahapan, hingga dampaknya. Berbeda dengan teks deskripsi yang fokus pada penggambaran detail, atau teks argumentasi yang bertujuan meyakinkan pembaca, teks ini bersifat netral dan faktual. Tujuannya satu: membantu pembaca memahami "mengapa" dan "bagaimana" suatu hal terjadi.
Contoh sederhananya:
Dalam konteks akademis, teks eksplanasi sering digunakan dalam mata pelajaran IPA, IPS, atau Bahasa Indonesia. Sementara di dunia profesional, format ini banyak diterapkan dalam artikel ilmiah, laporan penelitian, atau konten edukasi di website. Jika Anda sering kesulitan membuat tugas jenis ini, layanan seperti Tugasin bisa menjadi solusi praktis untuk mendapatkan referensi atau bantuan penulisan yang terstruktur.
Agar teks eksplanasi mudah dipahami dan sistematis, struktur penulisannya harus mengikuti tiga bagian utama berikut. Melewatkan salah satunya bisa membuat pembaca bingung atau informasi menjadi tidak lengkap.
Bagian ini berfungsi sebagai pengantar topik yang akan dijelaskan. Isinya meliputi:
Contoh: "Banjar (banjir bandang) adalah bencana alam yang sering melanda daerah pegunungan. Fenomena ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang tidak mampu diserap tanah, ditambah dengan penebangan liar yang mengurangi daya tahan lereng..."
Ini adalah inti dari teks eksplanasi, di mana penulis menjabarkan:
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang