Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kata makan bisa berubah menjadi memakan, atau buku menjadi buku-buku? Rahasianya terletak pada affixes—elemen kecil namun kuat dalam bahasa Indonesia yang mampu mengubah makna, kelas kata, bahkan nuansa sebuah ucapan. Tanpa disadari, kita menggunakan affixes setiap hari, baik saat berbicara, menulis, maupun membaca. Namun, apa sebenarnya affixes itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan mengapa pemahaman tentang affixes penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Anda?
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas seluk-beluk affixes—mulai dari pengertian dasar, jenis-jenisnya yang beragam, hingga contoh penerapan dalam kalimat sehari-hari. Baik Anda pelajar, penulis, atau sekadar pencinta bahasa, memahami affixes akan membantu Anda menggunakan kata dengan lebih tepat, menghindari kesalahan umum, dan bahkan memperkaya kosakata. Jadi, siap untuk menjelajahi dunia morfologi yang menarik? Mari mulai!
Affixes, atau yang dalam bahasa Indonesia disebut imbuhan, adalah morfem terikat yang ditambahkan pada sebuah kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna atau fungsi gramatikal yang berbeda. Morfem sendiri adalah unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna—seperti kata tulis (kata dasar) atau imbuhan -an dalam tulisan.
Tanpa affixes, bahasa Indonesia akan kehilangan fleksibilitasnya. Bayangkan jika kita hanya bisa menggunakan kata dasar seperti ajar, baca, atau jalan tanpa bisa mengubahnya menjadi belajar, pembaca, atau pejalan kaki. Affixes memungkinkan kita untuk:
Menariknya, affixes tidak hanya ada dalam bahasa Indonesia. Hampir semua bahasa di dunia—dari Inggris hingga Jepang—menggunakan sistem imbuhan, meski dengan aturan yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, affixes sangat produktif, artinya kita bisa menggabungkannya dengan berbagai kata dasar untuk membentuk kata baru yang bermakna.
Affixes dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi empat jenis utama berdasarkan posisinya relatif terhadap kata dasar. Setiap jenis memiliki peran dan contoh penggunaan yang khas. Berikut penjelasan lengkapnya:
Prefix adalah affixes yang ditempatkan di awal kata dasar. Fungsinya beragam, mulai dari mengubah kelas kata hingga menambahkan makna khusus. Beberapa prefix paling umum dalam bahasa Indonesia antara lain:
Prefix seringkali menjadi "penyelamat" saat kita ingin mengubah makna kata tanpa harus mencari sinonim. Misalnya, daripada mengatakan "orang yang mengajar", kita cukup menggunakan pengajar—lebih ringkas dan natural.
Suffix adalah affixes yang ditempatkan di akhir kata dasar. Fungsinya biasanya untuk mengubah kelas kata atau menambahkan makna gramatikal seperti jumlah, hasil, atau proses. Berikut suffix yang sering digunakan:
Suffix seperti -an dan -kan seringkali menjadi sumber kebingungan karena bisa mengubah makna secara drastis. Misalnya, ajar (kata kerja) vs. ajaran (hasil atau benda abstrak) vs. pengajaran (proses). Untuk menghindari kesalahan, cobalah menggunakan layanan pengecekan tata bahasa jika Anda ragu dengan pemilihan suffix.
Infix adalah affixes yang disisipkan di tengah kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, infix jauh lebih jarang digunakan dibandingkan prefix atau suffix, tetapi tetap memiliki peran penting—terutama untuk:
Meskipun tidak seproduktif prefix atau suffix, infix sering muncul dalam kata-kata yang menggambarkan alam, tubuh, atau gerakan. Misalnya, gemetar (dari getar) atau keriting (dari kriting, varian dari keriting). Penggunaan infix yang tepat bisa membuat deskripsi Anda terdengar lebih hidup dan ekspresif.
Konfiks adalah gabungan dari prefix dan suffix yang bekerja secara bersamaan untuk mengubah kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, konfiks sangat umum dan seringkali mengubah makna secara signifikan. Berikut beberapa konfiks yang sering digunakan:
Konfiks seperti ke-...-an seringkali menjadi "jembatan" untuk mengubah kata sifat menjadi kata benda abstrak. Misalnya, baik (kata sifat) menjadi kebaikan (kata benda yang mewakili konsep). Pemahaman tentang konfiks sangat berguna saat Anda ingin menulis esai, artikel, atau karya ilmiah yang membutuhkan variasi kata yang kaya.
Teori tanpa praktik tentu kurang bermakna. Untuk membantu Anda memahami affixes dengan lebih baik, berikut adalah 10 contoh kalimat yang menggunakan berbagai jenis affixes, beserta analisisnya:
Dari contoh di atas, Anda bisa melihat bagaimana affixes mengubah tidak hanya makna, tetapi juga fungsi kata dalam kalimat. Misalnya, tulis (kata kerja) vs. tulisan (kata benda) vs. penulisan (proses). Pemahaman ini sangat berguna saat Anda ingin menulis dengan lebih variatif atau menghindari pengulangan kata yang sama.
Meskipun affixes sangat berguna, penggunaannya yang salah bisa membuat kalimat terdengar aneh, ambigu, atau bahkan salah secara gramatikal. Berikut adalah 5 kesalahan umum yang sering terjadi, beserta tips untuk menghindarinya:
Kesalahan: "Saya mengambilkan buku itu untukmu." (seharusnya: mengambilkan sudah benar, tetapi sering disalahartikan dengan mengambil).
Penjelasan: Prefix me- + suffix -kan (mengambilkan) berarti melakukan tindakan untuk orang lain, sementara mengambil hanyalah tindakan biasa. Kesalahan terjadi ketika seseorang menggunakan mengambilkan tanpa objek penerima manfaat (misal: "Saya mengambilkan buku"*—salah karena tidak jelas untuk siapa).
Solusi: Pastikan ada objek penerima manfaat (misal: "Saya mengambilkan buku untuk adik").
Kesalahan: "Pengerjaan tugas oleh siswa sangat lambat." (lebih natural: "Penyelesaian tugas oleh siswa..." atau "Siswa mengerjakan tugas dengan lambat.").
Penjelasan: Konfiks pe-...-an seringkali membuat kalimat terdengar kaku atau bertele-tele, terutama jika ada alternatif yang lebih sederhana.
Solusi: Pertimbangkan apakah kata dasar + suffix -an sudah cukup (misal: kerja → kerjaan untuk bahasa informal).
Kesalahan: "Ia minumi air putih setiap pagi." (seharusnya: "Ia minum air putih...").
Penjelasan: Suffix -i hanya digunakan untuk kata kerja yang menunjukkan arah atau lokasi (misal: catat dinding, hiasi ruangan). Kata minum tidak memerlukan -i karena tidak ada objek lokasi.
Solusi: Gunakan -i hanya jika kata kerjanya memerlukan objek tempat (misal: sapu → sapui lantai).
Kesalahan: "Wajahnya kemerah-merahan karena malu." (seharusnya: "memerah" atau "merah padam").
Penjelasan: Infix seperti -em- atau -el- tidak bisa digunakan sembarangan. Kemerah-merahan bukan bentuk baku; yang benar adalah memerah (dari merah + me-).
Solusi: Jika ragu, gunakan kamus atau cek kata baku di KBBI daring.
Kesalahan: "Pintu dibukakan oleh Pak RT." (seharusnya: "dibuka" jika tidak ada objek penerima manfaat).
Penjelasan: Dibukakan berarti dibuka untuk seseorang (misal: "Pintu dibukakan untuk tamu"). Jika tidak ada objek penerima, gunakan dibuka.
Solusi: Tanyakan: "Untuk siapa tindakan ini dilakukan?" Jika tidak ada jawaban, gunakan di- tanpa -kan.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan membuat tulisan atau ucapan Anda terdengar lebih profesional dan natural. Jika Anda sering menulis, luangkan waktu untuk membaca kembali dan memeriksa penggunaan affixes—atau mintalah bantuan teman atau alat pemeriksa tata bahasa.
Affixes bukan sekadar "hiasan" dalam bahasa. Pemahaman yang baik tentang affixes akan memberi Anda beberapa keuntungan praktis:
Singkatnya, affixes adalah "alat ajaib" yang memungkinkan Anda berkomunikasi dengan lebih efektif. Baik Anda seorang pelajar, profesional, atau pencinta bahasa, menguasai affixes akan membuka pintu menuju penggunaan bahasa yang lebih kaya dan tepat.
Teori tanpa praktik tidak akan optimal. Berikut adalah 3 latihan sederhana yang bisa Anda coba untuk memperdalam pemahaman tentang affixes:
Ambil 10 kata dasar berikut, lalu ubahlah menggunakan affixes yang berbeda. Contoh:
Daftar kata dasar:
Baca sebuah artikel atau buku (bisa dari koran, novel, atau sumber belajar online), lalu:
Cobalah membuat 5 kalimat menggunakan:
Contoh:
Latihan-latihan ini akan membantu Anda menginternalisasi penggunaan affixes secara alami. Semakin sering berlatih, semakin mudah Anda mengenali dan menggunakan affixes dengan benar.
Affixes adalah salah satu pilar utama dalam bahasa Indonesia yang memungkinkan kita untuk mengubah, memperkaya, dan memperjelas makna kata. Dari prefix seperti me- yang mengubah kata kerja, hingga konfiks ke-...-an yang menciptakan kata benda abstrak, setiap affixes memiliki peran unik dalam komunikasi sehari-hari.
Dengan memahami affixes, Anda tidak hanya bisa menghindari kesalahan berbahasa, tetapi juga:
Jadi, mulailah perhatikan affixes dalam percakapan atau bacaan Anda sehari-hari. Latih diri untuk mengidentifikasi dan menggunakan affixes dengan benar—dan Anda akan melihat kemajuan signifikan dalam kemampuan berbahasa Indonesia Anda. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengunjungi Tugasin untuk sumber belajar dan latihan tambahan.
Bahasa adalah alat yang hidup, dan affixes adalah bahan bakar yang membuatnya bergerak. Selamat berlatih!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang