Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana harus menyetujui atau menolak pendapat orang lain, tetapi bingung bagaimana mengungkapkannya dengan sopan dan tepat? Baik dalam percakapan sehari-hari, rapat kerja, atau diskusi akademis, kemampuan menyampaikan agreement (persetujuan) dan disagreement (penolakan) dengan baik adalah keterampilan komunikasi yang sangat berharga. Tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga membantu Anda membangun hubungan yang lebih kuat dan menghindari kesalahpahaman.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas mulai dari pengertian dasar, fungsi penting, hingga 25+ contoh dialog agreement dan disagreement yang bisa langsung Anda praktikkan. Apakah Anda pelajar yang sedang belajar bahasa Inggris, profesional yang ingin meningkatkan soft skill, atau sekadar ingin berkomunikasi lebih efektif, panduan ini akan memberi Anda fondasi yang kuat. Mari kita mulai!
Apa Itu Agreement Dan Disagreement? Pengertian Dan Perbedaan Utama
1. Pengertian Agreement (Persetujuan)
Agreement adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan kesetujuan, dukungan, atau persamaan pendapat terhadap gagasan, pendapat, atau usulan orang lain. Dalam komunikasi, agreement tidak hanya sekadar mengatakan "setuju," tetapi juga mencakup berbagai tingkat kesesuaian—mulai dari persetujuan penuh hingga setuju dengan catatan.
Contoh sederhana:
- "I completely agree with your idea about reducing plastic waste." (Saya sepenuhnya setuju dengan ide Anda tentang mengurangi sampah plastik.)
- "That's a good point. We should consider it." (Itu pendapat yang bagus. Kita harus mempertimbangkannya.)
2. Pengertian Disagreement (Penolakan)
Di sisi lain, disagreement adalah cara menyampaikan ketidaksetujuan, penolakan, atau perbedaan pendapat dengan tetap menjaga kesopanan. Kunci dari disagreement yang efektif adalah menyampaikan alasan dengan jelas tanpa menyinggung perasaan lawan bicara.
Contoh:
- "I see your point, but I think we need a different approach." (Saya mengerti pendapat Anda, tetapi menurut saya kita perlu pendekatan yang berbeda.)
- "I'm afraid I can't agree with that because..." (Sayangnya saya tidak bisa setuju dengan itu karena...)
3. Perbedaan Agreement Dan Disagreement
Aspek | Agreement | Disagreement |
Tujuan | Menyetujui atau mendukung pendapat orang lain. | Menolak atau tidak setuju dengan pendapat orang lain. |
Tone | Positif, mendukung, atau netral. | Kritis tetapi tetap sopan dan konstruktif. |
Contoh Frasa | "I agree," "That's right," "Absolutely." | "I disagree," "I'm not sure about that," "From my perspective..." |
Kedua jenis ungkapan ini sama-sama penting dalam komunikasi. Agreement membantu membangun rapport (kedekatan), sementara disagreement yang disampaikan dengan baik dapat memicu diskusi produktif dan solusi kreatif.
Fungsi Agreement Dan Disagreement Dalam Komunikasi Sehari-Hari
1. Agreement: Lebih Dari Sekadar "Setuju"
Fungsi utama agreement bukan hanya sekadar menyatakan persetujuan, tetapi juga:
- Membangun hubungan: Menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
- Mendorong kolaborasi: Persetujuan dapat memotivasi tim untuk bekerja sama mencapai tujuan.
- Mengurangi konflik: Dengan menyetujui sebagian pendapat, Anda bisa mencegah perdebatan yang tidak perlu.
- Meningkatkan kepercayaan: Orang akan lebih percaya pada Anda jika merasa didengar dan dihargai.
2. Disagreement: Seni Menyampaikan Penolakan Dengan Elegan
Disagreement yang disampaikan dengan baik memiliki beberapa fungsi krusial:
- Memicu inovasi: Perbedaan pendapat sering kali melahirkan ide-ide baru yang lebih baik.
- Menghindari kesalahan: Dengan menyuarakan ketidaksetujuan, Anda bisa mencegah keputusan yang buruk.
- Menunjukkan keberanian: Berani berbeda pendapat adalah tanda kepemimpinan dan integritas.
- Membangun diskusi yang sehat: Debat yang konstruktif memperkaya perspektif semua pihak.
Namun, perlu diingat: disagreement yang tidak dikomunikasikan dengan baik justru bisa merusak hubungan. Oleh karena itu, pelajari tips menyampaikan disagreement dengan sopan di bagian selanjutnya.
3. Kapan Harus Menggunakan Agreement Dan Disagreement?
Mengetahui kapan menggunakan keduanya sama pentingnya dengan bagaimana menggunakannya. Berikut panduan praktis:
Situasi | Agreement | Disagreement |
Rapat tim | Mendukung ide yang feasible dan sejalan dengan tujuan tim. | Menolak ide yang tidak realistis atau berisiko tinggi. |
Diskusi akademis | Menyetujui argumen yang didukung bukti kuat. | Mengkritisi teori atau data yang lemah dengan alasan logis. |
Percakapan kasual | Menyetujui preferensi teman (misal: pilihan film atau restoran). | Menolak ajakan dengan alasan yang jelas (misal: "Maaf, saya tidak bisa ikut karena sudah ada janji."). |
Ingat: Komunikasi yang efektif bukan tentang selalu setuju atau selalu menolak, tetapi tentang menyampaikan pendapat dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Jika Anda masih kesulitan membedakan keduanya, cobalah berlatih dengan Tugasin untuk mendapatkan contoh-contoh praktis dan latihan interaktif.
5 Tips Menyampaikan Agreement Dan Disagreement Dengan Sopan
Menyampaikan persetujuan atau penolakan memang mudah, tetapi melakukannya dengan sopan dan profesional membutuhkan latihan. Berikut lima tips yang bisa Anda terapkan:
1. Mulailah Dengan Kalimat Positif (Untuk Disagreement)
Sebelum menyampaikan ketidaksetujuan, mulailah dengan kalimat yang mengakui pendapat orang lain. Ini akan membuat lawan bicara merasa dihargai.
Contoh:
- ❌ "Your idea is bad." (Ide Anda buruk.) → Tidak sopan!
- ✅ "I appreciate your suggestion. However, I think we should consider..." (Saya menghargai saran Anda. Namun, menurut saya kita harus mempertimbangkan...)
2. Gunakan "I" Statements (Pernyataan Dengan "Saya")
Hindari menyalahkan atau menyalahkan orang lain. Fokus pada pendapat Anda sendiri dengan menggunakan frasa yang dimulai dengan "I" (saya).
Contoh:
- ❌ "You're wrong because..." (Anda salah karena...) → Menyerang!
- ✅ "I have a different view because..." (Saya memiliki pandangan berbeda karena...)
3. Berikan Alasan Yang Jelas
Baik agreement maupun disagreement akan lebih kuat jika disertai alasan logis. Ini menunjukkan bahwa pendapat Anda bukan sekadar opini semata.
Contoh Agreement:
- "I agree with implementing remote work because studies show it increases productivity by 20%." (Saya setuju dengan penerapan kerja jarak jauh karena studi menunjukkan itu meningkatkan produktivitas sebesar 20%.)
Contoh Disagreement:
- "I disagree with extending the deadline because it might reduce our team's sense of urgency." (Saya tidak setuju dengan memperpanjang deadline karena bisa mengurangi rasa urgensi tim.)
4. Gunakan Bahasa Tubuh Yang Mendukung
Komunikasi non-verbal (seperti kontak mata, senyuman, atau gestur) bisa memperkuat atau melemahkan pesan Anda. Untuk agreement, anggukan kepala atau senyuman akan mempertegas persetujuan. Untuk disagreement, pastikan ekspresi wajah Anda netral dan terbuka, bukan marah atau menutup diri.
5. Akhiri Dengan Solusi atau Pertanyaan Terbuka
Jangan biarkan percakapan berakhir dengan ketegangan. Untuk disagreement, usulkan alternatif atau ajak lawan bicara untuk berdiskusi lebih lanjut.
Contoh:
- "What do you think if we try a different approach?" (Bagaimana pendapat Anda jika kita mencoba pendekatan yang berbeda?)
- "Maybe we can combine both ideas?" (Mungkin kita bisa menggabungkan kedua ide?)
Dengan menerapkan tips ini, Anda tidak hanya akan terlihat lebih profesional, tetapi juga membangun komunikasi yang lebih efektif dan harmonis dalam berbagai situasi.
25+ Contoh Dialog Agreement Dan Disagreement Dalam Berbagai Situasi
Teori tanpa praktik tidak akan banyak membantu. Berikut adalah 25+ contoh dialog agreement dan disagreement yang bisa Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari percakapan santai hingga situasi formal.
📌 Contoh Agreement (12 Dialog)
1. Dalam Diskusi Kelompok (Formal)
Situasi: Rapat tim tentang strategi pemasaran baru.
- A: "I think we should focus more on social media ads this quarter." (Saya pikir kita harus lebih fokus pada iklan media sosial kuartal ini.)
- B: "I totally agree. The data shows that our engagement rate on Instagram has increased by 30%." (Saya sangat setuju. Data menunjukkan tingkat keterlibatan kita di Instagram naik 30%.)
2. Dalam Percakapan Santai (Informal)
Situasi: Ngobrol dengan teman tentang film terbaru.
- A: "That movie was amazing! The plot twist was unexpected." (Film itu luar biasa! Twist plotnya tidak terduga.)
- B: "Absolutely! I didn't see that coming at all." (Betul sekali! Saya sama sekali tidak menduganya.)
3. Dalam Presentasi (Akademis/Profesional)
Situasi: Menanggapi presentasi rekan kerja.
- A: "Based on our research, customers prefer eco-friendly packaging." (Berdasarkan penelitian kita, pelanggan lebih suka kemasan ramah lingkungan.)
- B: "That's a great point. It aligns with our company's sustainability goals." (Itu pendapat yang bagus. Ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan kita.)
4. Dalam Wawancara Kerja
Situasi: Menanggapi pertanyaan tentang kerja tim.
- Interviewer: "Teamwork is essential in this role. Do you agree?" (Kerja tim sangat penting dalam posisi ini. Apakah Anda setuju?)
- Candidate: "I couldn't agree more. In my previous job, collaboration was key to our success." (Saya sangat setuju. Di pekerjaan saya sebelumnya, kolaborasi adalah kunci kesuksesan kami.)
5. Dalam Debat (Netral)
Situasi: Diskusi tentang kebijakan pemerintah.
- A: "The new policy will help small businesses grow." (Kebijakan baru ini akan membantu bisnis kecil berkembang.)
- B: "I'm with you on that. The tax reduction is a big relief for startups." (Saya sependapat. Pengurangan pajak ini sangat meringankan bagi startup.)
6. Dalam Keluarga
Situasi: Membahas rencana liburan.
- A: "How about we go to Bali this summer?" (Bagaimana kalau kita ke Bali musim panas ini?)
- B: "That sounds perfect! The kids will love the beach." (Itu terdengar sempurna! Anak-anak pasti suka pantainya.)
7. Dalam Pertemuan Bisnis
Situasi: Negosiasi dengan klien.
- Client: "We need to extend the project timeline by two weeks." (Kami perlu memperpanjang timeline proyek selama dua minggu.)
- You: "I understand your concern, and I agree that quality is our top priority." (Saya mengerti kekhawatiran Anda, dan saya setuju bahwa kualitas adalah prioritas utama kami.)
8. Dalam Kelas (Siswa-Guru)
Situasi: Menanggapi penjelasan guru.
- Teacher: "Climate change is primarily caused by human activities." (Perubahan iklim terutama disebabkan oleh aktivitas manusia.)
- Student: "Exactly! The IPCC report confirms this with strong evidence." (Tepat! Laporan IPCC mengkonfirmasi ini dengan bukti kuat.)
9. Dalam Chat Grup
Situasi: Menanggapi usulan teman di grup WhatsApp.
- A: "Let's have a potluck party this weekend!" (Ayo adakan pesta potluck akhir pekan ini!)
- B: "Count me in! I'll bring my famous chocolate cake." (Masukkan saya! Saya akan bawa kue cokelat terkenal saya.)
10. Dalam Review Produk
Situasi: Memberi komentar pada ulasan online.
- A: "This smartphone has an amazing camera!" (Smartphone ini punya kamera yang luar biasa!)
- B: "You're absolutely right! The night mode is incredible." (Anda benar sekali! Mode malamnya luar biasa.)
11. Dalam Pertandingan (Olahraga)
Situasi: Ngobrol tentang tim kesukaan.
- A: "Our team played really well today!" (Tim kita bermain sangat baik hari ini!)
- B: "No doubt! The defense was impenetrable." (Tidak diragukan! Pertahanannya tidak bisa ditembus.)
12. Dalam Konsultasi (Dokter-Pasien)
Situasi: Menanggapi saran dokter.
- Doctor: "You should reduce your sugar intake for better health." (Anda harus mengurangi asupan gula untuk kesehatan yang lebih baik.)
- Patient: "I agree, Doctor. I'll start cutting back on sweets." (Saya setuju, Dokter. Saya akan mulai mengurangi makanan manis.)
🚫 Contoh Disagreement (13 Dialog)
1. Dalam Rapat (Profesional)
Situasi: Menolak usulan rekan kerja.
- A: "We should cut the marketing budget to save costs." (Kita harus mengurangi anggaran pemasaran untuk menghemat biaya.)
- B: "I see your point, but I disagree. Marketing is our main revenue driver." (Saya mengerti pendapat Anda, tetapi saya tidak setuju. Pemasaran adalah pendorong pendapatan utama kita.)
2. Dalam Diskusi Kelas
Situasi: Tidak setuju dengan pendapat teman.
- A: "Social media has more negative effects than positive ones." (Media sosial memiliki lebih banyak dampak negatif daripada positif.)
- B: "I respectfully disagree. It also connects people globally and spreads awareness." (Saya tidak setuju dengan hormat. Media sosial juga menghubungkan orang secara global dan menyebarkan kesadaran.)
3. Dalam Percakapan Santai
Situasi: Tidak suka dengan pilihan restoran teman.
- A: "Let's eat at that new burger place!" (Ayo makan di tempat burger baru itu!)
- B: "Actually, I'm not a big fan of burgers. How about the Italian restaurant instead?" (Sebenernya, saya tidak terlalu suka burger. Bagaimana kalau restoran Italia saja?)
4. Dalam Negosiasi Bisnis
Situasi: Menolak tawaran harga dari supplier.
- Supplier: "This is our best price—$500 per unit." (Ini harga terbaik kami—$500 per unit.)
- You: "I appreciate the offer, but that's above our budget. Can we discuss a lower price?" (Saya menghargai tawarannya, tetapi itu di atas anggaran kami. Bisakah kita bahas harga yang lebih rendah?)
5. Dalam Wawancara (Sebagai Pewawancara)
Situasi: Menanggapi jawaban kandidat yang kurang memuaskan.
- Candidate: "I think deadlines are not that important." (Saya pikir deadline tidak terlalu penting.)
- Interviewer: "I'm afraid I have to disagree. Meeting deadlines is crucial in this role." (Sayangnya saya harus tidak setuju. Memenuhi deadline sangat penting dalam posisi ini.)
6. Dalam Keluarga (Orang Tua-Anak)
Situasi: Menolak permintaan anak.
- Child: "Can I stay up until midnight?" (Bolehkah saya begadang sampai tengah malam?)
- Parent: "I understand you want to, but no. You have school tomorrow." (Saya mengerti kamu ingin, tetapi tidak boleh. Besok kamu sekolah.)
7. Dalam Debat Publik
Situasi: Menanggapi argumen lawan debat.
- Opponent: "Taxes should be abolished to boost the economy." (Pajak harus dihapuskan untuk meningkatkan ekonomi.)
- You: "With all due respect, I disagree. Taxes fund essential public services like healthcare." (Dengan segala hormat, saya tidak setuju. Pajak mendanai layanan publik penting seperti kesehatan.)
8. Dalam Review Produk (Online)
Situasi: Menanggapi ulasan positif yang tidak Anda setujui.
- A: "This laptop is perfect—no flaws at all!" (Laptop ini sempurna—tidak ada kekurangan sama sekali!)
- B: "I beg to differ. The battery life is quite poor in my experience." (Saya tidak sependapat. Menurut pengalaman saya, daya tahan baterainya cukup buruk.)
9. Dalam Pertandingan (Wasit-Pemain)
Situasi: Menolak keputusan wasit.
- Referee: "That's a foul!" (Itu pelanggaran!)
- Player: "I don't agree with that call, Ref. It was a clean tackle." (Saya tidak setuju dengan keputusan itu, Pak Wasit. Itu tekel yang bersih.)
10. Dalam Konsultasi (Klien-Konsultan)
Situasi: Menolak saran konsultan.
- Consultant: "You should rebrand your entire product line." (Anda harus merebrand seluruh lini produk Anda.)
- Client: "I appreciate the suggestion, but I think a partial rebrand is more feasible." (Saya menghargai sarannya, tetapi saya pikir merebrand sebagian lebih feasible.)
11. Dalam Diskusi Politik
Situasi: Tidak setuju dengan kebijakan tertentu.
- A: "The government should ban all protests." (Pemerintah harus melarang semua unjuk rasa.)
- B: "I strongly disagree. Protests are a fundamental democratic right." (Saya sangat tidak setuju. Unjuk rasa adalah hak demokratis yang fundamental.)
12. Dalam Pertemuan Komunitas
Situasi: Menolak proposal anggota lain.
- A: "We should hold the event outdoors." (Kita harus mengadakan acara di luar ruangan.)
- B: "I'm not sure that's a good idea. The weather forecast predicts rain." (Saya tidak yakin itu ide yang bagus. Prakiraan cuaca memprediksi hujan.)
13. Dalam Chat Customer Service
Situasi: Menolak permintaan pelanggan yang tidak masuk akal.
- Customer: "I want a full refund, even though I used the product for a month." (Saya mau pengembalian uang penuh, meskipun saya sudah menggunakan produk selama sebulan.)
- Agent: "I understand your frustration, but our refund policy only covers unused items." (Saya mengerti kekesalan Anda, tetapi kebijakan pengembalian kami hanya berlaku untuk barang yang belum digunakan.)
Dengan 25+ contoh di atas, Anda sekarang memiliki bekal yang cukup untuk berlatih agreement dan disagreement dalam berbagai konteks. Ingat: kunci utama adalah berlatih secara konsisten. Semakin sering Anda menggunakannya, semakin natural dan percaya diri Anda dalam berkomunikasi.
Kesimpulan: Kuasai Agreement Dan Disagreement Untuk Komunikasi Yang Lebih Baik
Menguasai agreement dan disagreement bukan hanya tentang menghafal frasa-frasa, tetapi tentang memahami nuansa komunikasi—kapan harus setuju, kapan harus menolak, dan bagaimana melakukannya dengan sopan, jelas, dan efektif.
Berikut adalah poin-poin utama yang perlu Anda ingat:
- Agreement membangun hubungan dan kolaborasi, sementara disagreement (jika disampaikan dengan baik) bisa memicu inovasi.
- Gunakan kalimat pembuka positif sebelum menyampaikan ketidaksetujuan.
- Selalu berikan alasan yang logis untuk mendukung pendapat Anda.
- Praktikkan bahasa tubuh yang mendukung agar pesan Anda lebih kuat.
- Gunakan 25+ contoh dialog di atas sebagai referensi dalam berbagai situasi.
Jika Anda ingin berlatih lebih banyak, cobalah untuk merekam diri sendiri saat berbicara atau bergabung dengan kelompok diskusi. Anda juga bisa memanfaatkan platform seperti Tugasin untuk mendapatkan materi latihan tambahan dan contoh-contoh praktis lainnya.
Dengan menguasai kedua keterampilan ini, Anda tidak hanya akan menjadi komunikator yang lebih baik, tetapi juga pemimpin yang lebih efektif, teman yang lebih pengertian, dan profesional yang lebih dihormati. Selamat berlatih!