Siapa yang tidak kenal dengan Little Red Riding Hood—dongeng klasik yang sudah dicerintakan turun-temurun selama berabad-abad? Cerita tentang gadis kecil berjubah merah yang berjalan sendirian ke rumah neneknya ini bukan hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan pesan moral berharga tentang kewaspadaan, kepatuhan, dan kebijaksanaan. Bagi Anda yang mencari versi bahasa Inggris asli untuk bahan belajar, mengajar anak, atau sekadar nostalgia, artikel ini akan menyajikan cerita lengkapnya—plus terjemahan, analisis karakter, dan cara kreatif untuk menyampaikannya kepada si kecil. Simak sampai habis, ya!
Berikut adalah versi otentik dari cerita Little Red Riding Hood dalam bahasa Inggris, diadaptasi dari koleksi dongeng Brothers Grimm dan Charles Perrault. Kami menjaga alur asli namun dengan bahasa yang lebih mudah dipahami:
Once upon a time, in a small village surrounded by a dark forest, there lived a sweet little girl loved by everyone. She was so kind and cheerful that her grandmother gave her a red riding hood—a beautiful cloak with a hood—as a gift. From that day on, everyone called her Little Red Riding Hood.
One morning, her mother asked her to visit her grandmother, who lived deep in the woods. "Grandma is sick," said her mother, "Take this basket of fresh bread, butter, and a jar of honey. But remember—stay on the path and don't talk to strangers!" Little Red promised and skipped happily toward the forest.
As she walked through the trees, a sly wolf spotted her. "Good morning, little girl!" he said with a fake smile. "Where are you going so early?"
Little Red, forgetting her mother's warning, stopped and chatted with the wolf. "I'm going to my grandmother's house," she replied innocently. "She lives past the old oak tree, near the three big rocks."
The wolf's eyes gleamed with a wicked plan. "What a lovely path!" he said. "Why not pick some flowers for your grandmother? She'll love them!" Little Red agreed and wandered off the path to gather flowers, while the wolf raced ahead to the grandmother's cottage.
When the wolf arrived, he knocked on the door and mimicked Little Red's voice. "It's me, Grandma!" The old woman, thinking it was her granddaughter, let him in. With one swift move, the wolf locked her in the closet and put on her nightgown and cap. Then, he climbed into her bed, pulling the covers up to his nose.
A few minutes later, Little Red knocked on the door. "Grandma, it's me!" she called. The wolf, in a squeaky voice, replied, "Come in, dear! The door is unlocked."
Little Red entered and was surprised to see her grandmother looked… different. "Grandma, what big eyes you have!" she said. "All the better to see you with, my dear," the wolf replied. "And Grandma, what big ears you have!" "All the better to hear you with!" "But Grandma… what big teeth you have!"
The wolf grinned and roared, "All the better to EAT YOU WITH!" He leaped out of bed and swallowed Little Red in one gulp! Then, full and sleepy, he fell into a deep snore.
Just then, a hunter passed by the cottage. Hearing the loud snoring, he peeked inside and saw the wolf's belly rising and falling. With his sharp knife, he carefully cut open the wolf's stomach. Out popped Little Red and her grandmother, alive but shaken! The hunter then filled the wolf's belly with heavy stones. When the wolf woke up and tried to run, he collapsed and never bothered anyone again.
Little Red hugged her grandmother tightly. "I'll never disobey Mother again," she promised. From that day on, she always stayed on the path—and so should you!
Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah gadis manis yang disayang semua orang. Neneknya memberinya jubah merah sebagai hadiah, sehingga ia dijuluki Little Red Riding Hood (Si Jubah Merah). Suatu pagi, ibunya menyuruhnya mengantarkan keranjang berisi roti, mentega, dan madu untuk nenek yang sedang sakit. "Jangan pernah meninggalkan jalur dan jangan berbicara dengan orang asing!" pesan ibunya.
Namun, di tengah hutan, Si Jubah Merah bertemu serigala licik yang menanyai tujuannya. Tanpa curiga, ia menceritakan lokasi rumah neneknya. Serigala pun berlari lebih dulu, menipu nenek, dan menelannya. Ketika Si Jubah Merah tiba, ia heran melihat "nenek"nya berubah: mata besar, telinga lebar, dan gigi tajam! Sebelum sempat lari, serigala menelannya juga.
Untunglah, seorang pemburu lewat dan menyelamatkan mereka dengan memotong perut serigala. Si Jubah Merah dan neneknya selamat, sementara serigala mati tertimpa batu. Pelajaran berharga pun didapat: selalu patuhi nasihat orang tua dan waspada terhadap bahaya.
Little Red Riding Hood bukan sekadar cerita seram untuk anak-anak. Di balik alurnya yang sederhana, tersembunyi pelajaran hidup yang masih relevan hingga tahun 2025. Berikut lima pesan moral utamanya:
Si Jubah Merah mengabaikan peringatan ibunya untuk tetap di jalur dan tidak berbicara dengan orang asing. Akibatnya, ia dan neneknya hampir menjadi mangsa serigala. Pesan ini mengajarkan anak bahwa nasihat orang tua bukan sekadar aturan, tetapi perlindungan.
Serigala melambangkan bahaya yang menyamar—bisa berupa orang asing, godaan, atau bahkan kebiasaan buruk. Cerita ini mengingatkan kita untuk selalu kritis dan tidak mudah percaya.
Si Jubah Merah baik hati (membawa makanan untuk nenek), tetapi kebaikannya dieksploitasi serigala. Pesannya: bersikap baik tetap perlu dibarengi dengan kewaspadaan.
Serigala tamak ingin memakan keduanya, tetapi justru celaka karena keserakahannya. Ini mirip dengan kehidupan nyata: ambil risiko berlebihan sering berakhir dengan penyesalan.
Pemburu yang lewat tidak ragu menyelamatkan mereka. Ini mengajarkan bahwa ketika melihat orang dalam kesulitan, bertindaklah tanpa menunda.
Mengisahkan Little Red Riding Hood pada anak memang menantang—bagaimana menyampaikan pesan moral tanpa membuat mereka trauma? Berikut 7 tips kreatif yang bisa Anda coba:
Anak-anak belajar lebih baik melalui visual dan interaksi. Gunakan boneka tangan untuk memerankan Si Jubah Merah, serigala, dan nenek. Anda juga bisa membuat wayang kertas sederhana dari kertas karton. Saat serigala muncul, ubah suara menjadi lebih dalam untuk menambah dramatisasi—tanpa terlalu menakutkan.
Alih-alih berkata, "Jangan seperti Si Jubah Merah," tanyakan: "Menurutmu, apa yang harus dia lakukan saat bertemu serigala?" Ini melatih pemikiran kritis anak. Contoh jawaban yang diharapkan: "Lari ke rumah terdekat" atau "Berteriak minta tolong."
Jika anak Anda sensitif, ubah akhir cerita. Misalnya: "Sebelum serigala sempat memakan Si Jubah Merah, pemburu datang dan menakuti serigala pergi. Nenek dan cucunya lalu makan kue bersama sambil tertawa." Ini tetap menyampaikan pesan tanpa adegan mengerikan.
Setelah bercerita, tanyakan: "Siapa 'serigala' di dunia nyata?" Jelaskan bahwa itu bisa berupa:
Aktivitas seni kreatif membantu anak memproses cerita. Minta mereka menggambar:
Buat labirin sederhana di halaman atau menggunakan selotip di lantai. Beri tugas pada anak untuk "mengantarkan keranjang" dari start (rumah Si Jubah Merah) ke finish (rumah nenek) tanpa menyentuh garis. Jika mereka "keluar jalur," berikan konsekuensi ringan (misalnya, kembali ke start). Ini mengajarkan displin dan fokus.
Jika Anda kesulitan bercerita, manfaatkan video animasi atau aplikasi dongeng interaktif. Platform seperti Tugasin menyediakan berbagai sumber belajar kreatif, termasuk cerita bergambar yang bisa diunduh. Pilih versi yang ramah anak dan diskusikan bersama setelah menonton.
Tahukah Anda? Dongeng ini memiliki ratusan versi di seluruh dunia, dengan perubahan karakter dan akhir cerita. Berikut tiga variasi menarik yang mungkin belum Anda ketahui:
Dalam dongeng Tiongkok, Si Jubah Merah digantikan oleh gadis bernama Xiao Hong (小红, "Kecil Merah"). Namun, alurnya lebih gelap: serigala benar-benar memakan Xiao Hong dan neneknya, dan tidak ada pemburu yang menyelamatkan. Akhir cerita menekankan bahwa kecerobohan berakibat fatal. Versi ini sering digunakan untuk mengajarkan anak tentang bahaya dunia nyata.
Di Italia, cerita ini dikenal sebagai La Finta Nonna, di mana serigala tidak menelan Si Jubah Merah, melainkan memaksanya memakan daging neneknya sendiri! Gadis itu menolak dan melarikan diri. Versi ini mengajarkan keberanian menolak perintah jahat, bahkan dari figur otoritas (seperti "nenek").
Meskipun tidak identik, dongeng dari Nigeria ini memiliki tema serupa: kecurangan dan hukuman. Dalam cerita, seekor kancil (bukan serigala) menipu hewan lain untuk memasuki rumahnya dan memakannya. Mirip dengan Si Jubah Merah, pesannya adalah: jangan percaya pada siapa pun yang terlalu ramah tanpa alasan.
Di tahun 2025, ketika anak-anak lebih akrab dengan gadget daripada buku cerita, apakah Little Red Riding Hood masih penting? Jawabannya: ya, bahkan lebih dari sebelumnya. Berikut alasan mengapa:
Serigala dalam cerita bisa dianalogikan dengan:
Cerita ini mengajak anak berpikir: "Apa yang akan kulakukan jika berada di posisi Si Jubah Merah?" Ini melatih keterampilan kritis yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Si Jubah Merah peduli pada neneknya (membawa makanan), dan pemburu peduli pada keselamatan mereka. Ini mengajarkan anak bahwa kebaikan dan kepedulian bisa menyelamatkan nyawa—sama seperti dalam kehidupan nyata, di mana tindakan kecil (seperti melaporkan perundungan) bisa berdampak besar.
Konsep "jangan berbicara dengan orang asing" seringkali abstrak bagi anak. Dongeng ini memberi contoh konkret tentang akibatnya. Setelah bercerita, tanyakan:
Little Red Riding Hood bukan hanya cerita tentang gadis, serigala, dan nenek. Ia adalah cerminan kehidupan: penuh godaan, bahaya, dan peluang untuk belajar. Dengan menyampaikannya secara kreatif dan bijak, Anda tidak hanya menghibur anak, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang akan berguna hingga dewasa.
Jadi, kapan Anda akan menceritakan versi Anda sendiri? Apakah akan menggunakan boneka, menggambar bersama, atau bahkan membuat video pendek? Ingat: setiap anak belajar dengan cara berbeda, jadi sesuaikan metode dengan kepribadian mereka. Dan jika Anda membutuhkan ide lebih lanjut untuk aktivitas belajar, kunjungi Tugasin untuk menemukan sumber daya edukatif yang menarik!
Selamat bercerita, dan semoga Si Jubah Merah kecil Anda selalu tetap di jalur yang benar!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang