Pernahkah Anda bingung mengapa kalimat "She is happy" terdengar alami, sementara "She runs happy" justru aneh? Rahasianya terletak pada linking verb—kata kerja khusus yang menjadi jembatan antara subjek dan informasi tambahan tentangnya. Tanpa memahami konsep ini, struktur kalimat bahasa Inggris Anda bisa terdengar kaku atau bahkan salah. Di tahun 2025, kuasai linking verb bukan hanya untuk nilai ujian yang bagus, tetapi juga untuk komunikasi sehari-hari yang lancar dan profesional. Artikel ini akan mengupas tuntas mulai dari definisi, jenis-jenisnya, hingga 25 contoh nyata yang bisa Anda praktikkan langsung!
Linking verb (kata kerja penghubung) adalah jenis kata kerja yang tidak menunjukkan aksi, melainkan menghubungkan subjek dengan kata sifat, kata benda, atau frasa yang menjelaskan subjek tersebut. Fungsinya mirip seperti "jembatan" dalam kalimat. Bayangkan:
Tanpa linking verb, deskripsi tentang subjek (seperti perasaan, kondisi, atau identitas) tidak bisa disampaikan dengan benar. Inilah mengapa kata kerja ini krusial dalam tugas menulis maupun percakapan sehari-hari.
Agar tidak tertukar dengan action verb (kata kerja aksi), kenali ciri khas linking verb berikut:
Linking verb tidak menggambarkan aktivitas yang bisa diamati. Bandingkan:
Setelah linking verb, biasanya ada:
Uji dengan mengganti linking verb dengan "=":
Tidak semua kata kerja bisa berfungsi sebagai linking verb. Berikut adalah daftar 25 linking verb paling umum, dibagi berdasarkan frekuensi penggunaan:
Kata kerja ini paling sering muncul dan wajib dikuasai:
Menunjukkan perspektif indra (rasa, bau, suara, dll.):
Contoh: "The cake smells amazing." (bau) / "His voice sounds hoarse." (suara)
Menunjukkan keadaan atau transformasi:
Contoh: "She grew tired after the marathon." (berubah menjadi lelah) / "The milk turned sour." (berubah menjadi asam)
Digunakan dalam konteks spesifik:
Contoh: "The factory stands abandoned." (keadaan) / "He got angry." (perubahan emosi)
Teori tanpa praktik ibarat peta tanpa petunjuk arah. Berikut contoh nyata beserta penjelasannya:
Kalimat: "The students are excited about the field trip."
Analisis:
Kalimat: "The problem seems complicated at first glance."
Analisis: "Seem" menunjukkan kesan subjektif tentang "the problem".
Kalimat: "After years of practice, she became a skilled pianist."
Analisis: "Became" menunjukkan transformasi dari "she" menjadi "a skilled pianist".
Kalimat: "The fabric feels soft against my skin."
Analisis: "Feels" menghubungkan "fabric" dengan sensasi "soft".
Kalimat: "The leaves turn red in autumn."
Analisis: "Turn" menggambarkan perubahan warna daun.
Kalimat: "As the night grew colder, we moved closer to the fire."
Analisis: "Grew" menunjukkan intensitas "colder" yang meningkat.
Kalimat: "You look exhausted after the long meeting."
Analisis: "Look" mengaitkan penampilan dengan kondisi "exhausted".
Kalimat: "Despite the chaos, she stayed calm."
Analisis: "Stayed" menekankan kondisi "calm" yang dipertahankan.
Kalimat: "His theory proved correct after the experiment."
Analisis: "Proved" menunjukkan hasil dari "his theory".
Kalimat: "Don't get too comfortable with the current situation."
Analisis: "Get" menggambarkan perubahan menjadi "comfortable".
Bahkan pelajar tingkat menengah sering melakukan kesalahan ini. Perhatikan dan hindari!
Salah: "She runs fastly." (❌ "runs" adalah action verb, tidak bisa diikuti kata keterangan "fastly")
Benar: "She is fast." atau "She runs fast." (✅ "is" sebagai linking verb + kata sifat)
Salah: "The coffee tastes." (❌ tidak ada deskripsi setelah "tastes")
Benar: "The coffee tastes bitter." (✅ dilengkapi dengan kata sifat)
Salah: "I feel sadly." (❌ "sadly" adalah adverb, bukan adjective)
Benar: "I feel sad." (✅ "sad" adalah kata sifat)
Salah: "They is happy." (❌ subjek jamak harus "are")
Benar: "They are happy." (✅ subjek-verb agreement)
Ingin mahir tanpa menghafal rumus rumit? Terapkan tips ini:
Uji kemampuan Anda dengan mengisi titik-titik berikut menggunakan linking verb yang tepat:
Jika Anda bisa menjawab 4/5 dengan benar, selamat—Anda sudah memahami konsep dasar linking verb!
Linking verb mungkin terlihat sepele, tetapi kesalahan dalam penggunannya bisa mengubah makna kalimat atau membuatnya terdengar tidak alami. Dengan menguasai konsep ini, Anda akan:
Ingat, bahasa Inggris adalah tentang praktik konsisten. Mulailah dengan menerapkan linking verb dalam percakapan sehari-hari atau saat mengerjakan tugas menulis. Semakin sering Anda berlatih, semakin alami penggunaan kata kerja penghubung ini akan terasa.
Siap mengambil langkah selanjutnya? Jelajahi materi tata bahasa lainnya di English Academy atau coba latihan interaktif kami untuk memperdalam pemahaman Anda!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang