Liburan ke Korea Selatan memang menjadi impian banyak orang, terutama bagi pecinta budaya K-Pop, kuliner khas, hingga pemandangan alam yang memukau. Namun, sebelum berangkat, ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan baik—bukan hanya soal dokumen perjalanan, tapi juga memahami etika dan aturan tidak tertulis yang berlaku di sana. Mengapa? Karena kesalahan kecil dalam berperilaku bisa berujung pada situasi memalukan, denda, bahkan konflik dengan warga lokal.
Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan budaya yang kuat dan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Bagi wisatawan, memahami hal-hal yang sebaiknya dihindari bukan hanya soal menghormati tradisi, tapi juga memastikan liburanmu berjalan lancar tanpa drama. Dari mulai cara berfoto, berinteraksi di tempat umum, hingga kebiasaan makan, semuanya memiliki aturan tersendiri. Jadi, sebelum kamu terbang ke Negeri Ginseng, simak dulu enam kesalahan umum yang harus dihindari agar pengalaman liburanmu sempurna!
Di era media sosial, kebiasaan memfoto segala sesuatu—termasuk orang asing—mungkin terasa wajar bagi sebagian orang. Namun, di Korea Selatan, tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap privasi. Berbeda dengan Indonesia di mana masih banyak yang menganggap remeh masalah ini, di Korea, memotret seseorang tanpa izin bisa berakibat hukum. Kamu bahkan berisiko dikenakan denda jika tertangkap basah, terutama jika foto tersebut diunggah ke platform publik.
Mengapa aturannya seketat ini? Budaya Korea sangat menghargai personal space dan privasi individu. Bahkan, banyak tempat umum seperti kafe atau restoran melarang pengunjung memfoto staf atau pelanggan lain tanpa persetujuan. Jika kamu benar-benar ingin mengabadikan momen, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu dengan sopan. Misalnya, jika ingin berfoto dengan idol atau warga lokal yang mengenakan hanbok, sampaikan niatmu dengan bahasa Korea sederhana seperti “사진 찍어도 될까요?” (Sajin jjigeodo doelkkayo? / Bolehkah saya mengambil foto?). Dengan begitu, kamu menghindari kesalahpahaman dan tetap menjaga etika.
Orang Korea dikenal dengan kedisiplinan dan kesabaran mereka dalam mengantre, baik di stasiun kereta, toko, maupun restoran. Budaya antre yang tertib sudah mengakar kuat, sehingga menerobos atau memotong antrean dianggap sangat tidak sopan—bahkan bisa memicu konflik. Di tempat-tempat ramai seperti Myeongdong atau Hongdae, antrean panjang untuk membeli makanan atau masuk toko sudah menjadi pemandangan biasa. Jika kamu terburu-buru, tetaplah sabar dan ikuti alur yang ada.
Kenapa ini penting? Selain soal sopan santun, menerobos antrean bisa membuatmu dicap sebagai turis yang tidak menghormati budaya setempat. Dalam kasus ekstrem, kamu bahkan bisa diminta untuk keluar dari tempat tersebut. Jika kamu berada dalam kelompok, pastikan semua anggota mengikuti antrean dengan rapi. Jangan lupa juga untuk memperhatikan tanda-tanda seperti line marker atau petugas yang mengatur antrean, terutama di tempat-tempat seperti theme park (misalnya Lotte World) atau konser, di mana pengaturan antrean sangat ketat.
Transportasi umum di Korea Selatan, seperti kereta bawah tanah (subway) atau bus, dikenal sangat efisien dan nyaman. Namun, kenyamanan ini juga bergantung pada perilaku penumpang. Salah satu hal yang paling dijauhi adalah berbicara dengan suara keras, apalagi saat menelpon. Masyarakat Korea cenderung menjaga ketertiban dan ketenangan di tempat umum, sehingga suara bising dianggap mengganggu. Jika kamu harus menjawab telepon, usahakan untuk berbicara pelan atau menunggu sampai turun dari kendaraan.
Bagaimana jika teleponmu berbunyi saat berada di dalam kereta? Jika panggilan tersebut tidak mendesak, lebih baik biarkan saja atau balas nanti. Jika terpaksa harus diangkat, gunakan nada suara seminimal mungkin dan hindari obrolan panjang. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur pesan singkat atau messenger sebagai alternatif. Ingat, kebiasaan ini tidak hanya berlaku di transportasi, tetapi juga di tempat-tempat seperti perpustakaan, museum, atau bahkan restoran yang ramai. Dengan menjaga volume suara, kamu menunjukkan rasa hormat terhadap orang sekitar.
Di Korea Selatan, menyisakan makanan—terutama nasi—danggap sebagai tindakan yang tidak sopan. Budaya mereka mengajarkan untuk menghabiskan setiap suapan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap makanan. Jika kamu pesan porsi besar tetapi tidak bisa menghabiskannya, lebih baik memesan dalam jumlah yang lebih sedikit. Beberapa restoran bahkan memberikan side dish (banchan) secara cuma-cuma, tetapi bukan berarti kamu boleh menyia-nyiakannya.
Apa yang harus dilakukan jika benar-benar tidak bisa menghabiskan makanan? Jika kamu makan di restoran, coba tanyakan apakah makanan bisa dibungkus (“포장해 주세요?” / Pojanghae juseyo?). Namun, tidak semua tempat menyediakan layanan ini, terutama untuk makanan seperti bibimbap atau jjajangmyeon yang sebaiknya disantap segera. Jika kamu makan bersama teman, bagikan porsi agar tidak ada sisa. Di beberapa tempat, pelayan bahkan akan memuji kamu jika menghabiskan makanan hingga bersih—ini adalah tanda bahwa kamu telah berperilaku dengan baik!
Korea Selatan memiliki peraturan lalu lintas yang sangat ketat, dan pelanggaran—meskipun terlihat sepele—bisa berakibat serius. Salah satu contohnya adalah menyebrang jalan tidak pada tempatnya. Di Korea, pejalan kaki wajib menyebrang di zebra cross (penyeberangan yang ditandai) dan menunggu lampu hijau. Jika kamu seenaknya menyebrang di tengah jalan, bukan hanya berisiko denda, tetapi juga membahayakan diri sendiri karena pengemudi di sana biasanya mengikuti aturan dengan disiplin.
Selain itu, peraturan seperti tidak merokok di tempat umum, membuang sampah sembarangan, atau bahkan berjalan sambil makan di area tertentu juga berlaku ketat. Misalnya, di beberapa stasiun kereta, ada larangan makan atau minum di dalam kereta untuk menjaga kebersihan. Jika kamu melanggar, petugas atau warga sekitar tidak segan untuk menegur. Untuk menghindari masalah, selalu perhatikan rambu-rambu atau tanda larangan yang terpasang. Jika ragu, amati apa yang dilakukan warga lokal dan ikuti saja.
Mungkin terdengar sepele, tetapi mengeluarkan ingus (nge-plok) di tempat umum—apalagi saat makan—adalah salah satu hal yang paling dijauhi dalam budaya Korea. Tindakan ini dianggap menjijikkan dan tidak menghormati orang sekitar. Jika kamu sedang pilek atau hidung tersumbat, sebaiknya minta izin untuk pergi ke toilet atau mencari tempat yang lebih privat. Membawa tisu basah atau hand sanitizer juga bisa membantu menjaga kebersihan.
Kenapa ini begitu sensitif? Masyarakat Korea sangat memperhatikan kebersihan dan kesopanan, terutama di tempat makan. Bayangkan jika kamu sedang menikmati samgyeopsal (daging panggang) dan seseorang di meja sebelah tiba-tiba mengeluarkan ingus—pastinya suasana menjadi tidak nyaman. Jika kamu benar-benar tidak bisa menahan, tutupi mulut dan hidung dengan tisu, lalu buanglah ke tempat sampah. Hindari juga membuang tisu sembarangan, karena ini juga dianggap tidak sopan. Dengan memperhatikan detail kecil seperti ini, kamu akan lebih mudah diterima dan dihormati oleh warga lokal.
Selain menghindari kesalahan di atas, ada beberapa persiapan praktis yang bisa membuat perjalananmu ke Korea Selatan lebih nyaman. Pertama, pastikan dokumen perjalanan seperti paspor dan visa sudah lengkap. Korea Selatan menerapkan kebijakan visa yang ketat, dan jika ada kekurangan dokumen, kamu berisiko ditolak masuk. Kedua, bawa kartu kredit atau debit dengan logo Mastercard/Visa, karena sebagian besar transaksi di sana menggunakan sistem cashless. Meskipun bisa menukar uang di money changer, memiliki kartu akan memudahkanmu, terutama untuk transportasi atau belanja online.
Ketiga, pelajari beberapa frasa dasar bahasa Korea seperti “안녕하세요” (Annyeonghaseyo / Halo), “감사합니다” (Gamsahamnida / Terima kasih), dan “얼마예요?” (Eolmayeyo? / Berapa harganya?). Meskipun banyak orang Korea bisa berbahasa Inggris, usaha untuk berkomunikasi dalam bahasa mereka akan sangat dihargai. Terakhir, unduh aplikasi seperti Naver Map atau KakaoMap untuk navigasi, karena Google Maps tidak selalu akurat di sana. Dengan persiapan matang, liburanmu akan berjalan tanpa hambatan!
Jika kamu sedang mempersiapkan liburan ke Korea Selatan tetapi kebingungan dengan dokumen, rencana perjalanan, atau bahkan tugas kuliah yang menumpuk, jangan khawatir! Tugasin.me hadir sebagai solusi tepercaya untuk membantu kamu menyelesaikan berbagai kebutuhan akademis, mulai dari penulisan esai, terjemahan dokumen, hingga pembuatan itinerary perjalanan yang detail. Dengan tim ahli yang berpengalaman, kami memastikan setiap tugas atau persiapan liburanmu diselesaikan dengan cepat, akurat, dan sesuai standar.
Keuntungan menggunakan layanan kami antara lain:
Jadi, tunggu apa lagi? Jika kamu butuh bantuan untuk menyelesaikan tugas kuliah sebelum berangkat liburan atau mempersiapkan dokumen penting, segera hubungi kami melalui Tugasin.me. Dengan dukungan tim profesional, liburan impianmu ke Korea Selatan akan berjalan lancar tanpa stres! Klik di sini untuk konsultasi gratis dan dapatkan penawaran terbaik.
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang