Industri musik Korea Selatan telah melahirkan banyak boyband yang tidak hanya mendominasi chart domestik, tetapi juga mencuri perhatian dunia. Dari era awal K-pop hingga generasi terkini, grup-grup ini berhasil menciptakan warisan yang tak terlupakan—mulai dari lagu-lagu ikonik, koreografi revolusioner, hingga pengaruh budaya yang melampaui batas negara. Bagi penggemar setia, nama-nama seperti BTS, EXO, atau BIGBANG bukan sekadar grup musik, melainkan simbol dari masa-masa indah yang terus dikenang.
Di Indonesia sendiri, fenomena boyband Korea telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z. Lagu-lagu mereka sering diputar di radio, koreografi ditiru oleh komunitas dance cover, bahkan liriknya dijadikan caption media sosial. Namun, di antara banyaknya grup yang bermunculan, ada beberapa boyband legendaris yang tetap abadi dalam ingatan—baik karena prestasi gemilang, momen emosional, atau dampak budaya yang mereka tinggalkan. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 13 boyband Korea yang meskipun beberapa di antaranya sudah vakum atau berubah formasi, karya dan kenangan mereka tetap hidup hingga sekarang.
Sebelum K-pop mendunia seperti sekarang, ada boyband yang menjadi pelopor dan membuktikan bahwa musik Korea bisa bersaing di kancah internasional. Grup-grup ini tidak hanya sukses di era mereka, tetapi juga meletakkan fondasi bagi generasi berikutnya. Berikut dua di antaranya yang masih sering dibicarakan hingga kini:
Super Junior debut pada tahun 2005 di bawah naungan SM Entertainment dengan formasi awal 12 anggota, kemudian bertambah menjadi 13 dengan bergabungnya Kyuhyun. Mereka dikenal sebagai "The King of Hallyu Wave" karena peran besar dalam menyebarkan K-pop ke Asia, termasuk Indonesia. Lagu seperti "Sorry Sorry" (2009) dan "Mr. Simple" (2011) bukan hanya hits di Korea, tetapi juga menjadi lagu wajib di klub-klub karaoke di berbagai negara.
Apa yang membuat Super Junior istimewa adalah kemampuan mereka dalam berbagai bidang: menyanyi, menari, akting, hingga menjadi pembawa acara. Anggota seperti Siwon dan Heechul bahkan berhasil membangun karir solo yang kuat di luar grup. Meskipun beberapa anggota menjalani wajib militer dan aktivitas grup sempat terhambat, Super Junior tetap aktif hingga sekarang dengan proyek-proyek seperti sub-unit (Super Junior-K.R.Y, Super Junior-D&E) dan reunion konser yang selalu dinanti penggemar. Mereka membuktikan bahwa boyband bisa bertahan lebih dari satu dekade dengan tetap relevan.
BIGBANG debut pada 2006 dan langsung mengubah lanskap K-pop dengan gaya musik yang berbeda dari boyband pada umumnya. Mereka tidak hanya mengandalkan visual dan koreografi, tetapi juga terlibat aktif dalam produksi lagu, terutama melalui kepemimpinan G-Dragon. Lagu seperti "Fantastic Baby" (2012), "Bang Bang Bang" (2015), dan "Haru Haru" (2008) menunjukkan eksperimen mereka dengan genre hip-hop, elektronik, dan rock, yang jarang dilakukan grup idol saat itu.
Selain musik, BIGBANG juga dikenal dengan fashion statement mereka yang berani dan penampilan panggung yang teatrikal. Sayangnya, grup ini sempat terganggu oleh isu kontroversi, seperti skandal narkoba yang melibatkan T.O.P dan kasus hukum Seungri. Meskipun demikian, pengaruh mereka tetap tak tergoyahkan. Pada 2022, mereka berhasil melakukan comeback dengan lagu "Still Life" setelah hiatus panjang, membuktikan bahwa legendaris seperti BIGBANG selalu memiliki tempat di hati penggemar, bahkan setelah bertahun-tahun vakum.
Memasuki tahun 2010-an, K-pop mengalami ledakan popularitas global berkat boyband yang tidak hanya sukses di Asia, tetapi juga menembus pasar Barat. Grup-grup ini tidak hanya menjual jutaan album, tetapi juga menciptakan fanbase yang sangat loyal, seperti ARMY (BTS) dan EXO-L (EXO). Berikut beberapa nama yang mendefinisikan era keemasan ini:
BTS debut pada 2013 di bawah Big Hit Entertainment (sekarang HYBE) dengan konsep "idol yang dibuat oleh penggemar untuk penggemar". Awalnya, mereka dianggap underdog karena berasal dari agensi kecil dan berfokus pada lirik yang membahas isu sosial, seperti "No More Dream" (2013) yang mengkritik sistem pendidikan Korea. Namun, strategi mereka untuk terhubung dengan penggemar melalui media sosial dan konten yang otentik membuahkan hasil. Lagu "Blood Sweat & Tears" (2016) dan "Spring Day" (2017) menjadi titik balik yang membuat mereka dikenal secara internasional.
Puncak kesuksesan BTS datang ketika mereka menjadi grup K-pop pertama yang menembus Billboard Hot 100 dengan "Dynamite" (2020) dan tampil di acara bergengsi seperti Grammy Awards. Mereka juga aktif dalam kampanye sosial, seperti donasi ke UNICEF dan pidato di PBB, yang semakin memperkuat citra mereka sebagai "artis dengan misi". Meskipun anggota BTS kini fokus pada karir solo setelah hiatus grup, warisan mereka sebagai boyband yang mengubah sejarah K-pop tetap abadi. Penggemar di Indonesia, misalnya, masih aktif merayakan ulang tahun debut mereka setiap 13 Juni dengan berbagai kegiatan amal.
EXO debut pada 2012 dengan konsep futuristik "superpower", di mana setiap anggota memiliki kemampuan khusus, seperti Lay yang bisa mengendalikan air atau Chanyeol dengan kekuatan api. Strategi ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menciptakan narasi yang kuat di balik musik mereka. Lagu seperti "Growl" (2013) dan "Love Shot" (2018) menunjukkan kemampuan vokal mereka yang luar biasa, terutama Chen dan D.O., yang sering dipuji sebagai dua suar terbaik di K-pop.
Salah satu momen paling ikonik EXO adalah ketika mereka menjadi grup pertama yang menjual lebih dari 1 juta album untuk satu rilisan (EXODUS*, 2015). Mereka juga dikenal dengan fanbase yang sangat terorganisir, EXO-L, yang sering mencetak rekor dalam voting dan streaming. Meskipun beberapa anggota seperti Lay fokus pada karir di China dan Xiumin menjalani wajib militer, EXO tetap aktif dengan formasi yang berubah-ubah. Konser mereka di Indonesia pada 2017, misalnya, sukses menarik puluhan ribu penonton, membuktikan bahwa popularitas mereka tidak hanya sebatas Korea.
SHINee debut pada 2008 dan langsung dikenal sebagai grup dengan vokal terkuat di generasi mereka. Lagu seperti "Replay" (2008) dan "Lucifer" (2010) menunjukkan kemampuan harmonisasi mereka yang hampir sempurna, terutama melalui suara Onew yang jernih dan Taemin yang mampu menjangkau nada tinggi. Mereka juga pionir dalam koreografi kompleks, seperti gerakan "SHINee lock" yang menjadi ciri khas mereka.
Sayangnya, SHINee harus kehilangan Jonghyun, anggota dengan suara emosional yang meninggal pada 2017. Kematiannya menjadi duka besar bagi penggemar (Shawol) dan industri musik Korea. Meskipun demikian, SHINee tetap melanjutkan aktivitas dengan formasi empat anggota dan terus merilis musik berkualitas, seperti "Don’t Call Me" (2021). Taemin, khususnya, berhasil membangun karir solo yang gemilang dengan album-album konseptual seperti Move* (2017) dan Guilty* (2023), membuktikan bahwa bakat SHINee tidak terbatas pada era grup.
Selain kesuksesan komersial, beberapa boyband Korea dikenal karena konsep yang inovatif atau peran mereka dalam memperkenalkan budaya Korea ke dunia. Grup-grup ini sering kali menjadi pembicaraan karena ide-ide kreatif yang mereka bawa, baik dalam musik maupun strategi pemasaran.
Wanna One terbentuk melalui acara survival Produce 101 Season 2* (2017), di mana 11 anggota dipilih oleh penonton dari 101 trainee. Konsep ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara grup dan penggemar (Wannable), karena anggota seperti Kang Daniel dan Park Jihoon sudah dikenal sejak masa training. Lagu debut mereka, "Energetic", langsung menduduki puncak chart dan memenangkan banyak penghargaan rookie.
Meskipun hanya aktif selama 1,5 tahun (2017–2019), Wanna One berhasil menciptakan dampak besar. Konser mereka di Indonesia pada 2018 habis terjual dalam hitungan menit, menunjukkan betapa cepat mereka meraih popularitas. Setelah bubar, beberapa anggota seperti Kang Daniel dan Ong Seongwu berhasil melanjutkan karir solo dengan sukses. Wanna One juga membuktikan bahwa grup hasil survival show bisa memiliki pengaruh jangka panjang, meskipun tidak bertahan lama.
NCT (Neo Culture Technology) debut pada 2016 dengan konsep yang sangat berbeda: mereka tidak memiliki formasi tetap dan anggota bisa bergabung atau keluar sesuai proyek. Konsep "unlimited members" ini memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan berbagai sub-unit, seperti NCT 127 (berbasis Seoul), NCT Dream (anggota muda), dan WayV (berbasis China). Lagu seperti "Cherry Bomb" (2017) dan "Kick It" (2020) menunjukkan fleksibilitas mereka dalam beradaptasi dengan tren musik.
Meskipun konsep ini menuai kontroversi—beberapa penggemar mengkritik karena anggota terasa "diganti-ganti"—NCT berhasil membuktikan bahwa mereka bisa sukses dengan sistem ini. Mereka juga dikenal dengan koreografi yang sangat sulit, seperti dalam "Simon Says", yang sering dijadikan tantangan oleh penari di seluruh dunia. Di Indonesia, NCT memiliki penggemar setia (NCTzen) yang aktif mengikuti setiap sub-unit, menunjukkan bahwa strategi mereka berhasil menciptakan basis penggemar yang luas.
Salah satu daya tarik utama boyband Korea adalah penampilan panggung yang energik. Grup-grup ini tidak hanya menyanyi, tetapi juga menghadirkan pertunjukan yang memukau dengan koreografi rumit, akrobatik, dan interaksi dengan penonton. Berikut beberapa boyband yang dikenal karena performa live mereka:
GOT7 debut pada 2014 dengan anggota yang berasal dari berbagai negara, termasuk Jackson (Hong Kong), BamBam (Thailand), dan Mark (Amerika). Keberagaman ini membuat mereka mudah diterima di pasar global, termasuk Indonesia. Lagu seperti "Just Right" (2015) dan "Hard Carry" (2016) menunjukkan gaya musik mereka yang ceria namun tetap keren, dengan koreografi yang penuh energi.
Selain menari, GOT7 juga dikenal dengan kemampuan mereka dalam memproduksi musik. JB, misalnya, sering terlibat dalam menulis lirik, sementara Youngjae memiliki suara vokal yang khas. Meskipun kontrak mereka dengan JYP Entertainment berakhir pada 2021 dan anggota kini berkarir solo, GOT7 tetap melakukan reunion untuk konser, seperti di Jakarta pada 2023, yang sukses menarik ribuan penggemar (IGOT7). Hal ini membuktikan bahwa ikatan mereka dengan fans tidak pudar meskipun sudah tidak aktif sebagai grup.
Monsta X debut pada 2015 dengan konsep "monster" yang menggambarkan kekuatan dan ketangguhan. Mereka dikenal dengan musik yang berenergi tinggi, seperti "Hero" (2015) dan "Follow" (2019), serta koreografi yang penuh gerakan akrobatik. Anggota seperti Wonho dan Hyungwon sering menjadi sorotan karena kemampuan dance mereka yang luar biasa.
Salah satu momen paling berkesan Monsta X adalah ketika mereka berhasil menembus pasar Amerika dengan tur dunia dan kolaborasi dengan artis internasional. Mereka juga aktif dalam kegiatan amal, seperti donasi untuk korban bencana di berbagai negara. Meskipun Wonho sempat keluar dari grup pada 2019, Monsta X tetap solid dengan formasi enam anggota dan terus merilis musik yang diakui secara kritis, seperti "Love Killa" (2020). Di Indonesia, mereka memiliki penggemar (MONBEBE) yang sangat aktif dalam mendukung setiap comeback.
Beberapa boyband mungkin sudah tidak aktif atau berubah formasi, tetapi karya dan pengaruh mereka tetap dikenang. Grup-grup ini sering dibicarakan karena momen-momen ikonik yang mereka ciptakan, baik melalui musik, kontroversi, atau dampak budaya.
Seventeen debut pada 2015 dengan konsep yang sangat berbeda: mereka terbagi menjadi tiga unit (vokal, hip-hop, dan performance) dan terlibat langsung dalam produksi musik mereka. Lagu seperti "Very Nice" (2016) dan "Don’t Wanna Cry" (2017) menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan melodi yang catchy dan koreografi yang sangat sulit, seperti gerakan "hand move" dalam "Clap".
Salah satu keunikan Seventeen adalah mereka tidak memiliki "center" tetap, sehingga setiap anggota mendapat kesempatan untuk bersinar. Mereka juga dikenal dengan interaksi yang hangat dengan penggemar (CARAT), seperti melalui acara varietas Going Seventeen*. Meskipun beberapa anggota seperti The8 dan Jun sempat fokus pada aktivitas di China, Seventeen tetap menjadi salah satu boyband paling sukses saat ini, dengan album-album yang selalu menduduki puncak chart. Konser mereka di Jakarta pada 2023, misalnya, sukses mengumpulkan lebih dari 50.000 penonton.
iKON debut pada 2015 sebagai grup hip-hop di bawah YG Entertainment, dengan anggota seperti B.I dan Bobby yang dikenal sebagai penulis lirik berbakat. Lagu seperti "Love Scenario" (2018) tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga menjadi lagu K-pop pertama yang menduduki puncak chart real-time selama 30 hari berturut-turut. Liriknya yang melankolis tentang putus cinta sangat relatable, membuat lagu ini menjadi hymne bagi banyak orang.
Meskipun sempat terganggu oleh skandal narkoba yang melibatkan B.I pada 2019, iKON berhasil bangkit dengan formasi enam anggota. Mereka terus merilis musik yang diakui, seperti "But You" (2021), dan anggota seperti DK (Donghyuk) berhasil membangun karir solo yang sukses. Di Indonesia, iKON memiliki penggemar (iKONIC) yang sangat loyal, terutama karena musik mereka yang berbeda dari boyband K-pop pada umumnya.
TXT debut pada 2019 sebagai adik kelas BTS di bawah Big Hit Entertainment. Meskipun masih terbilang baru, mereka dengan cepat meraih popularitas berkat konsep musik yang segar dan energik. Lagu seperti "Crown" (2019) dan "Good Boy Gone Bad" (2023) menunjukkan gaya mereka yang ceria namun tetap matang, dengan vokal yang kuat dari anggota seperti Taehyun dan Huening Kai.
Salah satu keunggulan TXT adalah kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan tren global, seperti penggunaan elemen rock dalam "0X1=LOVESONG" (2021). Mereka juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti kampanye anti-bullying. Meskipun masih muda, TXT sudah membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai penerus BTS, dengan pencapaian seperti penampilan di Coachella 2023. Di Indonesia, mereka memiliki penggemar (MOA) yang sangat antusias, terutama di kalangan Gen Z.
ATEEZ debut pada 2018 dengan konsep "pirate" yang kuat, di mana mereka menggambarkan diri sebagai pencari harta karun. Lagu seperti "Wonderland" (2019) dan "Bouncy" (2023) menunjukkan gaya musik mereka yang beragam, dari hip-hop hingga EDM, dengan koreografi yang sangat intens. Anggota seperti Hongjoong (leader) dan Yunho (vokal utama) sering dipuji karena kemampuan mereka dalam memimpin grup.
ATEEZ dikenal dengan energi panggung yang luar biasa, di mana mereka sering melakukan gerakan akrobatik dan interaksi langsung dengan penonton. Mereka juga aktif dalam tur dunia, termasuk konser di Jakarta pada 2023 yang sukses besar. Meskipun masih terbilang baru, ATEEZ sudah membuktikan bahwa mereka adalah salah satu boyband paling menjanjikan, dengan pencapaian seperti masuk Billboard 200* dan memenangkan penghargaan internasional. Penggemar mereka (ATINY) dikenal sangat vokal dalam mendukung setiap aktivitas grup.
Boyband Korea tidak hanya sukses karena musik mereka, tetapi juga karena ikatan emosional yang mereka bangun dengan penggemar. Banyak dari grup ini yang melalui masa-masa sulit, seperti anggota yang meninggal (Jonghyun dari SHINee), skandal (BIGBANG), atau perubahan formasi (Wanna One), tetapi penggemar tetap setia mendukung. Di Indonesia, komunitas seperti ARMY, EXO-L, atau CARAT sering mengadakan acara peringatan, charity, atau even dance cover untuk mengenang momen-momen bersejarah dari grup favorit mereka.
Selain itu, boyband Korea juga berperan dalam menyebarkan budaya Korea ke dunia, seperti melalui fashion (BTS dengan brand mereka), makanan (EXO yang sering mempromosikan kuliner Korea), atau bahkan bahasa (banyak penggemar yang belajar Korea karena idol mereka). Jika kamu tertarik untuk mendalami budaya Korea lebih dalam—baik melalui musik, bahasa, atau sejarah—kami di Tugasin.me siap membantu dengan layanan pembuatan tugas, skripsi, atau penelitian tentang topik K-pop dan budaya Korea. Dengan tim ahli yang berpengalaman, kami bisa membantumu menyelesaikan proyek akademis dengan mudah, sehingga kamu punya lebih banyak waktu untuk menikmati musik dari boyband favorit!
Jadi, mana boyband Korea legendaris favoritmu? Apakah kamu lebih suka grup dengan vokal kuat seperti SHINee, atau grup dengan energi panggung seperti Monsta X? Bagikan ceritamu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk terus mendukung idolamu dengan cara yang positif!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang