Sistem peredaran darah adalah jaringan vital yang bekerja tanpa henti untuk mengantarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh tubuh. Namun, banyak penyakit pada sistem peredaran darah yang sering luput dari perhatian karena gejalanya tidak spesifik atau dianggap sepele. Padahal, jika tidak ditangani, gangguan pada pembuluh darah, jantung, atau peredaran darah besar dan peredaran darah kecil bisa berakibat fatal.
Artikel ini akan mengupas tuntas penyakit sistem peredaran darah yang sering diabaikan, mulai dari tanda-tanda awal, penyebab, hingga langkah pencegahan. Dengan memahami fungsi pembuluh darah dan organ peredaran darah, Anda bisa lebih waspada dan mengambil tindakan sebelum terlambat.
Sebelum membahas penyakitnya, penting untuk memahami komponen utama sistem peredaran darah dan perannya:
Gangguan pada salah satu komponen ini bisa mengacaukan seluruh peredaran darah, yang berujung pada penyakit darah atau kelainan kardiovaskular. Misalnya, penyumbatan pada arteri koroner (pembuluh darah jantung) bisa menyebabkan serangan jantung, sementara kebocoran katup jantung mengganggu aliran darah efisien.
Banyak orang baru menyadari adanya masalah pada sistem peredaran darah ketika gejalanya sudah parah. Berikut adalah penyakit-penyakit yang sering terlewatkan:
Aterosklerosis terjadi ketika plak (lemak, kolesterol, dan kalsium) menumpuk di dinding pembuluh darah arteri, membuatnya menyempit dan kaku. Ini adalah penyebab utama penyakit jantung dan stroke.
Gejala awal yang sering diabaikan:
Faktor risiko: Merokok, diet tinggi lemak jenuh, diabetes, dan kurang olahraga. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aterosklerosis bertanggung jawab atas 50% kematian akibat penyakit kardiovaskular di dunia.
Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah vena (biasanya di kaki) membengkak dan berwarna biru atau ungu karena katup vena yang lemah. Meskipun sering dianggap masalah kosmetik, varises bisa menandakan gangguan peredaran darah yang lebih serius.
Tanda-tanda:
Pencegahan: Hindari duduk atau berdiri terlalu lama, gunakan stoking kompresi, dan tingkatkan asupan serat untuk mencegah sembelit (yang bisa meningkatkan tekanan pada vena).
DVT terjadi ketika gumpalan darah (trombus) terbentuk di pembuluh darah dalam, biasanya di kaki. Jika gumpalan lepas dan menuju paru-paru, bisa menyebabkan emboli paru yang mengancam nyawa.
Gejala yang sering tidak disadari:
Pemicu: Imobilitas lama (misal setelah operasi atau perjalanan jauh), kehamilan, atau penggunaan pil KB. Data dari CDC menunjukkan bahwa DVT memengaruhi sekitar 900.000 orang di AS setiap tahunnya.
Ini adalah tekanan darah tinggi yang terjadi di peredaran darah kecil (arteri paru-paru), membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Seringkali didiagnosis terlambat karena gejalanya mirip dengan penyakit lain.
Ciri-ciri:
Penyebab: Bisa idiopatik (tanpa penyebab jelas) atau terkait penyakit jantung bawaan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau penyakit autoimun.
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, sehingga peredaran darah tidak bisa mengantarkan oksigen secara optimal. Ini adalah salah satu penyakit darah yang paling umum tetapi sering diabaikan.
Gejala yang kerap disepelekan:
Jenis anemia:
PAD adalah penyempitan pembuluh darah arteri di luar jantung dan otak, biasanya di kaki. Ini mengganggu aliran darah ke ekstremitas dan bisa menyebabkan luka yang sulit sembuh atau bahkan amputasi.
Tanda peringatan:
Faktor risiko: Diabetes, merokok, kolesterol tinggi, dan riwayat keluarga dengan PAD. Studi menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang berusia di atas 60 tahun menderita PAD, tetapi hanya separuhnya yang menyadarinya [American Heart Association].
Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang membuat organ peredaran darah ini berdetak terlalu cepat atau tidak teratur. Ini meningkatkan risiko stroke karena gumpalan darah bisa terbentuk di jantung.
Gejala yang sering tidak diketahui:
Penyebab: Tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, atau konsumsi alkohol/kafein berlebih. Fibrilasi atrium bisa dideteksi melalui pemeriksaan EKG.
Sebagian besar penyakit sistem peredaran darah bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa Anda terapkan:
Konsumsi makanan yang kaya:
Hindari: Makanan olahan, gula berlebih, dan lemak trans (terdapat pada makanan gorengan dan margarin).
Aktivitas fisik memperkuat fungsi pembuluh darah dan jantung. Lakukan:
Stres yang tidak terkendali melepaskan hormon kortisol, yang bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Cobalah:
Merokok merusak lapisan pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis. Sementara alkohol berlebih bisa menyebabkan fibrilasi atrium dan tekanan darah tinggi.
Lakukan check-up tahunan untuk memantau:
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit sistem peredaran darah, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih dini, seperti tes EKG atau USG doppler untuk memeriksa aliran darah.
Segera cari pertolongan medis jika mengalami:
Ingat, banyak penyakit darah dan gangguan peredaran darah bisa diobati jika terdeteksi dini. Jangan abaikan gejala yang tampak sepele, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti obesitas, merokok, atau riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
Jika Anda tertarik untuk mendalami ilmu kesehatan, khususnya tentang sistem peredaran darah dan penyakit-penyakitnya, mempelajari jurusan kesehatan bisa menjadi langkah yang tepat. Misalnya, jurusan Kesehatan di UNPAM atau Kedokteran yang menawarkan pemahaman mendalam tentang organ peredaran darah dan penanganan penyakit darah. Untuk informasi biaya dan akreditasi, Anda bisa eksplorasi lebih lanjut di Tugasin.
Selain itu, jika Anda tertarik dengan bidang radiologi yang juga berperan dalam diagnosis penyakit kardiovaskular, simak rincian biaya kuliah jurusan Radiologi untuk persiapan masa depan.
Sistem peredaran darah adalah fondasi kesehatan tubuh. Penyakit-penyakit seperti aterosklerosis, varises, atau hipertensi pulmonal sering terabaikan karena gejalanya tidak jelas atau berkembang secara bertahap. Namun, dengan mengenali tanda-tanda awal dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda bisa mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.
Jangan tunggu sampai gejala memburuk. Mulailah dengan:
Kesehatan pembuluh darah dan organ peredaran darah adalah investasi jangka panjang. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit yang mengancam nyawa. Stay healthy!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang