Slime menjadi salah satu mainan favorit anak-anak di era modern ini. Teksturnya yang kenyal dan warna-warni membuat si kecil betah bermain berjam-jam. Namun, di balik keseruannya, ada bahaya boraks dalam slime untuk anak yang sering kali diabaikan oleh orang tua. Boraks, bahan kimia yang umum digunakan untuk membuat slime, ternyata menyimpan risiko serius bagi kesehatan anak jika tidak ditangani dengan benar. Mulai dari iritasi kulit hingga keracunan yang membahayakan nyawa, ancaman ini tidak boleh disepelekan. Lalu, bagaimana cara mengurangi risiko ini tanpa harus melarang anak bermain slime? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Boraks (natrium tetraborat) adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pengawet, pembersih, dan bahan pembuat slime karena kemampuannya mengikat molekul air dan membentuk tekstur kenyal. Namun, bahaya boraks dalam slime untuk anak tidak bisa dipandang remeh. Berikut alasan mengapa bahan ini berisiko:
Meskipun banyak slime yang dijual bebas di pasaran, tidak semua produk mengikuti standar keamanan. Oleh karena itu, orang tua harus ekstra waspada dan memahami efek samping boraks pada anak jika terkena kulit atau masuk ke dalam tubuh.
Kulit anak jauh lebih sensitif dibandingkan orang dewasa, sehingga rentan terhadap iritasi akibat boraks. Berikut tanda-tanda keracunan boraks pada anak setelah bermain slime yang perlu Anda ketahui:
Gejala awal yang muncul biasanya berupa:
Jika anak menggaruk area yang teriritasi, risiko infeksi bakteri juga semakin tinggi.
Anak-anak sering kali memasukkan tangan ke mulut setelah bermain. Jika slime mengandung boraks dan tertelan, gejala yang mungkin muncul meliputi:
Jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas setelah bermain slime, segera bawa ke dokter atau unit gawat darurat untuk penanganan lebih lanjut.
Paparan boraks secara terus-menerus, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menimbulkan dampak jangka panjang boraks pada kesehatan anak, seperti:
Jawabannya: ya, sangat berbahaya. Boraks termasuk zat korosif yang dapat merusak jaringan mulut, kerongkongan, dan lambung jika tertelan. Pada kasus keracunan akut, anak bisa mengalami:
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengawasi anak saat bermain slime dan mengajarkan mereka untuk tidak memasukkan slime ke mulut. Jika kecelakaan terjadi, segera cuci mulut anak dengan air bersih dan hubungi dokter.
Untuk menghindari bahaya boraks dalam slime untuk anak, Anda bisa membuat slime sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan alami dan aman. Berikut beberapa alternatif bahan pengganti boraks dalam slime yang mudah didapat:
Campurkan tepung maizena dengan air hangat sedikit demi sedikit hingga membentuk adonan kental. Tambahkan pewarna makanan untuk variasi warna. Slime ini aman jika tidak sengaja tertelan, meskipun tetap tidak disarankan untuk dimakan.
Sabun cair (seperti sabun cuci piring yang lembut) dicampur dengan garam dapat menghasilkan tekstur slime yang kenyal. Pastikan sabun yang digunakan tidak mengandung bahan kimia keras.
Agar-agar atau gelatin yang dilarutkan dalam air panas dan didinginkan bisa menjadi alternatif slime yang aman. Tambahkan sedikit minyak kelapa untuk tekstur yang lebih lembut.
Pasta gigi (non-fluoride untuk anak) dicampur dengan soda kue dapat menghasilkan slime yang mudah dibersihkan. Namun, hindari pasta gigi dengan kandungan kimia berbahaya.
Dengan menggunakan bahan-bahan di atas, Anda bisa membuat cara membuat slime tanpa boraks untuk anak yang tetap menyenangkan namun jauh lebih aman. Untuk inspirasi aktivitas kreatif lainnya, Anda juga bisa mencoba metode belajar menyenangkan yang cocok untuk anak.
Jika anak sudah terlanjur bermain slime yang mengandung boraks, langkah cara membersihkan tangan anak setelah bermain slime boraks berikut ini wajib dilakukan:
Jangan lupa untuk mencuci pakaian anak yang terkena slime dengan deterjen yang lembut untuk menghilangkan residu boraks.
Di Indonesia, penggunaan boraks dalam makanan dan produk anak-anak sudah diatur oleh pemerintah. Berdasarkan peraturan pemerintah tentang penggunaan boraks dalam mainan anak, berikut beberapa poin penting:
Meskipun peraturan sudah ada, pengawasan di lapangan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus proaktif memeriksa bahan-bahan yang digunakan dalam slime sebelum membelinya untuk anak.
Bahaya boraks dalam slime untuk anak bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Dari iritasi kulit hingga risiko keracunan yang mengancam nyawa, dampaknya sangat beragam dan serius. Untungnya, ada banyak alternatif bahan pengganti boraks dalam slime yang aman dan mudah dibuat di rumah.
Sebagai orang tua, Anda memiliki peran kunci dalam melindungi anak dengan:
Ingin mencari aktivitas lain yang edukatif dan aman untuk anak? Kunjungi Tugasin untuk menemukan berbagai ide kreatif, mulai dari tips belajar bahasa Inggris yang menyenangkan hingga panduan DIY mainan ramah anak. Dengan pengetahuan yang tepat, bermain slime bisa tetap menyenangkan tanpa mengorbankan kesehatan si kecil!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang