Pilih BUMN yang Tepat: Ini 5 Jenisnya dan Peluang Karirnya

Memilih karir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sering kali menjadi impian banyak orang, terutama bagi mereka yang menginginkan stabilitas pekerjaan, kesempatan berkembang, dan kontribusi langsung terhadap pembangunan nasional. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, penting bagi kamu untuk memahami bahwa tidak semua BUMN memiliki karakteristik yang sama. Setiap jenis BUMN menawarkan peluang karir, tantangan, dan lingkungan kerja yang berbeda-beda, tergantung pada sektor dan bentuk hukumnya.

Indonesia sendiri memiliki beragam BUMN yang tersebar di berbagai sektor strategis, mulai dari energi, transportasi, perbankan, hingga telekomunikasi. Masing-masing jenis BUMN—baik Persero maupun Perum—memiliki struktur organisasi, tujuan pendirian, dan mekanisme pengelolaan yang unik. Oleh karena itu, memahami perbedaan ini akan membantu kamu menentukan BUMN mana yang paling sesuai dengan minat, keterampilan, dan tujuan karir jangka panjangmu. Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas 5 jenis BUMN beserta peluang karir yang ditawarkannya, serta tips memilih BUMN yang tepat sesuai dengan latar belakang dan aspirasimu.

Memahami BUMN: Definisi, Tujuan, dan Perannya dalam Ekonomi Nasional

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah entitas bisnis yang dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah, baik secara penuh maupun mayoritas. Keberadaan BUMN tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata, tetapi juga untuk mengelola sumber daya alam, menyediakan layanan publik, dan mendorong pembangunan ekonomi nasional. Berbeda dengan perusahaan swasta yang berorientasi pada profit maksimal, BUMN memiliki tanggung jawab ganda: memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.

Salah satu ciri khas BUMN adalah perannya dalam sektor-sektor strategis yang sulit atau kurang menarik bagi investor swasta. Misalnya, penyediaan listrik di daerah terpencil, pengelolaan transportasi massal, atau penyelenggaraan layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tanpa kehadiran BUMN, sektor-sektor ini berisiko terabaikan karena kurang menguntungkan secara komersial. Selain itu, BUMN juga berfungsi sebagai stabilisator ekonomi, terutama saat terjadi krisis atau ketidakpastian pasar. Dengan demikian, bekerja di BUMN tidak hanya menawarkan gaji dan tunjangan yang kompetitif, tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi langsung pada kemajuan bangsa.

5 Jenis BUMN dan Peluang Karir yang Ditawarkannya

Di Indonesia, BUMN secara umum dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan bentuk hukumnya: Persero dan Perum. Namun, jika dilihat dari sektor dan fungsi operasionalnya, BUMN dapat diklasifikasikan lebih rinci menjadi 5 jenis, masing-masing dengan karakteristik dan peluang karir yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. BUMN Persero (Perusahaan Perseroan)

BUMN Persero adalah jenis BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT), di mana modal perusahaan dibagi dalam saham. Pemerintah memegang mayoritas saham, tetapi perusahaan ini dijalankan dengan prinsip-prinsip korporasi modern, termasuk fleksibilitas dalam pengambilan keputusan dan orientasi pada profit. Contoh BUMN Persero yang terkenal antara lain PT Pertamina, PT Telkom Indonesia, PT PLN, dan PT Bank Mandiri.

Peluan karir di BUMN Persero sangat beragam, terutama bagi lulusan ekonomi, teknik, manajemen, dan hukum. Karena bersifat komersial, BUMN Persero sering membuka lowongan untuk posisi seperti analis keuangan, manajer pemasaran, insinyur operasi, dan spesialis TI. Salah satu keunggulan bekerja di BUMN Persero adalah kesempatan untuk berkembang secara profesional melalui program pelatihan internal dan rotasi jabatan. Selain itu, gaji dan tunjangan yang ditawarkan biasanya lebih kompetitif dibandingkan dengan BUMN jenis lain, terutama untuk posisi-posisi strategis.

2. BUMN Perum (Perusahaan Umum)

BUMN Perum tidak berbentuk perseroan terbatas dan seluruh kekayaannya dimiliki oleh negara sebagai satu kesatuan. Berbeda dengan Persero, Perum lebih berfokus pada pelayanan publik dan sering kali beroperasi di sektor-sektor yang kurang menarik bagi investor swasta, seperti logistik, perumahan, dan pengelolaan sumber daya alam. Contoh BUMN Perum yang dikenal masyarakat adalah Perum Bulog, Perum Damri, dan Perum Perhutani.

Peluan karir di BUMN Perum cenderung lebih stabil tetapi dengan dinamika yang berbeda. Posisi yang banyak dibutuhkan meliputi administrasi publik, pengelolaan logistik, kehutanan, dan layanan masyarakat. Meskipun gaji mungkin tidak setinggi di BUMN Persero, bekerja di Perum menawarkan keamanan kerja jangka panjang dan kesempatan untuk terlibat langsung dalam program-program sosial. Misalnya, di Perum Bulog, kamu bisa berkontribusi dalam pengelolaan stok pangan nasional, sementara di Perum Perhutani, kamu dapat terlibat dalam konservasi hutan dan pengembangan industri kayu.

3. BUMN Holding (Induk Perusahaan)

BUMN Holding adalah entitas induk yang mengelola beberapa anak perusahaan (subsidiary) di bawahnya. Tujuan pembentukan holding adalah untuk mengoptimalkan sinergi antar-BUMN, mengurangi tumpang tindih operasional, dan meningkatkan daya saing. Contoh BUMN Holding yang terkenal adalah PT Pertamina (Persero) yang mengelola anak perusahaan seperti Pertamina Hulu Energi dan Pertamina Patra Niaga.

Bekerja di BUMN Holding menawarkan peluang karir yang sangat menantang, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang di bidang manajemen strategis, keuangan korporat, dan hukum bisnis. Posisi seperti analis investasi, manajer risiko, dan konsultan bisnis sangat dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasional anak perusahaan. Keunggulan karir di holding adalah kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan tingkat tinggi dan membangun jaringan profesional yang luas. Selain itu, karyawan di holding sering mendapatkan akses ke pelatihan internasional dan program pengembangan kepemimpinan.

4. BUMN Sektor Keuangan (Perbankan dan Asuransi)

BUMN di sektor keuangan, seperti perbankan dan asuransi, memainkan peran krusial dalam stabilitas ekonomi nasional. Contohnya adalah PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Jasa Raharja. BUMN ini tidak hanya menyediakan layanan perbankan dan proteksi finansial bagi masyarakat, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan UKM dan pembiayaan infrastruktur.

Peluan karir di BUMN sektor keuangan sangat luas, mulai dari teller bank, analis kredit, manajer investasi, hingga aktuaris. Bagi lulusan ekonomi, akuntansi, dan matematika, bekerja di BUMN perbankan menawarkan jalur karir yang jelas dengan sistem promosi berbasis kinerja. Salah satu keuntungan utama adalah kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi profesional, seperti Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Financial Analyst (CFA), yang didukung oleh perusahaan. Selain itu, gaji dan bonus di sektor ini biasanya lebih tinggi dibandingkan sektor BUMN lainnya, terutama untuk posisi yang berkaitan dengan manajemen risiko dan investasi.

5. BUMN Sektor Infrastruktur dan Utilitas

BUMN di sektor infrastruktur dan utilitas, seperti PT Wijaya Karya (Wika), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT PLN, bertanggung jawab atas pembangunan dan pemeliharaan fasilitas publik yang vital. Sektor ini menawarkan peluang karir yang sangat menarik bagi lulusan teknik sipil, elektro, mesing, dan arsitektur.

Posisi yang banyak dicari meliputi insinyur proyek, manajer konstruksi, teknisi listrik, dan perencana kota. Keunggulan bekerja di BUMN sektor ini adalah kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek besar yang berdampak nasional, seperti pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, atau sistem transportasi massal. Selain gaji yang kompetitif, karyawan juga sering mendapatkan tunjangan proyek dan kesempatan untuk bekerja di lokasi-lokasi strategis. Bagi mereka yang menyukai tantangan lapangan dan ingin melihat hasil kerja mereka secara nyata, sektor infrastruktur adalah pilihan yang tepat.

Tips Memilih BUMN yang Tepat Sesuai Minat dan Keterampilan

Dengan beragamnya jenis BUMN dan peluang karir yang ditawarkannya, memilih yang paling sesuai dengan minat dan keterampilanmu memerlukan pertimbangan matang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantumu membuat keputusan yang tepat:

1. Sesuaikan dengan Latar Belakang Pendidikan

Setiap BUMN memiliki kebutuhan spesifik terhadap latar belakang pendidikan calon karyawannya. Misalnya, jika kamu lulusan teknik, sektor infrastruktur atau energi seperti Pertamina atau Wika mungkin lebih cocok. Sementara itu, lulusan ekonomi atau manajemen dapat mengejar karir di BUMN perbankan atau holding. Pastikan untuk mempelajari kualifikasi yang dibutuhkan dalam lowongan kerja yang kamu incar, karena beberapa posisi mungkin memerlukan sertifikasi tambahan, seperti TOEFL atau kompetensi teknis tertentu.

Jika kamu masih bingung, cobalah untuk menganalisis kekuatan dan minatmu. Apakah kamu lebih suka bekerja di lapangan dengan proyek-proyek fisik, ataukah lebih nyaman dengan analisis data di kantor? Menjawab pertanyaan ini akan membantumu mempersempit pilihan. Selain itu, banyak BUMN menyediakan program magang atau trainee yang dapat menjadi jalan masuk bagi fresh graduate. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman langsung sebelum memutuskan jalur karir jangka panjang.

2. Pertimbangkan Budaya Kerja dan Lingkungan Perusahaan

Setiap BUMN memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Misalnya, BUMN Persero cenderung lebih dinamis dan berorientasi pada target, sementara BUMN Perum mungkin lebih stabil tetapi dengan prosedur yang lebih birokratis. Jika kamu menyukai tantangan dan lingkungan yang kompetitif, BUMN Persero atau holding bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika kamu menginginkan kestabilan dan kontribusi langsung pada layanan publik, BUMN Perum mungkin lebih sesuai.

Untuk memahami budaya kerja sebuah BUMN, kamu dapat mencari informasi dari karyawan yang sudah bekerja di sana, baik melalui LinkedIn, forum diskusi, atau acara karir. Selain itu, perhatikan nilai-nilai perusahaan yang sering dicantumkan di website resmi BUMN. Beberapa BUMN juga menyelenggarakan open house atau kunjungan kampus, yang bisa menjadi kesempatan bagi kamu untuk merasakan langsung suasana kerja di perusahaan tersebut.

3. Evaluasi Peluang Pengembangan Karir

Salah satu keuntungan bekerja di BUMN adalah jalur karir yang jelas dan program pengembangan karyawan yang terstruktur. Namun, tidak semua BUMN menawarkan kesempatan yang sama. BUMN Persero, misalnya, sering memiliki program fast-track untuk karyawan berprestasi, sementara BUMN Perum mungkin lebih fokus pada stabilitas dan pengabdian jangka panjang.

Sebelum melamar, pelajari skema promosi dan pelatihan yang ditawarkan oleh BUMN targetmu. Beberapa BUMN bahkan bekerja sama dengan universitas ternama untuk menyediakan beasiswa atau pelatihan sertifikasi. Jika kamu berambisi untuk berkembang pesat, pilihlah BUMN yang memiliki budaya inovasi dan dukungan untuk pengembangan keterampilan. Di sisi lain, jika kamu menginginkan pekerjaan dengan beban kerja yang lebih terprediksi, BUMN dengan struktur yang lebih tradisional mungkin lebih cocok.

4. Perhatikan Lokasi dan Mobilitas Kerja

Banyak BUMN memiliki kantor atau proyek yang tersebar di berbagai daerah, bahkan hingga ke wilayah terpencil. Jika kamu tidak siap untuk ditempatkan di luar kota atau luar pulau, pastikan untuk memilih BUMN yang memiliki kantor pusat atau operasional di lokasi yang kamu inginkan. Misalnya, PT KAI memiliki kantor di berbagai kota besar, sementara Pertamina sering membutuhkan karyawan untuk bekerja di lapangan, seperti di kilang minyak atau rig lepas pantai.

Mobilitas kerja juga bisa menjadi peluang bagi mereka yang ingin mengembangkan pengalaman internasional. Beberapa BUMN, seperti PT Telkom atau PT Garuda Indonesia, memiliki operasi di luar negeri dan sering mencari karyawan yang bersedia untuk ditempatkan di kantor cabang internasional. Jika kamu terbuka dengan ide ini, pastikan untuk menyertakan kemampuan bahasa asing, seperti Bahasa Inggris atau Mandarin, dalam lamaranmu, karena ini akan menjadi nilai tambah yang signifikan.

Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Melamar ke BUMN

Setelah menentukan BUMN yang ingin kamu tuju, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Persaingan untuk masuk BUMN dikenal sangat ketat, oleh karena itu, persiapan yang matang akan meningkatkan peluangmu untuk lolos seleksi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

1. Kuasai Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Potensi Akademik (TPA)

Hampir semua BUMN menggunakan Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai bagian dari proses seleksi. TKD biasanya mencakup tes wawasan kebangsaan, integritas, dan pengetahuan umum tentang BUMN, sementara TPA menguji logika, matematika dasar, dan kemampuan verbal. Untuk menghadapi tes ini, kamu dapat berlatih dengan mengerjakan soal-soal tahun sebelumnya atau mengikuti try out online.

Selain itu, beberapa BUMN juga mengadakan tes psikologi dan wawancara untuk menilai kesesuaian kandidat dengan budaya perusahaan. Persiapkan diri dengan mempelajari nilai-nilai perusahaan dan berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seputar motivasi, kekuatan, dan kelemahan. Jika memungkinkan, ikuti workshop atau bimbingan khusus untuk seleksi BUMN, karena ini akan membantumu memahami format tes dan strategi menjawab yang efektif.

2. Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa BUMN menjadikan kemampuan Bahasa Inggris sebagai syarat penting, terutama untuk posisi yang melibatkan kerjasama internasional atau komunikasi dengan klien asing. Memiliki sertifikat seperti TOEFL atau IELTS akan memberikan nilai tambah pada lamaranmu. Jika kamu merasa kemampuan Bahasa Inggrismu masih kurang, pertimbangkan untuk mengikuti kelas persiapan atau menggunakan platform belajar online yang menyediakan materi interaktif.

Selain sertifikat, kemampuan berkomunikasi secara lisan juga sangat dihargai. Beberapa BUMN, seperti PT Garuda Indonesia atau PT Telkom, sering mengadakan tes speaking sebagai bagian dari seleksi. Oleh karena itu, berlatihlah untuk berbicara dengan percaya diri dalam Bahasa Inggris, baik dalam konteks formal maupun informal. Kamu juga dapat bergabung dengan komunitas bahasa atau mencari partner untuk berlatih bersama.

3. Bangun Jaringan dan Manfaatkan Kesempatan Magang

Jaringan profesional dapat membuka banyak peluang, termasuk informasi tentang lowongan kerja yang belum dipublikasikan secara luas. Bergabunglah dengan komunitas alumni, grup diskusi di media sosial, atau acara karir yang diselenggarakan oleh BUMN. Beberapa BUMN juga memiliki program referral, di mana karyawan yang sudah bekerja dapat merekomendasikan kandidat potensial.

Selain itu, magang atau internship di BUMN dapat menjadi jalan pintas untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Banyak BUMN yang merekrut karyawan baru dari peserta magang yang berprestasi. Selama magang, tunjukkan etika kerja yang baik, inisiatif, dan kemauan untuk belajar, karena ini akan meninggalkan kesan positif pada atasanmu. Jika tidak ada kesempatan magang, kamu juga dapat mencoba volunteer atau proyek sukarela yang terkait dengan bidang yang kamu minati, karena pengalaman ini tetap akan memperkaya CV-mu.

4. Persiapkan Dokumen Lamaran dengan Profesional

Dokumen lamaran, seperti CV, surat lamaran, dan portofolio, adalah kesempatan pertamamu untuk membuat kesan positif pada tim rekrutmen. Pastikan CV-mu ringkas, jelas, dan disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar. Soroti pengalaman relevan, keterampilan teknis, dan pencapaian yang menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat ideal. Hindari menggunakan template generik; sebaliknya, buatlah CV yang spesifik untuk setiap BUMN yang kamu tuju.

Untuk surat lamaran, tulislah dengan bahasa yang profesional tetapi tetap personal. Jelaskan mengapa kamu tertarik bekerja di BUMN tersebut dan bagaimana latar belakangmu dapat berkontribusi pada perusahaan. Jika memungkinkan, sertakan contoh konkret dari pengalaman sebelumnya yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Terakhir, pastikan semua dokumen telah diproofread untuk menghindari kesalahan tata bahasa atau penulisan yang dapat merugikan peluangmu.

Kesimpulan: Mulailah Karir Impianmu di BUMN dengan Persiapan yang Matang

Memilih BUMN yang tepat untuk berkarir bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan terburu-buru. Kamu perlu mempertimbangkan jenis BUMN, sektor industri, budaya kerja, dan peluang pengembangan karir yang ditawarkan. Dengan memahami perbedaan antara Persero, Perum, Holding, sektor keuangan, dan infrastruktur, kamu dapat menyesuaikan pilihanmu dengan minat, keterampilan, dan tujuan jangka panjang.

Persiapan yang matang, mulai dari menguasai tes seleksi, meningkatkan kemampuan bahasa, hingga membangun jaringan profesional, akan meningkatkan peluangmu untuk sukses dalam proses rekrutmen. Ingatlah bahwa bekerja di BUMN tidak hanya tentang gaji dan tunjangan, tetapi juga tentang kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan negara dan mengembangkan diri secara profesional.

Jika kamu merasa membutuhkan bantuan dalam mempersiapkan lamaran, CV, atau bahkan tugas akhir yang berkaitan dengan studi kasus BUMN, Tugasin.me siap membantu. Kami menyediakan layanan pembuatan CV profesional, bimbingan tugas, dan konsultasi karir untuk memastikan kamu siap menghadapi setiap tahapan seleksi. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan mulailah langkahmu menuju karir impian di BUMN!