Apakah Anda baru memasuki dunia investasi saham dan sering kebingungan dengan istilah-istilah berbahasa Inggris yang muncul di platform trading? Atau mungkin Anda sudah lama berinvestasi tapi masih sering lupa arti dari bullish, dividend yield, atau short selling? Tenang—Anda tidak sendirian! Dunia saham memang penuh dengan terminologi khusus yang kadang terdengar asing, terutama bagi investor pemula.
Memahami istilah-istilah ini bukan hanya soal pengetahuan semata, tapi juga kunci untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Bayangkan jika Anda salah mengartikan stop loss sebagai stop profit—bisa-bisa strategi trading Anda malah merugikan! Nah, untuk membantu Anda, kami telah merangkum 55 istilah saham dalam bahasa Inggris beserta penjelasan lengkapnya, mulai dari yang paling dasar hingga yang lebih teknis. Simak sampai habis, ya!
Oh iya, jika Anda butuh bantuan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan sebelum membeli saham, coba gunakan layanan profesional dari Tugasin. Mereka bisa membantu Anda memahami rasio-rasio penting dengan lebih mudah!
Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan Anda sudah menguasai istilah-istilah fundamental berikut. Ini adalah pondasi yang akan membantu Anda memahami konsep-konsep lebih lanjut.
Ini adalah istilah paling dasar! Stock atau share merujuk pada kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, berarti Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Contoh: Jika Anda membeli saham BBCA (Bank Central Asia), Anda menjadi pemilik sebagian dari bank tersebut.
Stock market adalah tempat di mana saham-saham perusahaan diperjualbelikan. Di Indonesia, pasar saham utama adalah IDX (Indonesia Stock Exchange). Pasar saham berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan yang butuh dana dengan investor yang ingin menanamkan modalnya.
Orang atau lembaga yang menanamkan uangnya di saham dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investor biasanya memiliki horizon waktu investasi yang lebih panjang dibandingkan trader.
Berbeda dengan investor, trader lebih fokus pada keuntungan jangka pendek. Mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat—bisa dalam hitungan menit, jam, atau hari—untuk memanfaatkan fluktuasi harga.
Broker adalah perantara yang membantu Anda membeli dan menjual saham. Di Indonesia, contoh broker saham adalah Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, atau Mirae Asset. Tanpa broker, Anda tidak bisa melakukan transaksi saham secara langsung.
Kumpulan semua aset investasi yang Anda miliki, termasuk saham, obligasi, reksa dana, atau instrumen lainnya. Portfolio yang baik biasanya terdiversifikasi untuk meminimalkan risiko.
Dividend adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai atau saham tambahan. Tidak semua perusahaan membagikan dividen—tergantung kebijakan manajemen.
Keuntungan yang didapat dari selisih harga jual dan harga beli saham. Misal, Anda beli saham seharga Rp1.000 dan menjualnya di Rp1.500—maka capital gain Anda adalah Rp500 per lembar.
Kebalikan dari capital gain, ini adalah kerugian yang terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli. Misal, beli Rp2.000 dan jual Rp1.800—Anda mengalami capital loss sebesar Rp200 per lembar.
Setelah menguasai dasar-dasarnya, kini saatnya mempelajari istilah-istilah yang berkaitan dengan mekanisme transaksi dan analisis saham. Bagian ini sangat penting bagi Anda yang ingin aktif trading.
Harga tertinggi yang bersedia dibayarkan pembeli untuk sebuah saham. Misal, bid price BBCA adalah Rp8.500—berarti ada pembeli yang mau beli di harga itu.
Harga terendah yang ditawarkan penjual untuk sebuah saham. Jika ask price BBCA adalah Rp8.550, berarti penjual mau jual di harga tersebut.
Selisih antara ask price dan bid price. Semakin kecil spread, semakin likuid saham tersebut. Contoh: Jika bid Rp8.500 dan ask Rp8.550, maka spread-nya adalah Rp50.
Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu (biasanya per hari). Volume tinggi menandakan minat besar terhadap saham tersebut.
Kemudahan sebuah saham untuk dibeli atau dijual tanpa memengaruhi harganya secara signifikan. Saham dengan liquidity tinggi biasanya memiliki volume transaksi besar dan spread kecil.
Instruksi untuk membeli atau menjual saham. Ada beberapa jenis order, seperti:
Fitur untuk membatasi kerugian dengan secara otomatis menjual saham jika harganya turun ke level tertentu. Misal, Anda beli saham di Rp10.000 dan set stop loss di Rp9.500—jika harga turun ke sana, saham akan terjual otomatis.
Kebalikan dari stop loss, take profit adalah perintah untuk menjual saham secara otomatis ketika harga mencapai target keuntungan Anda. Misal, beli di Rp10.000 dan set take profit di Rp11.000.
Transaksi saham dengan meminjam uang dari broker. Margin trading memungkinkan Anda membeli saham lebih banyak dari modal yang dimiliki, tapi juga memperbesar risiko kerugian.
Strategi menjual saham yang tidak Anda miliki dengan harapan bisa membelinya kembali di harga lebih rendah. Short selling digunakan ketika Anda prediksi harga saham akan turun. Risikonya sangat tinggi!
Saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik—seperti BBCA, UNVR, atau TLKM. Blue chip stocks biasanya lebih stabil dan sering membagikan dividen.
Saham dengan harga sangat murah (biasanya di bawah Rp1.000 per lembar) dan biasanya berasal dari perusahaan kecil. Penny stocks berisiko tinggi tapi berpotensi untung besar.
Proses pertama kali sebuah perusahaan menjual sahamnya ke publik. IPO memungkinkan perusahaan mendapatkan dana segar dari investor. Contoh IPO terkenal di Indonesia: GoTo (GOTO) dan Bukalapak (BUKA).
Kebalikan dari IPO, delisting adalah penghapusan saham dari bursa. Ini bisa terjadi karena perusahaan bangkrut, dibeli oleh perusahaan lain, atau tidak memenuhi persyaratan bursa.
Nilai total perusahaan di pasar saham, dihitung dengan rumus: harga saham × jumlah saham beredar. Market cap membantu mengklasifikasikan ukuran perusahaan:
Untuk mengambil keputusan investasi yang tepat, Anda perlu memahami analisis—baik fundamental maupun teknikal. Berikut istilah-istilah kunci yang harus Anda ketahui:
Metode menganalisis saham berdasarkan data keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Fundamental analysis cocok untuk investor jangka panjang.
Metode menganalisis pergerakan harga saham menggunakan grafik dan indikator statistik. Technical analysis lebih populer di kalangan trader jangka pendek.
Laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS yang tinggi biasanya menandakan perusahaan sehat. Rumus: EPS = (Laba Bersih - Dividen Preferen) / Jumlah Saham Beredar.
Rasio yang membandingkan harga saham dengan laba per saham (EPS). P/E ratio membantu menilai apakah saham overvalued atau undervalued. Rumus: P/E = Harga Saham / EPS.
Ukuran seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari modal pemegang saham. ROE yang tinggi (misal >15%) biasanya baik. Rumus: ROE = Laba Bersih / Ekuitas.
Persentase dividen yang dibayarkan perusahaan relatif terhadap harga saham. Dividend yield tinggi (misal >5%) menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif. Rumus: Dividend Yield = Dividen per Saham / Harga Saham.
Nilai perusahaan berdasarkan aset bersihnya (total aset dikurangi utang). Book value per saham menunjukkan nilai wajar teoretis sebuah saham.
Indikator teknikal yang menghitung rata-rata harga saham dalam periode tertentu (misal 50 hari atau 200 hari). Moving average membantu mengidentifikasi tren harga.
Indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. RSI berkisar antara 0–100:
Indikator teknikal yang menunjukkan hubungan antara dua moving average harga saham. MACD membantu mengidentifikasi perubahan tren dan momentum.
Level harga di mana permintaan cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga. Support sering menjadi titik beli bagi trader.
Level harga di mana penawaran cukup kuat untuk menghentikan kenaikan harga. Resistance sering menjadi titik jual.
Ketika harga saham menembus level resistance atau support dengan volume tinggi. Breakout sering menandakan awal tren baru.
Grafik yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam periode tertentu (misal per hari). Setiap candlestick menunjukkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah.
Rata-rata harga saham yang diboboti oleh volume transaksi. VWAP memberikan gambaran harga "wadah" yang lebih akurat dibandingkan harga rata-rata biasa.
Selain istilah-istilah di atas, ada beberapa terminologi lain yang sering muncul dalam berita atau diskusi saham. Memahami ini akan membuat Anda lebih percaya diri dalam berinvestasi.
Pengukur kinerja sekelompok saham yang mewakili pasar atau sektor tertentu. Contoh indeks di Indonesia:
Kelompok perusahaan yang bergerak di industri sama. Contoh sektor di BEI:
Penurunan harga saham atau indeks sebesar 10%–20% dari puncak terbaru. Correction dianggap normal dalam siklus pasar dan sering menjadi kesempatan beli bagi investor.
Penurunan drastis harga saham atau indeks dalam waktu singkat (biasanya >20%). Crash sering dipicu oleh krisis ekonomi atau kejutan global (misal: Black Monday 1987 atau krisis 2008).
Kenaikan harga saham atau indeks yang berlangsung terus-menerus dalam periode tertentu. Rally bisa terjadi karena berita positif, kebijakan pemerintah, atau sentimen pasar yang membaik.
Tingkat fluktuasi harga saham dalam periode tertentu. Volatilitas tinggi berarti harga naik-turun secara drastis—berisiko tapi juga berpeluang untung besar.
Ukuran seberapa sensitif harga saham terhadap pergerakan pasar (indeks). Contoh:
Strategi trading di mana posisi dibuka dan ditutup dalam hari yang sama. Day trading membutuhkan pemantauan pasar secara aktif dan biasanya dilakukan oleh trader profesional.
Strategi trading dengan memegang saham selama beberapa hari hingga minggu untuk memanfaatkan "ayunan" harga. Swing trading kurang intensif dibanding day trading.
Strategi jangka panjang (bulanan hingga tahunan) yang mengandalkan analisis fundamental. Position trading mirip dengan investasi, tapi dengan pendekatan lebih aktif.
Strategi membeli saham di satu pasar dengan harga murah dan menjualnya di pasar lain dengan harga lebih tinggi. Arbitrage memanfaatkan perbedaan harga antar pasar.
Strategi untuk melindungi portofolio dari risiko kerugian, misal dengan membeli put option atau saham safe haven seperti emas. Hedging seperti "asuransi" untuk investasi Anda.
Regulasi yang melindungi investor dari penipuan atau praktik tidak etis dalam penjualan saham. Di Indonesia, otoritas yang mengawasi adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Memahami 55 istilah di atas memang membutuhkan waktu, tapi jangan khawatir—Anda tidak perlu menghafalnya sekaligus! Berikut beberapa tips untuk membantu Anda:
Ingat, investasi saham adalah perjalanan panjang. Semakin Anda memahami istilah dan konsepnya, semakin percaya diri Anda dalam mengambil keputusan. Jika merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli—seperti layanan analisis dari Tugasin—untuk membantu Anda memahami laporan keuangan atau strategi investasi dengan lebih baik.
Selamat belajar, dan semoga sukses dalam perjalanan investasi Anda! Jangan lupa untuk selalu diversifikasi portofolio dan berinvestasi sesuai dengan profil risiko Anda.
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang