Apakah Anda sedang mencari cara menulis surat peringatan (warning letter) dalam bahasa Inggris yang jelas, profesional, dan sesuai standar perusahaan? Baik Anda seorang HR, manajer, atau pemilik bisnis, membuat surat peringatan yang tepat sangat penting untuk menjaga disiplin kerja tanpa merusak hubungan dengan karyawan. Di tahun 2025, format dan bahasa yang digunakan dalam dokumen ini semakin diperhatikan—terutama jika perusahaan Anda beroperasi secara internasional atau memiliki karyawan multinasional.
Dalam panduan ini, kami akan membahas apa itu surat peringatan, kapan harus mengeluarkannya, struktur yang benar, hingga contoh-contoh nyata yang bisa Anda sesuaikan. Plus, kami juga akan berbagi tips menulis warning letter yang efektif agar pesan Anda tersampaikan dengan tegas namun tetap profesional. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam penyusunan dokumen resmi seperti ini, layanan seperti Tugasin bisa menjadi solusi praktis untuk kebutuhan administrasi perusahaan Anda.
Surat peringatan, atau warning letter, adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk teguran atas pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap aturan kerja. Tujuannya bukan hanya untuk menegur, tetapi juga untuk:
Surat peringatan biasanya dikeluarkan dalam beberapa tingkat, mulai dari verbal warning (peringatan lisan), written warning (peringatan tertulis), hingga final warning sebelum tindakan discipliner lebih lanjut seperti pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tidak semua kesalahan karyawan memerlukan surat peringatan. Berikut adalah situasi umum di mana warning letter diperlukan:
Contohnya:
Jika karyawan secara konsisten:
Misalnya:
Sebelum mengeluarkan surat peringatan, pastikan Anda telah melakukan komunikasi langsung dengan karyawan terkait untuk memahami penyebab masalah. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan untuk perbaikan sebelum mengambil tindakan formal.
Surat peringatan harus ditulis dengan jelas, singkat, dan profesional. Berikut adalah struktur standar yang bisa Anda ikuti:
Cantumkan:
Tuliskan:
Gunakan subjek yang spesifik, contoh:
Bagian ini harus mencakup:
Akhirkan dengan:
Berikut adalah contoh-contoh warning letter yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan:
Subject: First Written Warning for Repeated Tardiness
Dear [Employee's Name],
This letter serves as a first written warning regarding your repeated tardiness over the past month. On [dates], you arrived at the office [X] minutes late without prior notice, which disrupts team productivity and violates our company's attendance policy (Section 3.2 of the Employee Handbook).
We expect you to arrive on time starting immediately. Failure to improve may result in further disciplinary action, up to and including termination. Please sign below to acknowledge receipt of this warning.
Sincerely, [Your Name] [Your Position]
Subject: Written Warning for Poor Performance
Dear [Employee's Name],
After reviewing your performance over the last quarter, we have identified consistent failures to meet your sales targets (only 60% achievement in Q1 2025). This letter is a formal warning to address these concerns.
You are required to attend a performance improvement meeting on [date] and submit a corrective action plan by [deadline]. If no improvement is shown within 30 days, further disciplinary steps will be taken.
Regards, [Manager's Name]
Subject: Final Warning for Violation of Code of Conduct
Dear [Employee's Name],
It has come to our attention that you engaged in [describe misconduct, e.g., "verbal harassment of a colleague"] on [date]. This behavior violates our Code of Conduct (Article 5.1) and will not be tolerated.
This is your final written warning. Any further violations will result in immediate termination. You must attend a mandatory ethics training on [date].
Sincerely, [HR Manager's Name]
Subject: Written Warning for Inappropriate Social Media Use
Dear [Employee's Name],
We have received reports that you posted [describe content] on [platform] on [date], which reflects poorly on [Company Name] and violates our Social Media Policy (Section 4.3). This letter serves as an official warning.
You are required to remove the post immediately and attend a digital conduct workshop. Repeat offenses may lead to suspension.
Best regards, [HR Team]
Subject: Second Written Warning for Unauthorized Absence
Dear [Employee's Name],
You were absent without notice on [dates], which disrupts workflow and violates our Leave Policy (Section 2.1). This is your second written warning.
Future absences must be approved in advance via [system]. Failure to comply will result in a final warning and potential termination.
Yours sincerely, [Supervisor's Name]
Agar warning letter Anda mencapai tujuannya tanpa menimbulkan konflik, ikuti tips berikut:
Hindari kata-kata emosional atau menuduh. Fokus pada fakta dan dampak, bukan pada karakter pribadi karyawan. Contoh:
Jangan hanya menegur—berikan jalan keluar. Misalnya:
Pastikan isi surat selaras dengan Employee Handbook atau peraturan internal. Jika perlu, konsultasikan dengan tim hukum untuk menghindari risiko hukum.
Selalu simpan bukti pengiriman (email, tanda terima fisik) dan salinan surat untuk dokumentasi. Ini penting jika kasus berlanjut ke tingkat yang lebih serius.
Di perusahaan dengan budaya yang lebih santai, Anda bisa menggunakan nada yang sedikit lebih lunak, tetapi tetap tegas. Sebaliknya, perusahaan formal mungkin memerlukan bahasa yang lebih kaku.
Meskipun surat peringatan bertujuan baik, kesalahan dalam penulisannya bisa berakibat buruk. Hindari:
Surat peringatan harus objektif. Hindari kalimat seperti:
Selalu berikan batas waktu yang jelas untuk perbaikan. Tanpa ini, karyawan mungkin bingung tentang harapan perusahaan.
Jangan menyebutkan konsekuensi seperti PHK jika tidak ada dasar dalam kebijakan perusahaan. Ini bisa menjadi bumerang secara hukum.
Surat peringatan sebaiknya diketahui oleh HR dan atasan langsung untuk menjaga konsistensi dan menghindari bias.
Setelah surat dikirim, lakukan follow-up untuk memantau perbaikan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan serius dalam menegakkan disiplin.
Dalam beberapa kasus, terutama yang melibatkan:
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan penasehat hukum sebelum mengeluarkan surat peringatan. Ini akan melindungi perusahaan dari risiko hukum di kemudian hari.
Menulis surat peringatan dalam bahasa Inggris memang membutuhkan keseimbangan antara ketegasan dan profesionalisme. Dengan mengikuti struktur yang benar, menggunakan bahasa yang jelas, dan memberikan kesempatan untuk perbaikan, Anda tidak hanya menegakkan disiplin tetapi juga menjaga hubungan kerja yang sehat.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menyusun dokumen resmi seperti ini—terutama dalam bahasa Inggris—layanan seperti Tugasin dapat membantu Anda membuat surat peringatan yang sesuai standar internasional. Ingat, tujuan utama warning letter bukanlah untuk menghukum, melainkan untuk mendorong perbaikan dan melindungi kepentingan perusahaan.
Apakah Anda memiliki pengalaman menarik seputar penulisan surat peringatan? Bagikan di kolom komentar atau hubungi kami jika Anda membutuhkan template tambahan!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang