Kamu pernah menemukan kalimat seperti The research was conducted by a team of scientists atau The meeting will be held next Monday dan bertanya-tanya mengapa strukturnya berbeda dari kalimat biasa? Itulah yang disebut passive voice atau kalimat pasif—salah satu konsep penting dalam tata bahasa Inggris yang sering muncul dalam tulisan akademik, laporan bisnis, bahkan percakapan sehari-hari. Meskipun terlihat rumit, passive voice sebenarnya mudah dipahami jika kamu mengetahui pola dasar dan fungsinya.
Di artikel ini, kami akan membahas rumus passive voice untuk semua tenses, perbedaan dengan active voice, kapan harus menggunakannya, serta contoh-contoh praktis yang bisa kamu terapkan langsung. Selain itu, kami juga akan memberikan tips agar kamu bisa menggunakan passive voice dengan tepat—baik untuk tugas sekolah, skripsi, maupun keperluan profesional. Jadi, simak sampai habis, ya!
Passive voice adalah struktur kalimat di mana subjek menerima aksi, bukan melakukan aksi. Ini berkebalikan dengan active voice, di mana subjeklah yang melakukan tindakan. Untuk memahaminya, bandingkan dua kalimat berikut:
Di sini, Sarah (subjek) melakukan aksi menulis, dan laporan adalah objek yang dikenai aksi. Kalimat ini menekankan siapa yang melakukan tindakan.
Sekarang, laporan menjadi subjek yang menerima aksi ditulis, sementara Sarah (pelaku) justru berada di belakang dengan kata depan by. Fokus kalimat beralih ke aksi atau hasilnya, bukan pelakunya.
Passive voice sering digunakan dalam situasi-situasi seperti:
Pelaku tidak penting atau tidak diketahui. Contoh: The window was broken. (Jendelanya rusak.) — Siapa yang memecahkannya tidak disebutkan karena tidak relevan.
Dalam berita atau laporan, passive voice membantu menghindari kesan menyalahkan seseorang tanpa bukti. Misalnya: Mistakes were made during the project. (Kesalahan terjadi selama proyek.)
Menekankan aksi atau objek, bukan pelaku. Contoh: The new policy will be implemented next month. (Kebijakan baru akan diterapkan bulan depan.) — Yang penting adalah kebijakan, bukan siapa yang menerapkannya.
Ini sangat umum dalam tulisan ilmiah, di mana penulis ingin menyoroti metode atau hasil, bukan si peneliti. Contoh: The data were analyzed using statistical software. (Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik.)
Menulis dalam gaya formal. Passive voice membuat tulisan terdengar lebih objektif dan profesional, sehingga sering digunakan dalam makalah, jurnal, atau dokumen resmi.
Contoh dalam dunia akademik: The experiment was conducted in a controlled environment. (Eksperimen dilakukan dalam lingkungan terkendali.) Bandingkan dengan active voice: We conducted the experiment..., yang terdengar lebih subjektif.
Struktur dasar passive voice adalah:
Subject (objek dari active voice) + to be (sesuai tense) + past participle (V3) + (by + object/pelaku).
Contoh:
Active: They build a bridge. (Mereka membangun sebuah jembatan.)
Passive: A bridge is built by them. (Sebuah jembatan dibangun oleh mereka.)
Active: She has finished the task. (Dia telah menyelesaikan tugas.)
Passive: The task has been finished by her. (Tugas itu telah diselesaikan oleh dia.)
Perhatikan bahwa:
To be (am/is/are/was/were/been/being) harus disesuaikan dengan tense dan subjek. Misalnya, untuk Simple Present, gunakan is/am/are; untuk Past Perfect, gunakan had been.
Past participle (V3) selalu digunakan setelah to be. Contoh: written (tulis), eaten (makan), broken (pecah).
Kata by tidak selalu harus disebutkan, terutama jika pelaku tidak penting. Contoh: The road was closed. (Jalan ditutup.) — Tanpa menyebutkan siapa yang menutupnya.
Sama seperti active voice, passive voice juga memiliki tiga bentuk utama: positif, negatif, dan tanya. Berikut penjelasan lengkapnya:
Struktur: Subject + to be + V3 + (by + object).
Contoh:
The assignment is submitted by the students. (Tugas dikumpulkan oleh para siswa.)
Di sini, tugas (assignment) adalah subjek yang menerima aksi dikumpulkan, sementara para siswa adalah pelaku yang melakukan aksi.
A new law was passed by the government. (Undang-undang baru disahkan oleh pemerintah.)
Kalimat ini menekankan undang-undang sebagai hal yang penting, bukan siapa yang menyetujuinya.
Struktur: Subject + to be + not + V3 + (by + object).
Untuk membuat kalimat pasif negatif, tambahkan not setelah to be. Contoh:
The problem was not solved by the team. (Masalahnya tidak diselesaikan oleh tim.)
Kalimat ini menyampaikan bahwa tim gagal menyelesaikan masalah, dengan fokus pada hasil yang tidak tercapai.
The email has not been sent yet. (Email belum dikirim.)
Di sini, pelaku (by whom) tidak disebutkan karena tidak relevan. Yang penting adalah email belum terkirim.
Struktur: To be + subject + V3 + (by + object)?
Untuk membuat pertanyaan, pindahkan to be ke awal kalimat. Contoh:
Is the report being reviewed by the manager? (Apakah laporan sedang ditinjau oleh manajer?)
Pertanyaan ini menanyakan status aksi (apakah sedang ditinjau), bukan siapa yang meninjau.
Was the meeting canceled? (Apakah rapatnya dibatalkan?)
Kalimat ini bahkan tidak menyebut pelaku (by whom), karena yang penting adalah apakah rapat dibatalkan atau tidak.
Passive voice dapat digunakan dalam semua tenses, meskipun beberapa bentuk jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut tabel lengkap beserta contohnya:
Tense | Rumus Active Voice | Rumus Passive Voice | Contoh (dengan terjemahan) |
---|---|---|---|
Simple Present | S + V1 + O | S + is/am/are + V3 + (by + O) | The newspaper is read by millions. (Koran itu dibaca oleh jutaan orang.) |
Present Continuous | S + is/am/are + V-ing + O | S + is/am/are + being + V3 + (by + O) | The road is being repaired by workers. (Jalan sedang diperbaiki oleh pekerja.) |
Present Perfect | S + has/have + V3 + O | S + has/have + been + V3 + (by + O) | The project has been completed by the team. (Proyek telah diselesaikan oleh tim.) |
Present Perfect Continuous | S + has/have + been + V-ing + O | S + has/have + been + being + V3 + (by + O) | The book has been being written for months. (Buku itu telah sedang ditulis selama berbulan-bulan.) ⚠ Jarang digunakan. |
Simple Past | S + V2 + O | S + was/were + V3 + (by + O) | The letter was sent yesterday. (Surat itu dikirim kemarin.) |
Past Continuous | S + was/were + V-ing + O | S + was/were + being + V3 + (by + O) | The car was being washed when it rained. (Mobil sedang dicuci ketika hujan turun.) |
Past Perfect | S + had + V3 + O | S + had + been + V3 + (by + O) | The documents had been signed before the meeting. (Dokumen-dokumen telah ditandatangani sebelum rapat.) |
Past Perfect Continuous | S + had + been + V-ing + O | S + had + been + being + V3 + (by + O) | The report had been being edited for hours. (Laporan itu telah sedang diedit selama berjam-jam.) ⚠ Sangat jarang digunakan. |
Simple Future (will) | S + will + V1 + O | S + will + be + V3 + (by + O) | The results will be announced tomorrow. (Hasilnya akan diumumkan besok.) |
Future Continuous | S + will + be + V-ing + O | Tidak umum dalam passive voice | — |
Future Perfect | S + will + have + V3 + O | S + will + have + been + V3 + (by + O) | The construction will have been finished by December. (Konstruksi akan telah selesai pada Desember.) |
Future Perfect Continuous | S + will + have + been + V-ing + O | S + will + have + been + being + V3 + (by + O) | The system will have been being updated for weeks. (Sistem akan telah sedang diperbarui selama berminggu-minggu.) ⚠ Hampir tidak pernah digunakan. |
Be Going To | S + is/am/are + going to + V1 + O | S + is/am/are + going to be + V3 + (by + O) | The event is going to be held at the convention center. (Acara akan diadakan di pusat konvensi.) |
Conditional Type 1 (would) | S + would + V1 + O | S + would + be + V3 + (by + O) | The issue would be resolved if we had more time. (Masalahnya akan diselesaikan jika kita punya lebih banyak waktu.) |
Conditional Type 2 (would have) | S + would + have + V3 + O | S + would + have + been + V3 + (by + O) | The mistake would have been avoided if they checked the data. (Kesalahan itu seharusnya bisa dihindari jika mereka memeriksa data.) |
Modals (can/must/should/etc.) | S + modal + V1 + O | S + modal + be + V3 + (by + O) | The form must be submitted before Friday. (Formulir harus dikumpulkan sebelum Jumat.) |
Catatan penting:
Future Continuous dan Future Perfect Continuous sangat jarang digunakan dalam passive voice karena terdengar tidak alami. Lebih baik gunakan alternatif seperti The report will be being reviewed diganti dengan The report will be under review.
Untuk modal verbs (can, must, should, dll.), rumus passive voice selalu: modal + be + V3. Contoh: The problem can be solved easily. (Masalahnya bisa diselesaikan dengan mudah.)
Passive voice tidak hanya digunakan dalam tulisan formal, tetapi juga dalam percakapan sehari-hari, berita, atau instruksi. Berikut beberapa contoh praktis:
Passive voice sering digunakan dalam berita untuk menyampaikan informasi secara objektif tanpa menyebut pelaku (terutama jika pelaku tidak diketahui atau tidak relevan).
A new vaccine has been developed by scientists. (Vaksin baru telah dikembangkan oleh ilmuwan.) — Fokus pada vaksin, bukan ilmuwannya.
Three people were injured in the accident. (Tiga orang terluka dalam kecelakaan.) — Pelaku kecelakaan tidak disebutkan karena mungkin belum diketahui.
Passive voice membuat instruksi terdengar lebih netral dan mudah diikuti. Contoh:
The mixture should be stirred for five minutes. (Campuran harus diaduk selama lima menit.) — Lebih jelas daripada You should stir the mixture....
All applications must be submitted by June 30th. (Semua aplikasi harus dikumpulkan sebelum 30 Juni.) — Terkesan lebih resmi.
Meskipun active voice lebih umum dalam percakapan, passive voice tetap digunakan untuk menyampaikan informasi dengan sopan atau menghindari kesan menyalahkan.
The keys were lost. (Kuncinya hilang.) — Tanpa menyebut siapa yang kehilangannya.
You are requested to attend the meeting. (Anda diminta untuk menghadiri rapat.) — Lebih sopan daripada Attend the meeting!
Meskipun passive voice berguna, bukan berarti kamu harus selalu menggunakannya. Berikut panduan kapan sebaiknya menggunakan passive voice:
Pelaku tidak penting atau tidak diketahui. Contoh: The crime was reported at 9 PM. (Kejahatan itu dilaporkan pukul 9 malam.) — Siapa yang melaporkan tidak perlu disebutkan.
Ingin menekankan aksi atau hasil. Contoh: The product was launched last week. (Produk itu diluncurkan minggu lalu.) — Fokus pada peluncuran produk, bukan siapa yang meluncurkannya.
Menulis dalam gaya formal (akademik, bisnis, hukum). Contoh: The data were collected through surveys. (Data dikumpulkan melalui survei.) — Lebih objektif daripada We collected the data....
Menghindari kesan menyalahkan. Contoh: Mistakes were made in the calculation. (Kesalahan terjadi dalam perhitungan.) — Lebih diplomatis daripada You made mistakes....
Pelaku lebih penting daripada aksi. Contoh yang salah: The goal was scored by Messi. (Gol itu dicetak oleh Messi.) — Lebih baik: Messi scored the goal. (Messi mencetak gol.) — Karena Messi adalah fokus utama.
Kalimat menjadi ambigu atau tidak jelas. Contoh yang buruk: The decision was made. (Keputusan diambil.) — Siapa yang mengambil keputusan? Kapan? Lebih baik jelaskan: The manager made the decision yesterday.
Menulis dalam gaya informal (seperti chat atau cerita pribadi). Passive voice bisa membuat kalimat terdengar kaku. Contoh: I was given a gift by my friend. (Saya diberi hadiah oleh teman saya.) — Lebih alami: My friend gave me a gift.
Jika kamu kesulitan mengubah kalimat aktif menjadi pasif, ikuti langkah-langkah ini:
Identifikasi objek dalam kalimat aktif. Objek inilah yang akan menjadi subjek dalam passive voice.
Contoh: She (S) wrote a letter (O). → Objeknya adalah a letter.
Tentukan tense dan gunakan to be yang sesuai. Untuk Simple Present, gunakan is/am/are; untuk Simple Past, gunakan was/were; dan seterusnya.
Contoh: A letter was written by her.
Ubah kata kerja menjadi past participle (V3). Contoh: write → written, eat → eaten, break → broken.
Tambahkan by + pelaku (jika perlu). Pelaku bisa dihilangkan jika tidak penting.
Contoh: The letter was written. (Surat itu ditulis.) — Tanpa menyebut siapa yang menulis.
Contoh lain:
Active: They are building a new hospital. (Mereka sedang membangun rumah sakit baru.)
Passive: A new hospital is being built by them. (Rumah sakit baru sedang dibangun oleh mereka.)
Active: He had finished the project before the deadline. (Dia telah menyelesaikan proyek sebelum batas waktu.)
Passive: The project had been finished by him before the deadline. (Proyek itu telah diselesaikan oleh dia sebelum batas waktu.)
Meskipun passive voice terlihat sederhana, banyak orang masih melakukan kesalahan dalam penggunannya. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:
Kesalahan: The book is write by him. (❌)
Yang benar: The book is written by him. (✅)
Past participle (written) wajib digunakan setelah to be. Jangan gunakan V1 atau V2.
Kesalahan: The cake was eat by her. (❌)
Yang benar: The cake was eaten by her. (✅)
Selain itu, pastikan to be sesuai dengan tense dan subjek. Contoh: The cars are washed every week. (Bukan is karena subjeknya jamak.)
Kesalahan: The law was passed. (❌) — Jika pelaku penting (misalnya pemerintah), sebutkan: The law was passed by the government. (✅)
Passive voice memang sering menghilangkan pelaku, tetapi jika pelaku krusial untuk pemahaman, sebaiknya tetap disebutkan.
Kesalahan: Menulis seluruh paragraf dalam passive voice sehingga terdengar kaku dan tidak alami.
Solusi: Campurkan active dan passive voice untuk membuat tulisan lebih dinamis. Contoh:
We conducted a survey (active) and found that most customers prefer the new product. The data were analyzed (passive) using statistical tools.
Untuk menguji pemahamanmu, coba ubah kalimat aktif berikut menjadi passive voice:
Active: The teacher explains the lesson.
Passive: The lesson is explained by the teacher.
Active: They have canceled the flight.
Passive: The flight has been canceled by them.
Active: She will organize the event.
Passive: The event will be organized by her.
Active: He was repairing the car.
Passive: The car was being repaired by him.
Active: You should drink more water.
Passive: More water should be drunk by you.
Jika kamu masih kesulitan, jangan khawatir! Passive voice memang butuh latihan terus-menerus. Kamu bisa mencoba membuat kalimat sendiri atau mengubah kalimat aktif dari artikel berita menjadi passive voice.
Passive voice bukan hanya sekadar aturan tata bahasa, tetapi juga keterampilan penting dalam:
Dalam skripsi, jurnal, atau laporan bisnis, passive voice membantu menyampaikan informasi secara objektif. Contoh:
The experiment was conducted in a sterile environment. (Eksperimen dilakukan dalam lingkungan steril.) — Lebih profesional daripada We conducted the experiment....
The financial reports are audited annually. (Laporan keuangan diaudit setiap tahun.) — Menekankan proses audit, bukan si auditor.
Passive voice sering muncul dalam soal reading comprehension atau writing task. Kemampuan mengidentifikasi dan menggunakan passive voice dengan tepat akan membantumu:
Memahami teks akademik dengan lebih baik.
Menulis esai yang lebih variatif dan formal.
Menjawab soal grammar dengan akurat.
Dalam dunia kerja, passive voice sering digunakan dalam:
Email resmi: The meeting has been scheduled for 3 PM. (Rapat telah dijadwalkan pukul 3 sore.)
Dokumen hukum: The contract was signed by both parties. (Kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.)
Presentasi: The market research was conducted last quarter. (Riset pasar dilakukan kuartal lalu.)
Memahami passive voice memang penting, terutama jika kamu sedang mengerjakan tugas bahasa Inggris, skripsi, atau laporan bisnis. Namun, jika kamu masih merasa kesulitan—entah itu dalam mengubah kalimat aktif ke pasif, menyusun tulisan akademik, atau bahkan menganalisis data—kami di Tugasin siap membantumu!
Tim ahli kami dapat membantu:
Menyunting tulisan agar lebih profesional dengan penggunaan passive voice yang tepat.
Membuat rangkuman atau terjemahan yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Inggris.
Membantu penyusunan skripsi atau makalah dengan struktur yang benar dan bahasa yang formal.
Memberikan contoh dan latihan untuk memperdalam pemahamanmu tentang passive voice.
Jangan biarkan kesulitan dalam passive voice menghambat tugas atau karirmu. Hubungi Tugasin sekarang dan dapatkan bantuan dari para ahli yang berpengalaman! Kunjungi tugasin.me untuk informasi lebih lanjut.
Passive voice memang terlihat rumit pada awalnya, tetapi dengan memahami rumus dasar, fungsi, dan contoh penggunannya, kamu akan bisa menguasainya dengan mudah. Ingatlah bahwa passive voice berguna untuk:
Menekankan aksi atau objek daripada pelaku.
Menulis dalam gaya formal (akademik, bisnis, hukum).
Menghindari kesan subjektif atau menyalahkan.
Latihan adalah kunci! Cobalah untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif setiap hari, atau perhatikan bagaimana passive voice digunakan dalam artikel berita atau jurnal. Semakin sering kamu berlatih, semakin natural penggunaan passive voice dalam tulisan atau percakapanmu.
Jika kamu masih membutuhkan bantuan—baik untuk tugas sekolah, skripsi, atau dokumen profesional—Tugasin siap membantu. Kami menyediakan layanan penyuntingan, pembuatan konten, dan bimbingan akademik untuk memastikan tulisanmu sempurna. Kunjungi tugasin.me sekarang!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang