Belajar bahasa Inggris memang tidak bisa lepas dari yang namanya to be. Meskipun terdengar sederhana, kata kerja ini menjadi fondasi utama dalam membentuk kalimat yang benar dan alami. Tanpa pemahaman yang kuat tentang to be, kamu akan kesulitan menyampaikan identitas, keadaan, atau bahkan lokasi dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, saat ingin memperkenalkan diri, menjelaskan profesi, atau mendeskripsikan suasana hati, to be selalu hadir sebagai "jembatan" antara subjek dan informasi yang ingin disampaikan.
Nah, jika kamu masih merasa bingung—misalnya, kapan harus menggunakan am, is, atau are—atau bagaimana menerapkannya dalam kalimat past dan future, artikel ini akan membantumu menguasainya dengan mudah. Kami tidak hanya akan menjelaskan pengertian dan bentuk-bentuk to be, tetapi juga memberikan contoh praktis dalam berbagai konteks, mulai dari percakapan santai hingga situasi formal. Dengan begitu, kamu bisa langsung mempraktikkannya dan merasa lebih percaya diri saat berbicara atau menulis dalam bahasa Inggris. Yuk, kita mulai dari dasar-dasarnya!
To be adalah kata kerja dasar yang berfungsi sebagai kopula—yaitu kata yang menghubungkan subjek dengan pelengkap (seperti kata sifat, kata benda, atau frasa). Dalam bahasa Indonesia, to be sering diterjemahkan sebagai "adalah", "merupakan", atau "sedang". Namun, fungsinya jauh lebih luas daripada sekadar terjemahan tersebut. Tanpa to be, kalimat seperti "Dia seorang guru" (She is a teacher) atau "Kami sedang di rumah" (We are at home) tidak akan bisa terbentuk dengan benar.
Selain sebagai penghubung, to be juga berperan dalam:
Tanpa memahami to be, kamu akan kesulitan membentuk kalimat yang jelas dan gramatikal. Oleh karena itu, menguasai kata kerja ini adalah langkah awal yang krusial sebelum melangkah ke tenses atau struktur kalimat yang lebih kompleks.
To be memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada tenses (waktu) dan subjek (pelaku) dalam kalimat. Kesalahan dalam memilih bentuk to be yang tepat dapat mengubah makna kalimat atau bahkan membuatnya tidak masuk akal. Berikut adalah bentuk-bentuk to be yang harus kamu kuasai, beserta penjelasan detail dan contohnya.
Bentuk to be dalam present tense digunakan untuk menyatakan keadaan, identitas, atau lokasi yang berlaku saat ini. Pemilihan bentuknya bergantung pada subjek kalimat. Berikut adalah bentuk-bentuknya:
Digunakan untuk subjek I (saya). Contoh: I am a teacher (Saya seorang guru) atau I am tired (Saya lelah). Dalam percakapan informal, I am sering disingkat menjadi I’m, seperti I’m happy to see you! (Saya senang bertemu kamu!).
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggunakan is atau are untuk subjek I, misalnya I is hungry (salah) atau I are late (salah). Ingat, hanya am yang tepat untuk I.
Digunakan untuk subjek you, baik tunggal (kamu) maupun jamak (kalian). Contoh: You are my best friend (Kamu teman terbaikku) atau You are all invited (Kalian semua diundang). Dalam percakapan sehari-hari, you are sering disingkat menjadi you’re, seperti You’re amazing! (Kamu luar biasa!).
Perhatikan bahwa you dalam bahasa Inggris tidak membedakan formalitas seperti "Anda" atau "kamu" dalam bahasa Indonesia. Jadi, baik kepada teman maupun atasan, kamu tetap menggunakan you are.
Digunakan untuk subjek orang ketiga tunggal, yaitu he (dia laki-laki), she (dia perempuan), atau it (benda/hewan/binatang). Contoh: She is smart (Dia pintar), He is my brother (Dia saudara laki-lakiku), atau It is a beautiful day (Ini hari yang indah). Bentuk singkatnya adalah he’s, she’s, atau it’s.
Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menggunakan is untuk subjek orang ketiga tunggal, misalnya She are kind (salah) atau He am tall (salah). Ingat, hanya is yang benar untuk he/she/it.
Digunakan untuk subjek we (kami/kita). Contoh: We are a team (Kami sebuah tim) atau We are ready (Kami siap). Bentuk singkatnya adalah we’re, seperti We’re going to the party (Kami akan pergi ke pesta).
Dalam konteks informal, we are juga bisa digunakan untuk menyertakan lawan bicara, misalnya We are friends, right? (Kita teman, kan?). Ini menunjukkan kedekatan dalam percakapan.
Digunakan untuk subjek they (mereka), baik untuk orang maupun benda jamak. Contoh: They are my parents (Mereka orang tuaku) atau They are expensive (Mereka mahal). Bentuk singkatnya adalah they’re, seperti They’re coming soon (Mereka segera datang).
Perhatikan bahwa they juga bisa digunakan untuk merujuk pada orang yang jenis kelaminnya tidak diketahui, misalnya Someone left their bag. They are probably looking for it (Seseorang meninggalkan tasnya. Mereka mungkin mencarinya).
Bentuk to be dalam past tense digunakan untuk menyatakan keadaan, identitas, atau lokasi yang berlaku di masa lalu. Berbeda dengan present tense, bentuk past tense hanya memiliki dua varian: was dan were. Pemilihan bentuknya bergantung pada subjek kalimat.
Digunakan untuk subjek I. Contoh: I was a student last year (Saya seorang pelajar tahun lalu) atau I was at the mall yesterday (Saya di mal kemarin). Bentuk singkatnya tidak umum digunakan dalam tulisan formal, tetapi dalam percakapan, kadang terdengar seperti I’s (meskipun ini tidak baku).
Kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan were untuk I, misalnya I were happy (salah). Ingat, hanya was yang benar untuk I dalam past tense.
Digunakan untuk subjek you, baik tunggal maupun jamak. Contoh: You were right (Kamu benar) atau You were all here last night (Kalian semua ada di sini tadi malam). Bentuk singkatnya adalah you’re, tetapi perlu dihati-hati karena you’re juga bisa berarti you are (present tense).
Dalam konteks cerita atau narasi, you were sering digunakan untuk mengajak pembaca membayangkan diri mereka dalam situasi tertentu, misalnya You were walking alone when suddenly... (Kamu sedang berjalan sendirian ketika tiba-tiba...).
Digunakan untuk subjek orang ketiga tunggal. Contoh: He was my neighbor (Dia dulu tetanggaku) atau It was a great movie (Itu film yang bagus). Bentuk singkatnya adalah he’s, she’s, atau it’s, tetapi perlu dihati-hati karena bentuk singkat ini juga bisa berarti he is/she is/it is (present tense).
Kesalahan umum adalah menggunakan were untuk he/she/it, misalnya She were tired (salah). Selalu gunakan was untuk subjek tunggal dalam past tense.
Digunakan untuk subjek we. Contoh: We were children then (Kami masih anak-anak saat itu) atau We were at the beach last summer (Kami di pantai musim panas lalu). Bentuk singkatnya adalah we’re, tetapi seperti sebelumnya, bentuk ini juga bisa berarti we are (present tense).
Dalam cerita atau kenangan, we were sering digunakan untuk menggambarkan suasana masa lalu, misalnya We were so happy back then (Kami sangat bahagia saat itu).
Digunakan untuk subjek they. Contoh: They were classmates (Mereka dulu sekelas) atau They were late for the meeting (Mereka terlambat untuk rapat). Bentuk singkatnya adalah they’re, tetapi seperti bentuk singkat lainnya, perlu diperhatikan konteksnya.
Dalam teks naratif, they were sering digunakan untuk mendeskripsikan latar belakang karakter, misalnya They were strangers before the war began (Mereka saling asing sebelum perang dimulai).
Untuk menyatakan to be dalam future tense, kita menggunakan will be untuk semua subjek. Bentuk ini digunakan untuk menyatakan keadaan, identitas, atau lokasi yang akan terjadi di masa depan. Berbeda dengan present dan past tense, future tense tidak membedakan bentuk berdasarkan subjek.
Contoh: I will be there soon (Aku akan segera sampai di sana), She will be a doctor (Dia akan menjadi dokter), atau They will be at the party (Mereka akan ada di pesta). Bentuk singkatnya adalah ’ll be, seperti I’ll be back (Aku akan kembali).
Dalam percakapan sehari-hari, will be sering digunakan untuk membuat janji atau prediksi, misalnya Don’t worry, I’ll be careful (Jangan khawatir, aku akan hati-hati) atau It’ll be rainy tomorrow (Besok akan hujan).
Setelah memahami bentuk-bentuk to be, langkah selanjutnya adalah menerapkannya dalam kalimat dengan tepat. Berikut adalah beberapa aturan dan contoh penggunaan to be dalam berbagai konteks, beserta kesalahan umum yang harus dihindari.
Salah satu fungsi utama to be adalah untuk memperkenalkan diri atau orang lain, serta menjelaskan profesi. Dalam konteks ini, to be diikuti oleh kata benda (noun) atau frasa nominal.
She is a nurse (Dia seorang perawat). Di sini, is menghubungkan subjek she dengan profesi a nurse. Tanpa is, kalimat akan terdengar tidak lengkap: She a nurse (salah).
Contoh lain: We are engineers (Kami insinyur) atau They are my siblings (Mereka saudara-saudaraku). Perhatikan bahwa kata benda setelah to be bisa berupa profesi, hubungan keluarga, atau identitas lainnya.
He was a famous singer (Dia dulu penyanyi terkenal). Di sini, was menunjukkan bahwa identitas tersebut berlaku di masa lalu. Contoh lain: They were my neighbors (Mereka dulu tetanggaku).
Kesalahan umum: Menggunakan to be tanpa kata benda setelahnya, misalnya She is tall (benar, karena tall adalah kata sifat), tetapi She is (salah, karena tidak ada pelengkap).
To be juga digunakan untuk menyatakan kondisi fisik, emosional, atau sifat dari subjek. Dalam kasus ini, to be diikuti oleh kata sifat (adjective) atau frasa deskriptif.
The weather is sunny today (Cuacanya cerah hari ini). Di sini, is menghubungkan subjek the weather dengan kata sifat sunny. Contoh lain: I am excited (Saya bersemangat) atau They are tired (Mereka lelah).
Perhatikan bahwa kata sifat setelah to be tidak memerlukan artikel (a/an/the). Misalnya, She is happy (benar), bukan She is a happy (salah).
He was angry yesterday (Dia marah kemarin). Di sini, was menunjukkan bahwa kondisi tersebut berlaku di masa lalu. Contoh lain: We were surprised (Kami terkejut) atau It was delicious (Itu enak).
Kesalahan umum: Menggunakan kata benda setelah to be ketika yang dibutuhkan adalah kata sifat, misalnya She is beauty (salah), seharusnya She is beautiful (benar).
To be juga berfungsi untuk menjelaskan di mana subjek berada. Dalam konteks ini, to be diikuti oleh frasa preposisional (seperti at the school, in the room).
She is at home (Dia di rumah). Di sini, is menghubungkan subjek she dengan lokasi at home. Contoh lain: They are in the classroom (Mereka di dalam kelas) atau We are near the station (Kami dekat stasiun).
Perhatikan bahwa preposisi (at, in, on, near, dll.) sangat penting dalam kalimat ini. Tanpa preposisi, kalimat akan terdengar tidak alami, misalnya She is home (kurang tepat), seharusnya She is at home.
He was at the office last night (Dia di kantor tadi malam). Di sini, was menunjukkan bahwa keberadaan tersebut berlaku di masa lalu. Contoh lain: We were in Bali last month (Kami di Bali bulan lalu).
Kesalahan umum: Menggunakan present tense untuk kejadian masa lalu, misalnya She is at the party yesterday (salah), seharusnya She was at the party yesterday (benar).
To be juga berperan penting dalam membentuk kalimat negatif (penyangkalan) dan interogatif (pertanyaan). Aturannya cukup sederhana, tetapi sering menjadi sumber kesalahan bagi pemula.
Untuk membuat kalimat negatif, tambahkan not setelah to be. Contoh: I am not tired (Saya tidak lelah), She is not here (Dia tidak di sini), atau They were not happy (Mereka tidak bahagia).
Bentuk singkatnya adalah isn’t (is not), aren’t (are not), dan wasn’t/weren’t (was not/were not). Contoh: He isn’t coming (Dia tidak datang) atau We weren’t late (Kami tidak terlambat).
Untuk membuat pertanyaan, pindahkan to be ke awal kalimat. Contoh: Are you ready? (Apakah kamu siap?), Is she your sister? (Apakah dia saudara perempuanmu?), atau Were they at the concert? (Apakah mereka di konser?).
Jawaban singkat untuk pertanyaan ini biasanya menggunakan to be juga, misalnya: Yes, I am / No, I’m not; Yes, she is / No, she isn’t.
Untuk memperdalam pemahamanmu, berikut adalah beberapa contoh dialog yang menggunakan to be dalam berbagai situasi. Perhatikan bagaimana to be digunakan untuk menyatakan identitas, kondisi, dan lokasi.
A: Hi! Are you new here? (Hai! Apakah kamu baru di sini?)
B: Yes, I am. I’m a transfer student. My name is Rina. (Ya. Saya siswa pindahan. Nama saya Rina.)
A: Nice to meet you, Rina! I’m Andi. We are in the same class now. (Senang bertemu denganmu, Rina! Saya Andi. Kita sekarang satu kelas.)
B: That’s great! Where is our classroom? (Bagus sekali! Di mana kelas kita?)
A: It is on the second floor. The teacher is already there. (Di lantai dua. Gurunya sudah ada di sana.)
A: Good morning! Were you at the meeting yesterday? (Selamat pagi! Apakah kamu hadir di rapat kemarin?)
B: No, I wasn’t. I was sick, so I was at home. (Tidak. Saya sakit, jadi saya di rumah.)
A: Oh, I’m sorry to hear that. Are you feeling better now? (Oh, saya turut berduka. Apakah kamu sekarang sudah lebih baik?)
B: Yes, I am. Thank you for asking! (Ya. Terima kasih sudah menanyakan!)
A: Excuse me, is this table available? (Permisi, apakah meja ini kosong?)
B: Yes, it is. How many people are in your group? (Ya. Berapa orang dalam kelompok Anda?)
A: We are four. Can we sit here? (Kami empat orang. Bolehkah kami duduk di sini?)
B: Of course! The menus are on the table. (Tentu! Menu ada di atas meja.)
Meskipun to be terlihat sederhana, banyak pemula yang masih melakukan kesalahan dalam penggunannya. Berikut adalah beberapa kesalahan umum beserta cara memperbaikinya:
Kesalahan ini sering terjadi karena kebingungan antara am, is, dan are dalam present tense, atau was dan were dalam past tense.
Perbaikan: She is happy (benar) dan They were at the park (benar). Ingat, he/she/it selalu menggunakan is/was, sementara they menggunakan are/were.
Dalam bahasa Indonesia, kadang kita menghilangkan kata "adalah" dalam percakapan, misalnya "Saya guru". Namun, dalam bahasa Inggris, to be tidak boleh dihilangkan.
Perbaikan: I am a student (benar) dan They are friends (benar). Selalu sertakan to be untuk menghubungkan subjek dengan pelengkapnya.
Bentuk singkat seperti I’m, you’re, atau isn’t memang praktis, tetapi sering disalahgunakan, terutama dalam tulisan formal.
Perbaikan: Pastikan bentuk singkat sesuai dengan konteks. She’s bisa berarti she is atau she has, jadi perhatikan makna kalimatnya.
To be adalah kata kerja bantu (auxiliary verb) dalam continuous tense, tetapi tidak bisa digabungkan dengan kata kerja utama dalam kalimat sederhana.
Perbaikan: She goes to school (benar, jika present simple) atau She is going to school (benar, jika present continuous). To be hanya digunakan dengan kata kerja -ing dalam continuous tense.
Untuk memastikan kamu sudah memahami materi ini, cobalah kerjakan latihan soal berikut. Isi titik-titik dengan bentuk to be yang tepat (present, past, atau future).
Jawaban: is. Penjelasan: Subjek my brother (dia laki-laki) dalam present tense menggunakan is.
Jawaban: were. Penjelasan: Subjek we dalam past tense menggunakan were.
Jawaban: Are. Penjelasan: Subjek you dalam pertanyaan present tense menggunakan are di awal kalimat.
Jawaban: were. Penjelasan: Subjek they dalam past tense negatif menggunakan were not (atau weren’t).
Jawaban: will be. Penjelasan: Semua subjek dalam future tense menggunakan will be.
Jika kamu masih kesulitan mengerjakan latihan di atas atau merasa perlu bimbingan lebih lanjut, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Tugasin. Kami menyediakan bantuan profesional untuk tugas, makalah, atau bahkan skripsi dalam berbagai mata pelajaran, termasuk bahasa Inggris. Dengan tim ahli yang berpengalaman, kamu bisa mendapatkan penjelasan mendetail, contoh soal tambahan, atau bahkan koreksi langsung untuk tulisanmu. Kunjungi Tugasin.me sekarang dan rasakan kemudahan belajar dengan panduan yang tepat!
To be memang terlihat sederhana, tetapi penguasaannya sangat krusial dalam membangun kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Dari memperkenalkan diri, mendeskripsikan keadaan, hingga membentuk kalimat negatif dan pertanyaan, to be hadir dalam hampir setiap aspek percakapan sehari-hari. Dengan memahami bentuk-bentuknya (present, past, future) dan aturan penggunannya, kamu akan mampu berkomunikasi dengan lebih lancar dan percaya diri.
Ingat, kunci untuk menguasai to be adalah latihan terus-menerus. Cobalah untuk membuat kalimat sendiri menggunakan berbagai bentuk to be, atau praktikkan dalam percakapan dengan teman. Jika kamu masih merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan tambahan, seperti melalui layanan Tugasin, di mana kamu bisa mendapatkan bimbingan langsung dari ahli. Selamat belajar, dan semoga sukses dalam perjalananmu menguasai bahasa Inggris!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang