Belajar bahasa Inggris memang sering kali terasa seperti perjalanan yang penuh tantangan. Banyak dari kita yang sudah berusaha keras—mengerjakan latihan soal, menghafal kosakata, bahkan menonton film tanpa subtitle—tetapi hasilnya tetap stagnan. Padahal, sering kali masalahnya bukan pada kurangnya usaha, melainkan kesalahan-kesalahan sepele yang tanpa disadari justru menghambat kemajuan. Kesalahan ini bisa berupa kebiasaan buruk dalam pengucapan, pemahaman tata bahasa yang salah kaprah, atau bahkan pengaruh bahasa sehari-hari yang tercampur aduk dengan bahasa Inggris.
Nah, jika kamu merasa sudah lama belajar tetapi kemampuan bahasa Inggrismu tidak kunjung meningkat, mungkin saja kamu terjebak dalam kesalahan-kesalahan kecil yang sering diabaikan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail kesalahan sepele yang sering dilakukan saat belajar bahasa Inggris—mulai dari masalah pengucapan, penggunaan tenses, hingga kesalahan dalam memilih kata. Selain itu, kami juga akan memberikan tips praktis untuk mengatasinya agar proses belajarmu menjadi lebih efektif. Jadi, simak baik-baik, ya!
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pelajar bahasa Inggris di Indonesia adalah kesalahan dalam pengucapan (pronunciation). Masalah ini sering terjadi karena perbedaan sistem fonetik antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Misalnya, banyak orang Indonesia yang kesulitan membedakan pengucapan huruf e dan a, sehingga kata-kata seperti heard (dengar) malah diucapkan seperti hard (keras), atau event (acara) menjadi even (bahkan). Kesalahan sepele ini bisa membuat lawan bicara bingung atau bahkan salah paham.
Selain itu, masalah pengucapan juga sering muncul pada kata-kata yang memiliki huruf bisu (silent letters), seperti knock (huruf k tidak diucapkan) atau psychology (huruf p diam). Banyak pelajar yang tanpa sadar mengucapkan semua huruf dalam kata, padahal dalam bahasa Inggris, beberapa huruf memang tidak perlu dilafalkan. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa melatih pendengaran dengan mendengarkan podcast atau menonton video berbahasa Inggris dengan perhatian penuh pada cara pengucapan penutur asli. Cobalah untuk menirukan ucapan mereka secara perlahan dan konsisten. Jika memungkinkan, rekam suaramu dan bandingkan dengan pengucapan native speaker untuk mengetahui di mana letak kesalahannya.
Bahasa Indonesia tidak memiliki perubahan bentuk kata kerja untuk menunjukkan waktu lampau, sehingga banyak pelajar bahasa Inggris yang lupa atau malas mengubah kata kerja ke bentuk past tense. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, kita mengatakan, “Saya belajar kemarin,” tanpa mengubah kata “belajar.” Namun, dalam bahasa Inggris, kalimat tersebut harus ditulis, “I studied yesterday,” bukan “I study yesterday.” Kesalahan ini mungkin terdengar sepele, tetapi bisa membuat kalimatmu terdengar aneh atau bahkan salah secara tata bahasa.
Masalah ini sering terjadi karena kebiasaan berbahasa sehari-hari yang tidak membedakan waktu. Untuk mengatasinya, kamu perlu membiasakan diri berpikir dalam struktur bahasa Inggris saat berbicara atau menulis. Salah satu cara efektif adalah dengan membuat catatan harian dalam bahasa Inggris dan secara sengaja menggunakan berbagai tenses, termasuk past simple, present perfect, dan past continuous. Selain itu, perbanyak membaca teks berbahasa Inggris, seperti berita atau cerita pendek, dan perhatikan bagaimana penulis menggunakan tenses dengan benar. Dengan latihan yang konsisten, otakmu akan terbiasa mengenali kapan harus menggunakan bentuk lampau.
Pengaruh bahasa gaul atau bahasa sehari-hari sering kali membuat kita salah menggunakan istilah bahasa Inggris. Contohnya, ketika istilah healing sedang populer, banyak orang yang menggunakannya dalam kalimat seperti, “I want to healing,” padahal secara tata bahasa, frasa tersebut salah. Kata healing sendiri merupakan noun (kata benda) atau gerund (kata kerja berbentuk -ing yang berfungsi sebagai kata benda), sehingga kalimat yang benar seharusnya, “I want to heal myself,” atau “I need healing.”
Kesalahan serupa juga sering terjadi pada kata-kata seperti sharing (yang seharusnya share), meeting (yang seharusnya meet), atau gossiping (yang seharusnya gossip). Masalah ini muncul karena banyak orang menganggap bahwa menambahkan akhiran -ing membuat kata terdengar lebih “Inggris,” padahal tidak selalu demikian. Untuk menghindari kesalahan ini, selalu periksa fungsi kata dalam kamus sebelum menggunakannya. Jika ragu, gunakan struktur kalimat sederhana terlebih dahulu, seperti “I want to + verb 1” (contoh: I want to eat, I want to sleep). Dengan begitu, kamu bisa menghindari kesalahan penggunaan kata yang tidak perlu.
Bahasa Inggris memiliki banyak kata yang bentuknya mirip tetapi fungsinya berbeda, seperti present (kata kerja), presenting (kata kerja bentuk -ing), dan presentation (kata benda). Kesalahan dalam memilih bentuk kata yang tepat bisa membuat kalimatmu terdengar tidak alami atau bahkan salah. Contohnya, banyak orang yang mengatakan, “I want to presentation,” padahal yang benar adalah, “I want to present,” atau “I want to give a presentation.”
Masalah ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang word forms (bentuk kata) dalam bahasa Inggris. Untuk mengatasinya, kamu perlu mempelajari perbedaan antara kata kerja (verb), kata benda (noun), kata sifat (adjective), dan kata keterangan (adverb). Misalnya, kata success (kata benda) berbeda dengan successful (kata sifat) dan successfully (kata keterangan). Salah satu cara efektif untuk belajar ini adalah dengan membuat tabel perbandingan bentuk kata dan menggunakannya dalam kalimat. Selain itu, biasakan diri untuk membaca dan mendengarkan bahasa Inggris secara aktif, sehingga kamu bisa mengenali pola penggunaan kata yang benar.
Tata bahasa pengandaian (conditional sentences) sering menjadi momok bagi pelajar bahasa Inggris. Kesalahan yang paling umum adalah lupa mengubah kata have menjadi had dalam kalimat pengandaian jenis kedua, seperti dalam contoh: “If I have money, I would buy a car,” yang seharusnya, “If I had money, I would buy a car.” Kesalahan ini terjadi karena banyak pelajar yang terlalu fokus pada struktur kalimat tanpa memperhatikan perubahan bentuk kata yang diperlukan.
Untuk menguasai conditional sentences, kamu perlu memahami perbedaan antara kondisional tipe 1, 2, dan 3, serta kapan harus menggunakan masing-masing tipe. Kondisional tipe 1 digunakan untuk situasi yang mungkin terjadi (contoh: If it rains, I will stay home), tipe 2 untuk situasi yang tidak mungkin atau khayalan (contoh: If I were rich, I would travel the world), dan tipe 3 untuk situasi yang sudah berlalu (contoh: If I had studied harder, I would have passed the exam). Latih diri dengan membuat kalimat pengandaian berdasarkan situasi sehari-hari dan mintalah feedback dari teman atau tutor yang lebih mahir. Dengan latihan yang teratur, kamu akan semakin terbiasa menggunakan struktur ini dengan benar.
Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan sepele yang sering dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengubah kebiasaan belajar agar lebih efektif. Pertama, jangan hanya mengandalkan satu metode belajar. Kombinasikan antara mempelajari teori (seperti tata bahasa dan kosakata) dengan praktik langsung, seperti berbicara dengan native speaker atau menulis esai pendek. Kedua, perbanyak eksposur terhadap bahasa Inggris melalui mendengarkan podcast, menonton film tanpa subtitle, atau membaca buku berbahasa Inggris. Semakin sering kamu berinteraksi dengan bahasa Inggris, semakin mudah otakmu mengenali pola-pola yang benar.
Ketiga, jangan takut membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan justru dari kesalahanlah kita bisa memperbaiki diri. Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari teman, tutor, atau layanan bimbingan belajar seperti Tugasin.me, yang menyediakan pendampingan untuk tugas, skripsi, maupun latihan bahasa Inggris. Dengan bimbingan yang tepat, kamu bisa mengidentifikasi kesalahan-kesalahanmu dan mendapatkan solusi yang sesuai. Terakhir, tetap konsisten dan sabar. Belajar bahasa memang membutuhkan waktu, tetapi dengan usaha yang terarah, kemajuan pasti akan terlihat!
Jadi, sudah siap untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan sepele yang selama ini menghambat kemajuanmu? Mulailah dari hal-hal kecil, seperti memperhatikan pengucapan atau memeriksa tenses dalam setiap kalimat yang kamu buat. Dengan kesadaran dan latihan yang tepat, belajar bahasa Inggris tidak lagi terasa sulit—justru akan menjadi proses yang menyenangkan dan memuaskan!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang