Belajar bahasa Mandarin tidak hanya sekadar menghafal kosakata atau tata bahasa. Di balik setiap kata, terdapat lapisan budaya, sejarah, dan makna tersembunyi yang sering kali tidak terlihat sekilas. Salah satu hal menarik yang mungkin belum kamu ketahui adalah penggunaan nama-nama hewan dalam percakapan sehari-hari. Bagi penutur asli, beberapa hewan bukan hanya sekadar binatang, tetapi juga bisa menjadi sindiran, ejekan, atau bahkan hinaan yang tajam.
Misalnya, ketika seseorang menyebutmu sebagai babi atau anjing, di Indonesia hal itu mungkin terdengar kasar, tetapi dalam bahasa Mandarin, konteksnya bisa jauh lebih beragam—mulai dari bercanda hingga menghina secara serius. Bahkan hewan-hewan yang terlihat menggemaskan seperti kura-kura atau domba pun ternyata memiliki arti negatif jika digunakan dalam situasi tertentu. Nah, agar kamu tidak salah paham atau malah tersinggung saat berinteraksi dengan penutur asli, yuk kita bahas 13 hewan yang sering dijadikan ejekan dalam bahasa Mandarin beserta makna dan contoh penggunaannya!
Dalam budaya Tiongkok, babi sering dikaitkan dengan sifat-sifat negatif seperti rakus, malas, dan tidak teratur. Hal ini mungkin berkaitan dengan perilaku babi yang suka berendam dalam lumpur dan makan tanpa kenal batas. Ketika seseorang menyebutmu 猪 (zhū), biasanya mereka ingin menyindir kebiasaanmu yang dianggap kurang disiplin atau terlalu santai.
Contoh penggunaan yang umum adalah 你像猪一样懒 (nǐ xiàng zhū yíyàng lǎn), yang artinya “Kamu malas seperti babi.” Ungkapan ini sering dilontarkan kepada orang yang suka menunda-nunda pekerjaan atau enggan bergerak. Selain itu, kata 猪 juga bisa digabungkan dengan kata lain untuk memperkuat makna negatifnya, seperti 猪脑子 (zhū nǎozi) yang berarti “otak babi” atau “bodoh.” Jadi, hati-hati ya jika ada yang menyebutmu demikian—bisa jadi itu adalah kritik terselubung!
Berbeda dengan budaya Barat yang sering mengaitkan anjing dengan kesetiaan, dalam bahasa Mandarin, kata 狗 (gǒu) bisa memiliki konotasi yang sangat negatif. Anjing sering digambarkan sebagai makhluk yang tunduk pada majikannya tanpa berpikir kritis, sehingga digunakan untuk menyebut orang yang mudah dikendalikan atau menjadi “anjing peliharaan” seseorang.
Salah satu ungkapan yang paling kasar adalah 走狗 (zǒu gǒu), yang secara harfiah berarti “anjing yang berjalan” tetapi maknanya adalah “pengikut buta” atau “orang suruhan.” Ungkapan ini sering digunakan dalam konteks politik atau bisnis untuk menyebut seseorang yang hanya mengikuti perintah tanpa mempertimbangkan moral. Selain itu, kata 狗 juga bisa digabungkan dengan kata lain seperti 狗东西 (gǒu dōngxi) yang berarti “benda seperti anjing” atau “orang yang tidak berguna.” Jadi, jika kamu mendengar seseorang menyebutmu 狗, lebih baik tanya dulu konteksnya—bisa jadi itu adalah ejekan yang pedas!
Pada pandangan pertama, 鸡 (jī) hanyalah seekor ayam, hewan yang umum ditemukan di pasar atau dapur. Namun, dalam bahasa gaul Mandarin, terutama dalam konteks percakapan informal, kata ini bisa berubah menjadi sangat kasar dan vulgar, terutama ketika digunakan untuk merujuk pada seseorang—khususnya perempuan—dengan konotasi negatif.
Misalnya, kata 鸡 bisa merujuk pada pekerja seks komersial dalam bahasa slang, sehingga penggunaan kata ini harus sangat hati-hati. Selain itu, ada juga ungkapan seperti 鸡飞狗跳 (jī fēi gǒu tiào) yang berarti “kacau balau” atau “keadaan yang berantakan.” Jika kamu mendengar seseorang menggunakan kata 鸡 dalam percakapan, perhatikan baik-baik intonasi dan konteksnya—karena bisa jadi itu adalah sindiran yang tidak sopan!
Rubah dalam budaya Tiongkok sering digambarkan sebagai hewan yang licik, pintar menipu, dan suka memanipulasi. Hal ini tercermin dalam banyak cerita rakyat dan legenda, di mana rubah sering muncul sebagai karakter yang menjebak manusia. Dalam percakapan sehari-hari, menyebut seseorang sebagai 狐狸 (húlí) berarti menuduh mereka sebagai orang yang tidak jujur atau suka berbohong.
Salah satu ungkapan yang paling terkenal adalah 狐狸精 (húlí jīng), yang secara harfiah berarti “roh rubah” tetapi maknanya adalah “wanita penggoda” atau “perempuan yang suka merebut pasangan orang lain.” Ungkapan ini sering digunakan untuk menyebut seseorang—biasanya perempuan—yang dianggap menggunakan daya tariknya untuk memanipulasi orang lain. Jadi, jika ada yang menyebutmu 狐狸精, itu bukan pujian, melainkan sindiran yang cukup pedas!
Harimau biasanya melambangkan kekuatan dan keberanian, tetapi dalam bahasa Mandarin, ada ungkapan yang justru menggunakan harimau untuk menyindir seseorang yang kelihatan kuat tetapi sebenarnya bodoh. Ungkapan tersebut adalah 傻虎 (shǎ hǔ), yang secara harfiah berarti “harimau bodoh.”
Kata ini biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki fisik besar atau kekuatan tetapi kurang cerdas dalam mengambil keputusan. Misalnya, jika ada temanmu yang suka bertindak tanpa berpikir panjang, kamu bisa berkata, 你别做傻虎 (nǐ bié zuò shǎ hǔ), yang artinya “Jangan jadi harimau bodoh.” Ungkapan ini sering digunakan dalam konteks yang santai, tetapi tetap saja, itu adalah sindiran yang perlu diperhatikan!
Domba sering digambarkan sebagai hewan yang polos, lemah, dan mudah dikendalikan. Dalam bahasa Mandarin, menyebut seseorang sebagai 羊 (yáng) bisa berarti menuduh mereka sebagai orang yang mudah ditipu atau dimanfaatkan. Hal ini tercermin dalam ungkapan seperti 待宰的羔羊 (dài zǎi de gāo yáng), yang secara harfiah berarti “domba yang siap disembelih.”
Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak waspada dan dengan mudah jatuh ke dalam perangkap orang lain. Misalnya, jika ada temanmu yang sering tertipu dalam bisnis atau hubungan, kamu bisa berkata, 你别当待宰的羔羊 (nǐ bié dāng dài zǎi de gāo yáng), yang artinya “Jangan jadi domba yang siap disembelih.” Jadi, jika kamu tidak ingin dianggap naif, hindari bersikap terlalu percaya pada orang lain!
Keledai dalam budaya Tiongkok sering dikaitkan dengan kebodohan dan ketidakmampuan belajar. Hal ini tercermin dalam ungkapan seperti 蠢驴 (chǔn lǘ), yang berarti “keledai bodoh.” Kata ini biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang sulit diajari atau tidak mau mendengarkan nasihat.
Misalnya, jika ada temanmu yang terus melakukan kesalahan yang sama berulang kali, kamu bisa berkata, 你真像蠢驴 (nǐ zhēn xiàng chǔn lǘ), yang artinya “Kamu benar-benar seperti keledai bodoh.” Selain itu, ada juga ungkapan 驴脾气 (lǘ píqi) yang berarti “sifat keledai” atau “keras kepala.” Jadi, jika kamu tidak ingin dianggap bebal, lebih baik terbuka terhadap kritik dan saran!
Ular dalam budaya Tiongkok sering melambangkan kelicikan, bahaya, dan sifat yang tidak bisa dipercaya. Hal ini tercermin dalam banyak ungkapan, seperti 心如蛇蝎 (xīn rú shé xiē), yang secara harfiah berarti “hati seperti ular dan kalajengking” tetapi maknanya adalah “berhati jahat” atau “sangat kejam.”
Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang suka menyakiti orang lain secara diam-diam atau memiliki niat buruk. Misalnya, jika ada seseorang yang selalu berbohong dan memanipulasi orang lain, kamu bisa berkata, 他心如蛇蝎 (tā xīn rú shé xiē), yang artinya “Hatinya seperti ular dan kalajengking.” Jadi, jika kamu mendengar seseorang menyebutmu 蛇 (shé), lebih baik waspada—bisa jadi itu adalah peringatan bahwa mereka tidak mempercayaimu!
Kutu adalah hewan kecil yang hidup dengan menghisap darah dan sering dianggap menjijikkan. Dalam bahasa Mandarin, menyebut seseorang sebagai 虱子 (shī zi) bisa berarti menuduh mereka sebagai orang yang suka memanfaatkan orang lain tanpa memberikan balasan—mirip dengan parasit.
Misalnya, jika ada seseorang yang selalu meminta bantuan tetapi tidak pernah membalas kebaikan, kamu bisa berkata, 你别像虱子一样 (nǐ bié xiàng shī zi yíyàng), yang artinya “Jangan seperti kutu.” Ungkapan ini juga bisa digunakan untuk menyebut seseorang yang selalu mengganggu atau tidak tahu malu. Jadi, jika kamu tidak ingin dianggap sebagai beban, lebih baik berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang lain!
Lalat sering dianggap sebagai hewan yang mengganggu, kotor, dan tidak tahu malu. Dalam bahasa Mandarin, menyebut seseorang sebagai 苍蝇 (cāng yíng) bisa berarti menuduh mereka sebagai orang yang suka mencampuri urusan orang lain atau selalu muncul di tempat yang tidak diinginkan.
Misalnya, jika ada seseorang yang selalu ikut campur dalam percakapan atau urusan pribadimu, kamu bisa berkata, 你别像苍蝇一样 (nǐ bié xiàng cāng yíng yíyàng), yang artinya “Jangan seperti lalat.” Ungkapan ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu berputar-putar tanpa tujuan jelas, mirip dengan lalat yang terbang kesana kemari. Jadi, jika kamu tidak ingin dianggap menyebalkan, lebih baik tahu batasan!
狗熊 (gǒu xióng) secara harfiah berarti “beruang anjing,” tetapi dalam bahasa Mandarin, kata ini digunakan untuk menyebut seseorang yang penakut, lemah, atau tidak berani. Beruang anjing sering digambarkan sebagai hewan yang besar tetapi tidak memiliki keberanian.
Misalnya, jika ada temanmu yang selalu mundur ketika menghadapi tantangan, kamu bisa berkata, 你是个狗熊!(nǐ shì gè gǒu xióng!), yang artinya “Kamu pengecut!” Ungkapan ini sering digunakan dalam konteks yang santai, tetapi tetap saja, itu adalah sindiran yang cukup menyakitkan. Jadi, jika kamu ingin dianggap berani, lebih baik tunjukkan sikap tegas dalam menghadapi masalah!
Monyet sering digambarkan sebagai hewan yang aktif, hiperaktif, dan suka berbuat onar. Dalam bahasa Mandarin, menyebut seseorang sebagai 猴子 (hóu zi) bisa berarti menuduh mereka sebagai orang yang terlalu banyak tingkah, tidak sopan, atau suka membuat kekacauan.
Misalnya, jika ada anak kecil yang terus berlari-larian dan tidak bisa diam, kamu bisa berkata, 你别像猴子一样 (nǐ bié xiàng hóu zi yíyàng), yang artinya “Jangan seperti monyet.” Ungkapan ini juga bisa digunakan untuk menyebut seseorang yang suka bergaya berlebihan atau berperilaku tidak wajar. Jadi, jika kamu tidak ingin dianggap kurang dewasa, lebih baik bersikap tenang dan terkontrol!
Kura-kura dalam budaya Tiongkok sering dikaitkan dengan sifat pengecut, lamban, dan malu. Hal ini tercermin dalam ungkapan seperti 王八 (wáng bā), yang secara harfiah berarti “kura-kura” tetapi digunakan sebagai hinaan yang sangat kasar, terutama terhadap kehormatan seseorang.
Misalnya, jika seseorang dianggap tidak berani menghadapi masalah atau selalu menghindar, kamu bisa mendengar ungkapan seperti 你这个王八 (nǐ zhège wáng bā), yang artinya “Kamu pengecut!” Selain itu, kura-kura juga sering digunakan dalam konteks perceraian atau perselingkuhan, di mana seseorang yang ditinggalkan pasangannya disebut sebagai 戴绿帽子的王八 (dài lǜ màozi de wáng bā), yang berarti “kura-kura yang dipakaikan topi hijau” (sindiran untuk suami yang diselingkuhi). Jadi, jika kamu mendengar seseorang menyebutmu 乌龟, lebih baik perhatikan baik-baik—bisa jadi itu adalah hinaan yang serius!
Seperti yang sudah kita bahas, penggunaan nama hewan dalam bahasa Mandarin sangat kontekstual. Sebuah kata bisa berarti bercanda di satu situasi, tetapi menjadi hinaan yang pedas di situasi lain. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk:
Memahami nuansa dan makna tersembunyi dalam bahasa Mandarin memang tidak mudah, terutama jika kamu baru belajar. Namun, dengan bimbingan yang tepat, kamu bisa menguasai tidak hanya kosakata, tetapi juga konteks budaya yang membuat percakapanmu lebih alami dan menghindari kesalahpahaman.
Jika kamu merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Mandarin atau membutuhkan bantuan untuk tugas-tugas terkait bahasa, Tugasin.me siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan tugas, terjemahan, dan bimbingan belajar yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Dengan tim ahli yang berpengalaman, kamu bisa belajar dengan lebih efektif dan percaya diri. Hubungi kami sekarang dan dapatkan solusi terbaik untuk perjalanan belajarmu!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang