Memahami perbedaan antara kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, baik dalam menulis maupun berbicara. Kedua jenis kalimat ini tidak hanya mengubah struktur tata bahasa, tetapi juga memberikan nuansa yang berbeda dalam penyampaian informasi. Kalimat aktif cenderung lebih langsung dan menekankan pelaku tindakan, sementara kalimat pasif sering digunakan untuk menyoroti objek atau ketika pelaku tidak diketahui. Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Inggris, menguasai konversi antara kedua bentuk kalimat ini akan sangat membantu, terutama dalam menulis esai, laporan, atau bahkan percakapan sehari-hari.
Pada artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang pengertian, struktur, dan perbedaan mendasar antara kalimat aktif dan pasif. Selain itu, kami juga menyediakan 40 contoh kalimat aktif-pasif beserta terjemahannya agar kamu bisa memahami penerapannya dengan lebih jelas. Jika kamu masih merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau skripsi yang berhubungan dengan tata bahasa Inggris, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Tugasin.me. Kami siap membantu kamu dengan tim ahli yang berpengalaman dalam berbagai bidang akademik.
Pengertian dan Struktur Kalimat Aktif-Pasif dalam Bahasa Inggris
Sebelum membahas contoh-contohnya, penting untuk memahami dasar teoretis dari kedua jenis kalimat ini. Kalimat aktif dan pasif memiliki fungsi yang berbeda dalam komunikasi, dan pemilihan bentuk kalimat yang tepat dapat memengaruhi kejelasan dan efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
1. Kalimat Aktif: Subjek sebagai Pelaku Utama
Kalimat aktif adalah struktur kalimat di mana subjek bertindak sebagai pelaku utama yang melakukan aksi terhadap objek. Dalam kalimat aktif, urutan kata umumnya mengikuti pola subjek – predikat (kata kerja) – objek. Bentuk ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terdengar lebih alami dan langsung. Misalnya, ketika kamu ingin menekankan siapa yang melakukan tindakan, kalimat aktif adalah pilihan terbaik.
Contoh sederhananya adalah: "She writes a book." (Dia menulis sebuah buku.) Di sini, "she" (dia) adalah subjek yang melakukan tindakan "writes" (menulis) terhadap objek "a book" (sebuah buku). Struktur ini sangat umum dalam bahasa Inggris dan sering digunakan dalam narasi, instruksi, atau pernyataan yang membutuhkan kejelasan tentang pelaku.
Keuntungan menggunakan kalimat aktif antara lain:
- Kejelasan pelaku: Pembaca atau pendengar langsung mengetahui siapa yang melakukan tindakan. Hal ini penting dalam konteks hukum, jurnalistik, atau laporan ilmiah di mana akuntabilitas pelaku perlu ditekankan. Misalnya, dalam berita, kalimat aktif seperti "The government announced new policies." (Pemerintah mengumumkan kebijakan baru.) lebih efektif karena langsung menunjukkan siapa yang bertanggung jawab.
- Kesederhanaan dan kealamian: Kalimat aktif cenderung lebih pendek dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk komunikasi informal atau instruksi yang membutuhkan kepastian. Contohnya, "Turn off the lights before leaving." (Matikan lampu sebelum pergi.) terdengar lebih langsung dibandingkan bentuk pasifnya.
2. Kalimat Pasif: Objek sebagai Fokus Utama
Berbeda dengan kalimat aktif, kalimat pasif menempatkan objek sebagai fokus utama dan sering kali tidak menyebutkan pelaku tindakan. Struktur kalimat pasif mengikuti pola objek – bentuk kata kerja to be (is/am/are/was/were) – kata kerja bentuk ketiga (past participle) – (opsional: oleh pelaku). Bentuk ini sering digunakan ketika objek lebih penting daripada pelaku, atau ketika pelaku tidak diketahui.
Contohnya: "A book is written by her." (Sebuah buku ditulis olehnya.) Di sini, fokus beralih ke "a book" (sebuah buku), sementara pelaku "her" (dia) menjadi informasi tambahan yang bisa dihilangkan. Kalimat pasif sering ditemukan dalam teks ilmiah, laporan formal, atau berita di mana objek atau hasil tindakan lebih relevan daripada si pelaku.
Beberapa situasi di mana kalimat pasif lebih disukai:
- Pelaku tidak diketahui atau tidak penting: Misalnya, "The window was broken last night." (Jendela itu pecah tadi malam.) Di sini, siapa yang memecahkan jendela tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan. Kalimat pasif menghindari kebutuhan untuk menyebut pelaku yang ambigu.
- Menekankan objek atau hasil: Dalam konteks ilmiah, kalimat pasif sering digunakan untuk menyoroti temuan atau proses. Contoh: "The data were analyzed using statistical software." (Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik.) Fokusnya adalah pada data dan proses analisis, bukan si peneliti.
- Formalitas dan objektivitas: Kalimat pasif dapat membuat tulisan terdengar lebih objektif dan profesional, terutama dalam dokumen resmi. Contoh: "Mistakes were made during the experiment." (Kesalahan terjadi selama eksperimen.) Bentuk ini menghindari penyalahan langsung kepada seseorang.
Perbedaan Utama Antara Kalimat Aktif dan Pasif
Memahami perbedaan antara kalimat aktif dan pasif tidak hanya tentang struktur tata bahasa, tetapi juga tentang tujuan komunikasi. Kedua bentuk kalimat ini dapat mengubah makna atau penekanan dalam sebuah pernyataan, bahkan jika informasi dasarnya sama. Berikut adalah beberapa perbedaan kunci yang perlu kamu ketahui:
1. Penekanan pada Pelaku vs. Objek
Perbedaan paling mendasar terletak pada di mana penekanan diletakkan. Kalimat aktif menekankan siapa yang melakukan tindakan, sementara kalimat pasif menekankan apa yang terjadi pada objek. Misalnya:
- Aktif: "The scientist discovered a new species." (Ilmuwan itu menemukan spesies baru.) → Fokus pada ilmuwan sebagai pelaku.
- Pasif: "A new species was discovered by the scientist." (Spesies baru ditemukan oleh ilmuwan.) → Fokus pada spesies baru sebagai objek.
Dalam konteks akademik, pemilihan antara aktif dan pasif dapat memengaruhi bagaimana pembaca memahami pentingnya informasi. Misalnya, dalam sebuah makalah penelitian, kalimat pasif sering digunakan untuk menyoroti temuan, sementara kalimat aktif mungkin lebih cocok untuk menjelaskan metodologi yang dilakukan oleh peneliti.
2. Kejelasan vs. Ketidakpastian Pelaku
Kalimat aktif selalu menjelaskan siapa pelaku tindakan, sementara kalimat pasif bisa menghilangkan pelaku jika tidak relevan atau tidak diketahui. Ini sangat berguna dalam situasi di mana:
- Pelaku tidak diketahui: Contoh: "The painting was stolen last night." (Lukisan itu dicuri tadi malam.) Si pencuri tidak diketahui, sehingga kalimat pasif lebih tepat.
- Pelaku tidak penting: Contoh: "The road is being repaired." (Jalan sedang diperbaiki.) Siapa yang memperbaikinya tidak perlu disebutkan karena yang penting adalah informasi tentang jalan.
- Menghindari penyalahan: Contoh: "Errors were found in the report." (Kesalahan ditemukan dalam laporan.) Bentuk pasif ini lebih diplomatis daripada mengatakan "You made errors in the report."
3. Gaya Penulisan Formal vs. Informal
Kalimat pasif sering dianggap lebih formal dan objektif, sehingga banyak digunakan dalam:
- Dokumen resmi: Seperti perjanjian hukum, laporan pemerintah, atau prosedur perusahaan. Contoh: "All applications must be submitted by Friday." (Semua aplikasi harus dikirimkan sebelum Jumat.)
- Tulisan ilmiah: Penelitian atau jurnal akademik sering menggunakan kalimat pasif untuk menekankan hasil daripada peneliti. Contoh: "The samples were tested under controlled conditions." (Sampel diuji dalam kondisi terkendali.)
Sementara itu, kalimat aktif lebih umum dalam:
- Percakapan sehari-hari: Contoh: "I made a cake for you!" (Aku membuat kue untukmu!) terdengar lebih ramah dan personal.
- Iklan atau pemasaran: Kalimat aktif lebih persuasif karena langsung mengajak tindakan. Contoh: "Buy now and get a 20% discount!" (Beli sekarang dan dapatkan diskon 20%!)
40 Contoh Kalimat Aktif-Pasif dalam Bahasa Inggris Beserta Terjemahannya
Setelah memahami teori di balik kalimat aktif dan pasif, sekarang saatnya melihat contoh-contoh nyata untuk memperdalam pemahamanmu. Kami telah menyusun 20 pasang kalimat aktif-pasif yang mencakup berbagai tense (simple present, present continuous, past simple, dll.) beserta terjemahannya. Dengan mempelajari contoh ini, kamu akan lebih mudah mengenali pola dan menerapkannya dalam tulisan atau percakapan.
1. Simple Present Tense (Kala Sekarang Sederhana)
Simple present tense digunakan untuk menyatakan kebiasaan, fakta, atau kebenaran umum. Dalam kalimat pasif, bentuk to be yang digunakan adalah is/am/are, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga (past participle).
- Aktif: "She writes a book." Terjemahan: Dia menulis sebuah buku. Pasif: "A book is written by her." Terjemahan: Sebuah buku ditulis olehnya. Penjelasan: Dalam kalimat aktif, subjek "she" melakukan aksi "writes". Ketika diubah ke pasif, objek "a book" menjadi subjek, diikuti oleh "is written" (bentuk pasif dari write).
- Aktif: "They clean the room every day." Terjemahan: Mereka membersihkan ruangan setiap hari. Pasif: "The room is cleaned every day (by them)." Terjemahan: Ruangan dibersihkan setiap hari (oleh mereka). Penjelasan: Pelaku ("they") bisa dihilangkan dalam kalimat pasif jika tidak penting. Fokus beralih ke "the room" sebagai objek yang menerima aksi.
- Aktif: "The company manufactures cars." Terjemahan: Perusahaan itu memproduksi mobil. Pasif: "Cars are manufactured by the company." Terjemahan: Mobil-mobil diproduksi oleh perusahaan itu. Penjelasan: Kalimat pasif ini sering digunakan dalam deskripsi perusahaan atau proses produksi, di mana produk ("cars") lebih penting daripada pelaku.
2. Present Continuous Tense (Kala Sekarang Berlangsung)
Present continuous tense menunjukkan aksi yang sedang berlangsung. Dalam kalimat pasif, bentuk to be yang digunakan adalah is/am/are being, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga.
- Aktif: "The chef is cooking dinner." Terjemahan: Kokinya sedang memasak makan malam. Pasif: "Dinner is being cooked by the chef." Terjemahan: Makan malam sedang dimasak oleh koki. Penjelasan: Bentuk "is being cooked" menunjukkan bahwa aksi "memasak" sedang berlangsung saat ini. Kalimat pasif ini sering digunakan dalam konteks restoran atau layanan makanan.
- Aktif: "They are repairing the roof." Terjemahan: Mereka sedang memperbaiki atap. Pasif: "The roof is being repaired (by them)." Terjemahan: Atap sedang diperbaiki (oleh mereka). Penjelasan: Dalam kalimat pasif, pelaku ("they") bisa dihilangkan jika tidak perlu disebutkan. Fokusnya adalah pada "the roof" yang sedang diperbaiki.
3. Past Simple Tense (Kala Lampau Sederhana)
Past simple tense digunakan untuk menyatakan aksi yang terjadi dan selesai di masa lalu. Dalam kalimat pasif, bentuk to be yang digunakan adalah was/were, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga.
- Aktif: "She sang a song beautifully." Terjemahan: Dia menyanyikan lagu dengan indah. Pasif: "A song was sung beautifully by her." Terjemahan: Sebuah lagu dinyanyikan dengan indah olehnya. Penjelasan: Kalimat pasif ini menekankan "a song" sebagai objek yang menerima aksi "sung" (dinyanyikan). Bentuk "was sung" menunjukkan bahwa aksi terjadi di masa lalu.
- Aktif: "He painted a beautiful landscape." Terjemahan: Dia melukis pemandangan yang indah. Pasif: "A beautiful landscape was painted by him." Terjemahan: Sebuah pemandangan indah dilukis olehnya. Penjelasan: Dalam konteks seni, kalimat pasif sering digunakan untuk menyoroti karya ("a beautiful landscape") daripada senimannya.
4. Past Continuous Tense (Kala Lampau Berlangsung)
Past continuous tense menunjukkan aksi yang sedang berlangsung di masa lalu. Dalam kalimat pasif, bentuk to be yang digunakan adalah was/were being, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga.
- Aktif: "The gardener was watering the plants." Terjemahan: Tukang kebun sedang menyiram tanaman. Pasif: "The plants were being watered by the gardener." Terjemahan: Tanaman-tanaman sedang disiram oleh tukang kebun. Penjelasan: Bentuk "were being watered" menunjukkan bahwa aksi "menyiram" sedang berlangsung pada waktu tertentu di masa lalu.
5. Present Perfect Tense (Kala Sempurna Sekarang)
Present perfect tense digunakan untuk menyatakan aksi yang terjadi di masa lalu tetapi memiliki hubungan dengan sekarang. Dalam kalimat pasif, bentuk to be yang digunakan adalah has/have been, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga.
- Aktif: "They have built a new bridge." Terjemahan: Mereka telah membangun jembatan baru. Pasif: "A new bridge has been built (by them)." Terjemahan: Sebuah jembatan baru telah dibangun (oleh mereka). Penjelasan: Kalimat pasif ini sering digunakan dalam laporan atau berita untuk menyoroti hasil ("a new bridge") daripada pelaku.
6. Modal Verbs (Kata Kerja Bantu: can, must, should, dll.)
Kalimat pasif juga dapat digunakan dengan modal verbs. Struktur umumnya adalah: modal + be + past participle.
- Aktif: "You should feed the hungry cat." Terjemahan: Kamu seharusnya memberi makan kucing yang lapar. Pasif: "The hungry cat should be fed (by you)." Terjemahan: Kucing yang lapar seharusnya diberi makan (olehmu). Penjelasan: Kalimat pasif dengan modal "should" memberikan saran atau kewajiban tanpa menyebut pelaku secara langsung.
- Aktif: "She can drive her kids to school." Terjemahan: Dia bisa mengantar anak-anaknya ke sekolah. Pasif: "Her kids can be driven to school by her." Terjemahan: Anak-anaknya bisa diantar ke sekolah olehnya. Penjelasan: Bentuk pasif dengan "can" menunjukkan kemampuan atau kemungkinan tanpa menekankan pelaku.
Kapan Harus Menggunakan Kalimat Aktif atau Pasif?
Memilih antara kalimat aktif dan pasif bukan hanya tentang tata bahasa, tetapi juga tentang tujuan komunikasi dan konteks. Berikut adalah panduan praktis untuk membantu kamu memutuskan kapan menggunakan masing-masing bentuk kalimat:
1. Gunakan Kalimat Aktif Ketika:
- Pelaku penting dan perlu ditekankan: Jika siapa yang melakukan tindakan adalah informasi kunci, kalimat aktif adalah pilihan terbaik. Contoh: "The CEO announced the merger." (CEO mengumumkan penggabungan.) Di sini, "CEO" sebagai pelaku sangat relevan. Dalam penulisan akademik, kalimat aktif sering digunakan dalam bagian metodologi untuk menjelaskan apa yang kamu lakukan sebagai peneliti. Contoh: "We conducted surveys among 200 respondents." (Kami melakukan survei terhadap 200 responden.)
- Kamu ingin tulisan terdengar lebih langsung dan mudah dipahami: Kalimat aktif cenderung lebih singkat dan alami, sehingga cocok untuk instruksi, percakapan sehari-hari, atau tulisan yang membutuhkan kejelasan. Contoh: "Close the door when you leave." (Tutup pintu saat kamu pergi.) lebih efektif daripada bentuk pasifnya. Dalam pemasaran, kalimat aktif lebih persuasif karena mengajak pembaca untuk bertindak. Contoh: "Download our app now!" (Unduh aplikasinya sekarang!) terdengar lebih kuat daripada "Our app should be downloaded by you."
- Kamu menulis untuk audiens yang lebih luas atau non-teknis: Kalimat aktif lebih mudah dipahami oleh pembaca awam. Misalnya, dalam artikel blog atau konten media sosial, kalimat aktif seperti "This recipe uses fresh ingredients." (Resep ini menggunakan bahan segar.) lebih menarik daripada bentuk pasif.
2. Gunakan Kalimat Pasif Ketika:
- Objek atau hasil lebih penting daripada pelaku: Dalam laporan ilmiah atau teknis, fokus sering kali adalah pada temuan atau proses, bukan si peneliti. Contoh: "The experiment was conducted under strict conditions." (Eksperimen dilakukan dalam kondisi ketat.) Di sini, "the experiment" lebih penting daripada siapa yang melakukannya. Dalam berita, kalimat pasif sering digunakan untuk menyoroti kejadian. Contoh: "Three people were injured in the accident." (Tiga orang terluka dalam kecelakaan.) Pelaku (misalnya, pengemudi) mungkin tidak diketahui atau tidak relevan.
- Pelaku tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan: Jika kamu tidak tahu siapa yang melakukan tindakan, atau jika pelaku tidak penting, kalimat pasif adalah solusi terbaik. Contoh: "The vase was broken." (Vas itu pecah.) Siapa yang memecahkannya tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan. Dalam konteks bisnis, kalimat pasif dapat digunakan untuk menghindari penyalahan. Contoh: "Mistakes were made in the financial report." (Kesalahan terjadi dalam laporan keuangan.) lebih diplomatis daripada "You made mistakes in the financial report."
- Kamu ingin tulisan terdengar lebih formal atau objektif: Kalimat pasif sering digunakan dalam dokumen resmi, seperti perjanjian hukum, prosedur perusahaan, atau laporan pemerintah, karena terdengar lebih netral. Contoh: "All applications must be submitted by Friday." (Semua aplikasi harus dikirimkan sebelum Jumat.) lebih formal daripada "You must submit all applications by Friday." Dalam penulisan akademik, terutama dalam bagian hasil dan pembahasan, kalimat pasif membantu menjaga objektivitas. Contoh: "The data were analyzed using SPSS software." (Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS.) fokusnya adalah pada data dan metode, bukan peneliti.
- Kamu ingin menghindari kesan menyalahkan atau subjektif: Kalimat pasif dapat mengurangi kesan negatif dengan tidak menyebut pelaku secara langsung. Contoh: "The deadline was missed." (Batas waktu terlewat.) terdengar lebih lembut daripada "You missed the deadline." (Kamu melewatkan batas waktu.) Dalam situasi sensitif, seperti umpan balik atau kritik, kalimat pasif bisa membantu. Contoh: "Improvements are needed in the customer service department." (Perbaikan diperlukan di departemen layanan pelanggan.) lebih halus daripada "You need to improve the customer service department."
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kalimat Pasif dan Cara Menghindarinya
Meskipun kalimat pasif sangat berguna dalam situasi tertentu, penggunannya yang berlebihan atau salah dapat membuat tulisan terdengar kaku, ambigu, atau bahkan membingungkan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan kalimat pasif, beserta tips untuk menghindarinya:
1. Penggunaan Kalimat Pasif yang Berlebihan
Salah satu kesalahan paling umum adalah terlalu sering menggunakan kalimat pasif, yang dapat membuat tulisan terdengar tidak alami atau sulit diikuti. Kalimat pasif yang berlebihan sering ditemukan dalam tulisan akademik atau resmi, di mana penulis berusaha terdengar formal tetapi justru membuat pembaca kebingungan.
Contoh kesalahan:
- "The report was written by me. The data were collected by my team. The analysis was conducted using statistical tools." Terjemahan: Laporan itu ditulis oleh saya. Data dikumpulkan oleh tim saya. Analisis dilakukan menggunakan alat statistik. Masalah: Ketiga kalimat ini pasif dan terdengar repetitif. Pembaca mungkin kesulitan mengikuti alur karena tidak ada subjek yang jelas.
Perbaikan:
- "I wrote the report. My team collected the data, and we analyzed it using statistical tools." Terjemahan: Saya menulis laporan. Tim saya mengumpulkan data, dan kami menganalisisnya menggunakan alat statistik. Penjelasan: Dengan mengubah ke kalimat aktif, tulisan menjadi lebih jelas dan mudah diikuti. Pelaku ("I", "my team") sekarang terlihat, dan alur cerita lebih lancar.
Tips: Gunakan kalimat pasif hanya ketika benar-benar diperlukan (misalnya, ketika pelaku tidak penting atau tidak diketahui). Dalam kebanyakan kasus, kalimat aktif akan membuat tulisan lebih menarik dan mudah dipahami.
2. Menghilangkan Pelaku yang Penting
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menghilangkan pelaku dalam kalimat pasif ketika pelaku sebenarnya penting. Ini dapat menyebabkan kebingungan atau kekurangan informasi, terutama jika pembaca perlu mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
Contoh kesalahan:
- "The decision was made to cancel the event." Terjemahan: Keputusan dibuat untuk membatalkan acara. Masalah: Siapa yang membuat keputusan? Tanpa informasi ini, pembaca mungkin bertanya-tanya apakah keputusan datang dari manajemen, pemerintah, atau pihak lain.
Perbaikan:
- "The management made the decision to cancel the event." (Kalimat aktif) Terjemahan: Manajemen membuat keputusan untuk membatalkan acara. atau "The decision to cancel the event was made by the management." (Kalimat pasif dengan pelaku) Terjemahan: Keputusan untuk membatalkan acara dibuat oleh manajemen. Penjelasan: Dengan menyebutkan pelaku ("the management"), informasi menjadi lebih lengkap dan jelas.
Tips: Jika pelaku penting untuk pemahaman atau akuntabilitas, selalu sertakan pelaku dalam kalimat pasif menggunakan "by + pelaku". Jika pelaku tidak penting, barulah kamu bisa menghilangkannya.
3. Struktur Kalimat Pasif yang Salah
Kesalahan struktural sering terjadi ketika pembelajar bahasa Inggris mencoba membentuk kalimat pasif tetapi lupa menggunakan bentuk kata kerja yang benar (misalnya, lupa menggunakan past participle atau salah memilih to be).
Contoh kesalahan:
- "The cake was bake by her." (Salah: seharusnya "was baked") Terjemahan (salah): Kue itu dipanggang olehnya. Masalah: Kata kerja "bake" tidak dalam bentuk past participle ("baked").
- "The letter are written by him." (Salah: seharusnya "is written" karena "letter" tunggal) Terjemahan (salah): Surat itu ditulis olehnya. Masalah: Subjek "the letter" tunggal, sehingga to be yang benar adalah "is", bukan "are".
Perbaikan:
- "The cake was baked by her." (Benar) Terjemahan: Kue itu dipanggang olehnya.
- "The letter is written by him." (Benar) Terjemahan: Surat itu ditulis olehnya.
Tips: Selalu periksa:
- Apakah kata kerja dalam bentuk past participle (misalnya, "written", "broken", "eaten")?
- Apakah to be (is/am/are/was/were) sesuai dengan subjek (tunggal/jamak) dan tense?
4. Kalimat Pasif yang Membingungkan
Beberapa kalimat pasif dapat menjadi ambigu atau sulit dipahami, terutama jika objeknya tidak jelas atau jika ada kata ganti yang tidak spesifik (seperti "it" atau "they").
Contoh kesalahan:
- "It was decided that the project would be delayed." Terjemahan: Diputuskan bahwa proyek akan ditunda. Masalah: Siapa yang memutuskan? Kata "it" tidak jelas merujuk pada apa. Kalimat ini terdengar pasif dan ambigu.
Perbaikan:
- "The board decided to delay the project." (Kalimat aktif) Terjemahan: Dewan memutuskan untuk menunda proyek. atau "The decision to delay the project was made by the board." (Kalimat pasif dengan pelaku jelas) Terjemahan: Keputusan untuk menunda proyek dibuat oleh dewan.
Tips: Jika kalimat pasif terdengar ambigu, pertimbangkan untuk:
- Mengubahnya menjadi kalimat aktif untuk kejelasan.
- Menambahkan pelaku dengan "by + pelaku" jika penting.
- Menghindari penggunaan kata ganti yang tidak jelas seperti "it" atau "they" tanpa konteks.
Latihan Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif (dan Sebaliknya)
Untuk benar-benar menguasai kalimat aktif dan pasif, latihan adalah kunci. Berikut adalah beberapa latihan yang bisa kamu coba untuk memperdalam pemahamanmu. Setelah mencoba, kamu bisa memeriksa jawabanmu dengan contoh yang telah kami berikan sebelumnya.
Latihan 1: Ubah Kalimat Aktif ke Pasif
Ubahlah kalimat aktif berikut menjadi kalimat pasif. Perhatikan tense dan struktur yang benar.
- "The teacher explains the lesson."
- "They are building a new hospital."
- "She has finished her homework."
- "The police arrested the thief."
- "He will deliver the package tomorrow."
Petunjuk:
- Identifikasi subjek, predikat, dan objek dalam kalimat aktif.
- Ubah objek menjadi subjek dalam kalimat pasif.
- Gunakan bentuk to be yang sesuai dengan tense asli, diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga (past participle).
- Tambahkan pelaku dengan "by + pelaku" jika diperlukan (opsional).
Latihan 2: Ubah Kalimat Pasif ke Aktif
Ubahlah kalimat pasif berikut menjadi kalimat aktif. Pastikan untuk mengidentifikasi pelaku (jika ada) dan mengubah struktur dengan benar.
- "The report was submitted by the team."
- "A new law is being discussed by the parliament."
- "The cake had been eaten by the children."
- "The meeting will be held in the conference room."
- "Mistakes were made in the calculation."
Petunjuk:
- Identifikasi objek dalam kalimat pasif (biasanya subjek dalam kalimat pasif).
- Cari pelaku (jika ada) setelah kata "by".
- Ubah struktur menjadi subjek (pelaku) – predikat – objek.
- Sesuaikan tense dengan bentuk asli kalimat pasif.
Latihan 3: Pilih Bentuk Kalimat yang Tepat
Dalam setiap pasangan kalimat berikut, pilihlah bentuk (aktif atau pasif) yang lebih tepat berdasarkan konteks yang diberikan.
- Konteks: Berita tentang kecelakaan di jalan raya. a. "A truck hit the car last night." b. "The car was hit by a truck last night."
- Konteks: Instruksi untuk menggunakan mesin cuci. a. "The clothes should be washed with cold water." b. "Wash the clothes with cold water."
- Konteks: Laporan ilmiah tentang penelitian. a. "We analyzed the data using SPSS." b. "The data were analyzed using SPSS."
- Konteks: Pengumuman dari manajemen perusahaan. a. "The company will launch a new product next month." b. "A new product will be launched by the company next month."
- Konteks: Percakapan sehari-hari dengan teman. a. "I baked a cake for your birthday!" b. "A cake was baked for your birthday by me."
Petunjuk:
- Pertimbangkan tujuan komunikasi: Apakah kamu ingin menekankan pelaku, objek, atau hasil?
- Pikirkan konteks: Apakah tulisanmu formal (laporan, berita) atau informal (percakapan, instruksi)?
- Pertimbangkan kejelasan: Apakah pembaca perlu mengetahui siapa pelakunya?
Butuh Bantuan dengan Tugas atau Skripsi Bahasa Inggris? Tugasin.me Solusinya!
Memahami kalimat aktif dan pasif hanyalah salah satu aspek dari penguasaan bahasa Inggris. Jika kamu sedang mengerjakan tugas, esai, atau bahkan skripsi yang membutuhkan pemahaman tata bahasa yang mendalam, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan profesional dari Tugasin.me. Kami menyediakan berbagai layanan, termasuk:
- Pembuatan dan perbaikan esai atau makalah: Tim kami akan membantu kamu menyusun tulisan dengan struktur yang benar, termasuk penggunaan kalimat aktif dan pasif yang tepat sesuai konteks. Kami juga memastikan bahwa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan sesuai dengan standar akademik. Misalnya, jika kamu kesulitan mengubah kalimat aktif menjadi pasif dalam tugasmu, kami akan memberikan contoh dan penjelasan yang jelas agar kamu bisa belajar sambil mengerjakan tugas.
- Penyuntingan dan proofreading: Jika kamu sudah menulis tugas tetapi ragu dengan tata bahasanya, kami akan memeriksa dan memperbaiki kesalahan, termasuk penggunaan kalimat aktif-pasif yang kurang tepat. Kami juga memastikan bahwa tulisanmu mudah dipahami dan bebas dari kesalahan. Contohnya, jika dalam skripsimu terdapat kalimat pasif yang ambigu atau berlebihan, kami akan merevisi menjadi lebih jelas dan efektif.
- Bimbingan skripsi dan tesis: Bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau tesis dalam bahasa Inggris, kami menawarkan bimbingan dari awal hingga akhir. Kami akan membantu kamu dalam menyusun proposal, menganalisis data, menulis bab-bab skripsi, dan memastikan bahwa setiap kalimat menggunakan struktur yang tepat. Misalnya, dalam bagian metodologi, kami akan membimbingmu kapan harus menggunakan kalimat aktif (untuk menjelaskan apa yang kamu lakukan) dan kapan menggunakan pasif (untuk menjelaskan proses atau hasil).
- Terjemahan dan adaptasi konten: Jika kamu memiliki materi dalam bahasa Indonesia yang perlu diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan tata bahasa yang benar, kami siap membantu. Kami memastikan bahwa terjemahan tidak hanya akurat secara makna, tetapi juga alami dalam struktur kalimatnya. Misalnya, kalimat dalam bahasa Indonesia yang menggunakan struktur pasif mungkin perlu diubah menjadi aktif dalam bahasa Inggris untuk kejelasan, atau sebaliknya.
Dengan bantuan dari Tugasin.me, kamu tidak hanya akan menyelesaikan tugas tepat waktu, tetapi juga belajar bagaimana menggunakan bahasa Inggris dengan benar dan efektif. Tim kami terdiri dari penulis dan editor profesional yang berpengalaman dalam berbagai bidang akademik, sehingga kamu bisa yakin bahwa tugasmu akan ditangani dengan standar tertinggi.
Jangan biarkan kesulitan dalam tata bahasa menghambat prestasimu. Hubungi Tugasin.me sekarang dan dapatkan bantuan terbaik untuk tugas, esai, atau skripsimu!