Liburan selalu meninggalkan kenangan indah yang sayang untuk dilupakan. Namun, bagaimana jika kenangan tersebut bisa kamu abadikan dalam bentuk cerita menarik—terutama dalam bahasa Inggris? Menulis cerita liburan bukan hanya sekadar tugas sekolah, lho. Aktivitas ini bisa menjadi cara asyik untuk melatih penggunaan past tense, memperkaya kosakata, dan meningkatkan kemampuan bercerita secara alami. Apalagi jika kamu bisa menyampaikannya dengan detail yang hidup, pembaca atau pendengar akan seolah merasakan pengalamanmu sendiri!
Nah, di artikel ini, kami telah menyusun 7 contoh cerita liburan seru dalam bahasa Inggris beserta terjemahannya, mulai dari petualangan di pantai hingga liburan sederhana di rumah. Setiap cerita menggunakan verb 2 (past tense) dan dilengkapi dengan dialog ringan untuk membuatnya lebih ekspresif. Selain itu, kami juga akan berbagi tips praktis agar ceritamu terdengar natural dan menarik—baik untuk tugas sekolah maupun sekadar berbagi pengalaman dengan teman. Jadi, siap untuk menginspirasi atau terinspirasi? Yuk, simak sampai habis!
---Sebelum masuk ke contoh-contohnya, kamu mungkin bertanya: "Apa sih manfaat menulis cerita liburan dalam bahasa Inggris?" Jawabannya lebih dari sekadar memenuhi tugas! Pertama, aktivitas ini membantu kamu menguasai simple past tense dengan cara yang menyenangkan. Bayangkan, alih-alih menghafal rumus, kamu belajar melalui pengalaman nyata—seperti menceritakan bagaimana kamu "climbed the mountain" (mendaki gunung) atau "tried the spiciest food" (mencoba makanan terpedas). Kedua, kosakata kamu akan bertambah secara organik, terutama kata-kata terkait perjalanan, emosi, dan aktivitas sehari-hari.
Tak hanya itu, menulis cerita liburan juga melatih kemampuan storytelling, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat kamu ingin berbagi pengalaman dengan teman asing, melamar beasiswa yang membutuhkan esai pribadi, atau bahkan saat wawancara kerja yang menanyakan tentang pengalaman menarikmu. Dengan berlatih menulis, kamu akan terbiasa menyusun kalimat yang runtut, menambahkan detail menarik, dan menyampaikan emosi dengan jelas. Jadi, jangan anggap remeh kegiatan ini—siapa tahu, ceritamu bisa menginspirasi orang lain untuk menjelajahi tempat yang sama!
---Agar ceritamu tidak terdengar datar atau seperti robot, ikuti beberapa tips berikut. Ingat, tujuannya adalah membuat pembaca atau pendengar seolah merasakan sendiri pengalamanmu!
Karena cerita liburan membahas kejadian yang sudah berlalu, pastikan kamu menggunakan verb 2 (past tense) secara konsisten. Contohnya: "I visited Bali last summer" (saya berkunjung ke Bali musim panas lalu) atau "We ate delicious seafood" (kami makan seafood yang lezat). Untuk membuat cerita lebih runtut, gunakan kata transisi waktu seperti:
Dengan struktur yang jelas, pembaca tidak akan kebingungan mengikuti alur ceritamu. Bayangkan seperti menonton film—jika adegan berjalan acak, penonton akan kehilangan minat, kan?
Dialog membuat cerita terasa lebih hidup dan personal. Misalnya, alih-alih menulis "My friend and I were excited to see the dolphins", kamu bisa menambahkan:
"Lina: Look! The dolphins are jumping! Me: Wow, they’re so close! Let’s take a video!"
Dialog juga membantu menunjukkan emosi dan interaksi antartokoh. Namun, ingatlah untuk tidak berlebihan—gunakan dialog hanya pada momen-momen kunci, seperti saat kamu kagum, terkejut, atau lucu. Jika ceritamu pendek (misal 2–3 paragraf), satu atau dua dialog sudah cukup untuk memberikan warna.
Cerita yang baik tidak hanya menjelaskan "what happened" (apa yang terjadi), tetapi juga "how it felt" (bagaimana rasanya). Cobalah untuk melibatkan panca indra pembaca:
Dengan detail seperti ini, pembaca akan lebih mudah terhubung dengan ceritamu. Bayangkan perbedaan antara: "We went to the beach" vs. "The warm sand tickled my toes as I ran toward the sparkling blue water."—mana yang lebih menarik?
Setiap cerita yang baik membutuhkan penutup yang memuaskan. Kamu bisa mengakhiri dengan:
Penutup yang kuat akan membuat ceritamu tinggal di ingatan pembaca. Jangan biarkan ceritamu berakhir secara tiba-tiba—berikan sentuhan akhir yang bermakna!
---Sekarang, mari kita lihat contoh-contoh cerita liburan yang bisa kamu jadikan inspirasi. Setiap cerita menggunakan past tense, dilengkapi dialog (jika perlu), dan detail yang kaya. Kamu bisa menyesuaikan tema atau panjang cerita sesuai kebutuhan—apakah untuk tugas sekolah, blog pribadi, atau sekadar berlatih.
English Version:
Last December, my family and I spent a week at Nusa Dua Beach in Bali. The moment we arrived, the salty ocean breeze welcomed us, and the sound of waves crashing made me forget all my stress. My little brother, Raka, couldn’t wait to jump into the water. "Come on, let’s build a sandcastle first!" I said, laughing as he splashed me.
On the third day, we joined a snorkeling tour. The underwater world was breathtaking—colorful fish darted around coral reefs, and I even saw a sea turtle! "Did you see that? It was huge!" Raka shouted, his eyes wide with excitement. That night, we had a beach bonfire and roasted marshmallows under the stars. As I looked at my family laughing together, I realized it was the happiest moment of my year.
Terjemahan:
Desember lalu, keluarga saya dan saya menghabiskan seminggu di Pantai Nusa Dua, Bali. Saat tiba, hembusan angin laut yang asin menyambut kami, dan suara ombak yang memecah membuat saya lupa akan semua stres. Adik saya, Raka, tidak sabar untuk melompat ke air. "Ayo, bangun istana pasir dulu!" kata saya sambil tertawa saat dia percikkan air ke saya.
Pada hari ketiga, kami ikut tur snorkeling. Dunia bawah laut sangat menakjubkan—ikan-ikan berwarna berenang di sekitar terumbu karang, dan saya bahkan melihat penyu! "Lihat itu? Besar banget!" teriak Raka dengan mata terbuka lebar. Malam harinya, kami membuat api unggun di pantai dan memanggang marshmallow di bawah bintang. Saat saya melihat keluarga saya tertawa bersama, saya sadar bahwa ini adalah momen terbahagia saya tahun ini.
English Version:
Last weekend, my school organized a trip to Ragunan Zoo. I went with my best friends, Mira and Dina. As soon as we entered, we rushed to see the lions. "Look! The male lion is roaring!" Mira whispered, gripping my arm. The lions’ golden mane shone under the sunlight, and their deep roars sent shivers down my spine.
After lunch, we watched the dolphin show. The dolphins jumped through hoops and even painted with their fins! "How do they do that? It’s amazing!" Dina exclaimed. Before leaving, we bought ice cream and took silly photos with the zoo’s mascot. I went home exhausted but happy, with memories I’ll never forget.
Terjemahan:
Akhir pekan lalu, sekolah saya mengadakan kunjungan ke Kebun Binatang Ragunan. Saya pergi bersama sahabat saya, Mira dan Dina. Segera setelah masuk, kami berlari menuju kandang singa. "Lihat! Singa jantan itu sedang mengaum!" bisik Mira sambil memegang lengan saya. Surai singa yang keemasan berkilau di bawah sinar matahari, dan auman mereka yang dalam membuat bulu kuduk saya merinding.
Setelah makan siang, kami menonton pertunjukan lumba-lumba. Lumba-lumba melompat melalui cincin dan bahkan melukis dengan siripnya! "Gimana caranya ya? Luar biasa!" seru Dina. Sebelum pulang, kami membeli es krim dan mengambil foto lucu dengan maskot kebun binatang. Saya pulang dengan rasa lelah tetapi bahagia, dengan kenangan yang tidak akan saya lupakan.
English Version:
During the school holiday, my family decided to have a staycation at home. We turned our living room into a cozy movie theater with blankets and pillows. My mom made popcorn, and my dad set up a projector. "Can we watch ‘Harry Potter’ first?" I asked, and everyone agreed. We spent the whole afternoon laughing and quoting our favorite lines.
The next day, we had a cooking challenge. My brother and I tried to make pancakes, but ours turned out burnt! "Maybe we should stick to instant noodles," he joked. Even though we didn’t travel, the time we spent together felt like a real vacation. Sometimes, the best memories are made at home.
Terjemahan:
Saat liburan sekolah, keluarga saya memutuskan untuk staycation di rumah. Kami mengubah ruang keluarga menjadi bioskop nyaman dengan selimut dan bantal. Ibu membuat popcorn, dan Ayah memasang proyektor. "Boleh nonton ‘Harry Potter’ dulu?" tanya saya, dan semua setuju. Kami menghabiskan sore hari tertawa dan mengutip dialog favorit kami.
Keesokan harinya, kami mengadakan tantangan memasak. Saya dan kakak mencoba membuat pancake, tetapi hasilnya gosong! "Mendingan makan mie instan aja deh," bercandanya. Meski tidak bepergian, waktu yang kami habiskan bersama terasa seperti liburan sungguhan. Kadang, kenangan terbaik tercipta di rumah.
English Version:
Last summer, I visited my grandmother’s village in Central Java. The air was fresh, and the rice fields stretched as far as the eye could see. Every morning, I helped Grandma feed the chickens and collect eggs. "Be careful, the rooster pecks!" she warned, but I just laughed. The simplicity of village life made me feel peaceful.
One evening, my cousins and I rode bicycles to the river. We skipped stones and watched the sunset reflect on the water. "This is so much better than the city," my cousin said. As I lay on the grass that night, listening to the crickets, I promised myself I’d visit more often.
Terjemahan:
Musim panas lalu, saya mengunjungi desa nenek di Jawa Tengah. Udara segar, dan sawah hijau membentang sejauh mata memandang. Setiap pagi, saya membantu Nenek memberi makan ayam dan mengumpulkan telur. "Hati-hati, jangan digigit jago!" peringatan Nenek, tetapi saya hanya tertawa. Kesederhanaan hidup di desa membuat saya merasa tenang.
Suatu sore, saya dan sepupu naik sepeda ke sungai. Kami melompat batu dan menyaksikan matahari terbenam memantul di air. "Ini jauh lebih baik daripada di kota," kata sepupu saya. Saat saya berbaring di rumput malam itu, mendengarkan suara jangkrik, saya berjanji pada diri sendiri akan berkunjung lebih sering.
English Version:
Last month, my cousin and I took a train to Bandung. The journey was exciting—we played card games and watched the scenery change from cities to green hills. "Look! There’s a waterfall!" my cousin pointed out as the train passed a valley. After arriving, we tried batagor (fried tofu and fish dumplings) at a famous street stall.
We spent the afternoon at the floating market, where vendors sold food from boats. I bought a handmade leather keychain as a souvenir. On the way back, I fell asleep to the rhythmic sound of the train. It was a short trip, but every moment was special.
Terjemahan:
Bulan lalu, saya dan sepupu naik kereta ke Bandung. Perjalanannya menyenangkan—kami bermain kartu dan menyaksikan pemandangan berubah dari kota menjadi bukit hijau. "Lihat! Ada air terjun!" tunjuk sepupu saat kereta melewati lembah. Setelah tiba, kami mencoba batagor di warung pinggir jalan yang terkenal.
Kami menghabiskan sore di pasar apung, di mana pedagang menjual makanan dari perahu. Saya membeli gantungan kunci kulit buatan tangan sebagai oleh-oleh. Saat pulang, saya tertidur dengan irama kereta. Ini perjalanan singkat, tetapi setiap momentnya berkesan.
English Version:
During the long weekend, my family went camping on Mount Bromo. We set up our tents near a cliff, and the cold wind made us huddle together. "Is it always this cold?" I asked, shivering. My dad laughed and handed me a hot chocolate. That night, the sky was filled with stars—more than I’d ever seen in the city.
We woke up at 4 AM to hike to the sunrise viewpoint. The sky turned from dark blue to golden orange, and the sea of clouds below took my breath away. "This is worth the tiredness," my mom whispered. As we sat by the campfire later, roasting corn and telling stories, I knew this was a memory I’d cherish forever.
Terjemahan:
Saat akhir pekan panjang, keluarga saya pergi camping di Gunung Bromo. Kami mendirikan tenda di dekat tebing, dan angin dingin membuat kami berdesakan. "Selalu se dingin ini?" tanya saya sambil menggigil. Ayah tertawa dan memberikan saya cokelat panas. Malam itu, langit dipenuhi bintang—lebih banyak dari yang pernah saya lihat di kota.
Kami bangun pukul 4 pagi untuk mendaki ke titik matahari terbit. Langit berubah dari biru tua menjadi jingga keemasan, dan lautan awan di bawah membuat saya terpana. "Ini sepadan dengan kelelahan," bisik Ibu. Saat kami duduk di dekat api unggun kemudian, memanggang jagung dan bercerita, saya tahu ini adalah kenangan yang akan selalu saya simpan.
English Version:
My friends and I planned a picnic in the park, but as soon as we arrived, dark clouds rolled in. "Uh-oh, I think it’s going to rain," said Rafi, looking at the sky. Before we could pack up, heavy raindrops started falling. We ran to a small gazebo, laughing as we got soaked. "Well, at least we have snacks!" I joked, opening a bag of chips.
Instead of a picnic, we ended up playing card games under the gazebo. Strangely, the rain made everything more fun. "This is the weirdest picnic ever," Rafi said, grinning. Sometimes, the best memories come from unexpected moments—and this was one of them.
Terjemahan:
Saya dan teman-teman berencana piknik di taman, tetapi saat tiba, awan hitam bergulung. "Uh-oh, kayaknya mau hujan," kata Rafi sambil melihat langit. Sebelum sempat berkemas, hujan deras mulai turun. Kami lari ke gazebo kecil, tertawa saat basah kuyup. "Ya sudahlah, setidaknya kita punya camilan!" saya bercanda sambil membuka kantong keripik.
Alih-alih piknik, kami malah bermain kartu di bawah gazebo. Anehnya, hujan membuat semuanya lebih seru. "Ini piknik paling aneh seumur hidup," kata Rafi sambil tersenyum. Kadang, kenangan terbaik datang dari momen tak terduga—dan ini salah satunya.
---Dari pantai yang indah hingga liburan sederhana di rumah, setiap pengalaman memiliki cerita unik yang layak untuk dibagikan. Sekarang, giliran kamu untuk mencoba! Mulailah dengan memilih momen liburan favoritmu, kemudian susunlah menjadi cerita menarik menggunakan past tense, detail sensorik, dan emosi. Jika kamu masih bingung, cobalah untuk:
Ingat, semakin sering berlatih, semakin lancar kemampuanmu. Jika kamu merasa kesulitan dengan tata bahasa, struktur kalimat, atau butuh bantuan untuk menulis cerita dalam bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia) dengan lebih baik, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Tugasin.me. Kami siap membantu kamu menyelesaikan tugas menulis, mengedit cerita, atau bahkan memberikan masukan agar tulisanmu lebih menarik. Dengan bantuan ahli, kamu bisa mengasah kemampuan tanpa stres!
Jadi, tunggu apa lagi? Ambil buku catatan atau buka dokumen kosong, dan mulailah menulis cerita liburanmu sendiri. Siapa tahu, ceritamu bisa menginspirasi orang lain untuk menjelajahi tempat yang sama—atau bahkan membuat mereka tertawa, terharu, atau merindukan petualangan seru seperti milikmu!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang