Prancis telah lama menjadi salah satu tujuan studi favorit bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Selain reputasinya sebagai pusat pendidikan tinggi dengan universitas-universitas bergengsi seperti Sorbonne atau Sciences Po, Prancis juga menawarkan kualitas hidup yang tinggi, budaya yang kaya, dan peluang karier yang menjanjikan. Namun, sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi di sana, penting bagi kamu untuk memahami secara detail biaya hidup yang harus dipersiapkan—termasuk akomodasi, transportasi, makanan, hingga asuransi—serta kesempatan kerja paruh waktu yang bisa membantu meringankan beban finansial.
Berbeda dengan negara-negara Eropa lainnya, biaya hidup di Prancis cukup bervariasi tergantung pada lokasi kota, gaya hidup, dan kebiasaan belanja. Misalnya, hidup di Paris tentu jauh lebih mahal dibandingkan dengan kota-kota seperti Lyon, Bordeaux, atau Strasbourg. Selain itu, pemerintah Prancis memperbolehkan mahasiswa asing untuk bekerja paruh waktu dengan aturan yang jelas, sehingga banyak pelajar yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah penghasilan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam perincian biaya hidup per kota, strategi menghemat pengeluaran, jenis-jenis pekerjaan sampingan yang cocok untuk mahasiswa, hingga tips mencari magang berbayar yang bisa membuka pintu karier setelah lulus.
Jika kamu merasa kewalahan dengan persiapan administrasi atau tugas akademik selama studi di Prancis, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Tugasin.me. Kami siap membantu kamu dengan pembuatan tugas, skripsi, atau bahkan persiapan dokumen visa agar proses studimu berjalan lebih lancar. Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Biaya hidup bulanan untuk mahasiswa di Prancis umumnya berkisar antara €600 hingga €1.500, tergantung pada kota tempat tinggal dan gaya hidup. Paris, sebagai ibu kota, menjadi kota termahal dengan biaya rata-rata €1.000–€1.500 per bulan, sementara kota-kota seperti Toulouse, Lyon, atau Montpellier menawarkan biaya yang lebih terjangkau, yaitu sekitar €600–€1.000 per bulan. Kota-kota kecil seperti Nantes, Grenoble, atau Lille bahkan bisa lebih murah, dengan anggaran €500–€800 per bulan jika kamu pintar-pintar mengatur keuangan.
Perbedaan biaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga sewa akomodasi, tarif transportasi, dan ketersediaan fasilitas mahasiswa. Misalnya, di Paris, biaya sewa apartemen satu kamar tidur bisa mencapai €950–€1.200 per bulan, sementara di Lyon atau Bordeaux, harga sewa untuk tipe yang sama berkisar €500–€700. Selain itu, kota-kota besar biasanya memiliki harga konsumsi yang lebih tinggi, baik untuk makan di restoran maupun belanja kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, memilih kota yang tepat sesuai dengan budget menjadi langkah awal yang krusial.
Akomodasi merupakan pos pengeluaran terbesar bagi mahasiswa di Prancis, yang bisa menghabiskan 30–50% dari total biaya hidup bulanan. Ada beberapa opsi tempat tinggal yang bisa kamu pertimbangkan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Asrama mahasiswa (résidence universitaire) menjadi pilihan paling ekonomis, dengan biaya sewa berkisar €200–€400 per bulan. Asrama ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti dapur bersama, laundry, dan akses internet. Namun, permintaannya sangat tinggi, sehingga kamu disarankan untuk mendaftar sejak dini melalui platform seperti CROUS (Centre Régional des Œuvres Universitaires et Scolaires).
Jika kamu menginginkan privasi lebih, menyewa apartemen pribadi bisa menjadi alternatif, meskipun harganya jauh lebih mahal. Di Paris, apartemen studio (satu kamar) bisa mencapai €900–€1.300 per bulan, sementara di kota-kota lain seperti Toulouse atau Montpellier, harganya berkisar €500–€800. Solusi lain yang semakin populer adalah berbagi tempat tinggal (colocation), di mana kamu bisa menyewa kamar dalam apartemen bersama teman atau mahasiswa lain. Biayanya jauh lebih terjangkau, yaitu sekitar €300–€600 per bulan, tergantung lokasi dan fasilitas. Platform seperti Leboncoin atau Appartager bisa membantu kamu menemukan teman sekamar yang cocok.
Untuk menghemat biaya akomodasi, pertimbangkan juga untuk tinggal di pinggiran kota (banlieue) yang biasanya lebih murah, meskipun membutuhkan waktu tempuh lebih lama ke kampus. Selain itu, beberapa universitas menawarkan program pertukaran akomodasi dengan mahasiswa lokal atau internasional lainnya, yang bisa menjadi solusi sementara sementara kamu mencari tempat tinggal permanen.
Prancis dikenal dengan sistem transportasi umum yang efisien, mulai dari metro, bus, tram, hingga kereta cepat (TGV). Bagi mahasiswa, biaya transportasi bisa ditekan dengan memanfaatkan kartu diskon khusus. Misalnya, di Paris, kamu bisa membeli Navigo Pass seharga €75 per bulan (untuk zona 1–5), yang memberikan akses tidak terbatas ke semua moda transportasi umum. Sementara itu, di kota-kota lain seperti Lyon atau Marseille, tiket bulanan berkisar €30–€50, tergantung jarak tempuh.
Untuk perjalanan jarak jauh, mahasiswa berusia di bawah 28 tahun bisa memanfaatkan kartu diskon SNCF (seperti Carte Avantage Jeune), yang menawarkan potongan harga hingga 30% untuk tiket kereta. Selain itu, layanan Blablacar (carpooling) juga populer di kalangan mahasiswa karena biayanya yang murah, terutama untuk perjalanan antar kota. Jika kamu lebih suka bersepeda, banyak kota di Prancis menyediakan sepeda sewa gratis atau murah, seperti Vélib’ di Paris atau Vélov’ di Lyon, dengan tarif sekitar €1–€2 per hari.
Bagi yang tinggal di kota kecil, berjalan kaki atau menggunakan sepeda bisa menjadi alternatif terbaik untuk menghemat biaya. Beberapa kampus juga menyediakan shuttle bus gratis bagi mahasiswanya, jadi pastikan untuk mengecek fasilitas yang ditawarkan oleh universitasmu.
Biaya makanan di Prancis bisa sangat bervariasi, tergantung pada kebiasaan makanmu. Jika kamu sering makan di restoran, anggaran bulanan untuk makanan bisa mencapai €300–€500. Sebagai perbandingan, makan siang di restoran sederhana berkisar €12–€20 per porsi, sementara makan malam di restoran menengah bisa menghabiskan €25–€40 per orang. Namun, kamu bisa menghemat hingga 50% dengan memasak sendiri di rumah. Berbelanja di pasar tradisional (marché) atau toko diskont seperti Lidl atau Aldi juga lebih ekonomis dibandingkan supermarket besar seperti Carrefour.
Beberapa tips berhemat lainnya antara lain:
Untuk kebutuhan sehari-hari, harga beberapa barang pokok di Prancis antara lain:
Selain sewa dan makanan, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya utilitas seperti listrik, air, pemanas, internet, dan telepon seluler. Rata-rata, biaya utilitas untuk apartemen kecil berkisar €150–€200 per bulan, tergantung pada musim. Pada musim dingin, biaya pemanas (chauffage) bisa meningkat hingga 30% karena penggunaan yang lebih intensif. Untuk menghemat, pastikan apartemenmu memiliki isolasi yang baik dan gunakan pemanas secara efisien.
Untuk kebutuhan internet, paket bulanan dengan kecepatan standar (100 Mbps) berkisar €25–€40, tergantung penyedia layanan. Beberapa operator seperti Free Mobile atau RED by SFR menawarkan paket kombinasi (internet + telepon) dengan harga lebih murah, yaitu sekitar €20–€30 per bulan. Sementara itu, biaya telepon seluler dengan kuota data yang cukup (20–50 GB) biasanya sekitar €10–€20 per bulan. Kamu juga bisa memanfaatkan Wi-Fi gratis di kampus atau perpustakaan untuk mengurangi penggunaan data seluler.
Jangan lupa untuk menyisihkan anggaran untuk kebutuhan pribadi seperti pakaian, buku, atau hiburan. Buku pelajaran baru bisa cukup mahal (€30–€100 per buku), tetapi kamu bisa membeli buku bekas atau meminjam dari perpustakaan kampus. Untuk hiburan, banyak kota di Prancis menawarkan diskon mahasiswa untuk bioskop, museum, atau konser, sehingga kamu tetap bisa menikmati kehidupan sosial tanpa menguras kantong.
Semua mahasiswa internasional yang belajar di Prancis diwajibkan memiliki asuransi kesehatan. Bagi mahasiswa berusia di bawah 28 tahun, kamu akan otomatis terdaftar dalam sistem asuransi kesehatan nasional (Sécurité Sociale Étudiante) dengan biaya sekitar €217 per tahun (untuk tahun ajaran 2023/2024). Asuransi ini menutupi sebagian besar biaya pengobatan, termasuk kunjungan ke dokter umum, obat-obatan, dan rawat inap di rumah sakit. Namun, asuransi dasar ini tidak menutupi seluruh biaya, sehingga banyak mahasiswa yang juga mengambil asuransi tambahan (mutuelle) dengan biaya sekitar €10–€30 per bulan untuk melengkapi perlindungan.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang asuransi kesehatan di Prancis:
Jika kamu berasal dari negara yang memiliki perjanjian kesehatan dengan Prancis (seperti negara-negara UE), kamu mungkin bisa menggunakan Kartu Asuransi Kesehatan Eropa (EHIC) untuk mendapatkan layanan medis gratis atau bersubsidi. Namun, bagi mahasiswa dari Indonesia, asuransi kesehatan lokal wajib tetap harus dimiliki.
Berikut adalah rincian estimasi biaya hidup bulanan untuk mahasiswa di Prancis berdasarkan lokasi kota:
Sebagai kota termahal, Paris membutuhkan anggaran bulanan sekitar €1.000–€1.500. Rinciannya antara lain:
Biaya hidup di kota-kota ini lebih terjangkau, yaitu sekitar €700–€1.000 per bulan. Contoh rincian:
Kota-kota ini menawarkan biaya hidup paling terjangkau, yaitu €500–€800 per bulan. Contoh anggaran:
Untuk menghemat biaya hidup, pertimbangkan strategi berikut:
Bekerja paruh waktu adalah salah satu cara terbaik untuk membantu menutupi biaya hidup selama studi di Prancis. Pemerintah Prancis memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja dengan aturan yang cukup fleksibel, sehingga banyak pelajar yang memanfaatkan kesempatan ini. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, bekerja paruh waktu juga bisa menambah pengalaman kerja, memperluas jaringan, dan meningkatkan kemampuan berbahasa Prancis.
Berikut adalah aturan, jenis pekerjaan, dan tips untuk mahasiswa yang ingin bekerja sambil kuliah:
Mahasiswa internasional yang memiliki visa pelajar (visa long séjour étudiant) di Prancis secara otomatis mendapatkan izin untuk bekerja paruh waktu tanpa perlu mengurus dokumen tambahan. Aturan utama yang perlu diperhatikan antara lain:
Mahasiswa diperbolehkan bekerja hingga 964 jam per tahun, atau sekitar 20 jam per minggu selama masa kuliah dan 40 jam per minggu selama liburan. Aturan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan tidak mengganggu studi utama. Jika kamu melebihi batas jam ini, kamu berisiko kehilangan status visa pelajar.
Upah minimum di Prancis (SMIC – Salaire Minimum Interprofessionnel de Croissance) saat ini adalah €11,65 per jam sebelum pajak, atau sekitar €9,22 per jam setelah pajak. Ini berarti jika kamu bekerja 20 jam per minggu, penghasilan kotormu bisa mencapai €932 per bulan, atau sekitar €738 bersih setelah dipotong pajak. Penghasilan ini sudah cukup untuk membantu menutupi biaya sewa di kota-kota kecil atau kebutuhan sehari-hari.
Selama kamu memiliki visa pelajar yang masih berlaku, kamu tidak memerlukan izin kerja (like autorisation de travail) untuk bekerja paruh waktu. Namun, pastikan pekerjaan yang kamu ambil tidak melanggar ketentuan visa, misalnya dengan bekerja di sektor informal atau melebihi batas jam.
Sebagai pekerja, kamu akan dikenakan pajak penghasilan dan kontribusi sosial (seperti asuransi pensiun dan kesehatan). Namun, karena penghasilan mahasiswa paruh waktu biasanya rendah, pajak yang dibayarkan juga relatif kecil. Kamu bisa mengajukan pengembalian pajak (déclaration des revenus) di akhir tahun jika memenuhi syarat.
Penting untuk diingat bahwa pekerjaan paruh waktu tidak boleh mengganggu studi. Jika performa akademikmu menurun karena bekerja terlalu banyak, universitas atau pihak imigrasi bisa mempertanyakan statusmu. Oleh karena itu, aturlah jadwal dengan bijak dan prioritaskan kuliah.
Ada banyak sekali peluang kerja paruh waktu yang bisa diambil oleh mahasiswa di Prancis, baik di dalam maupun di luar kampus. Pemilihan pekerjaan tergantung pada kemampuan bahasa, keterampilan, dan jadwal kuliah. Berikut adalah beberapa opsi populer:
Banyak universitas menawarkan pekerjaan paruh waktu bagi mahasiswanya, seperti:
Keuntungan bekerja di kampus adalah lokasi yang dekat dengan tempat kuliah dan jam kerja yang disesuaikan dengan jadwal perkuliahan. Selain itu, beberapa pekerjaan di kampus tidak dikenakan pajak jika penghasilannya di bawah ambang batas tertentu.
Sektor jasa seperti restoran, kafe, atau ritel selalu membutuhkan tenaga kerja paruh waktu. Beberapa pekerjaan yang umum diambil mahasiswa antara lain:
Untuk mendapatkan pekerjaan di sektor jasa, kamu bisa mencari lowongan melalui situs seperti Pôle Emploi, Indeed, atau LinkedIn. Jangan lupa untuk membuat CV dalam bahasa Prancis dan menyesuaikannya dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
Jika kamu memiliki keterampilan khusus, pekerjaan freelance bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Beberapa contoh pekerjaan freelance yang populer di kalangan mahasiswa:
Keuntungan pekerjaan freelance adalah jam kerja yang fleksibel dan bisa dilakukan dari mana saja. Namun, kamu perlu disiplin dalam mengatur waktu agar tidak mengganggu studi. Selain itu, pastikan untuk mendeklarasikan penghasilan jika melebihi batas yang ditetapkan oleh pajak.
Berdasarkan upah minimum dan batas jam kerja, berikut adalah perkiraan penghasilan bulanan yang bisa didapatkan mahasiswa dari pekerjaan paruh waktu:
Dengan upah €9,22/jam (setelah pajak), penghasilan bulanan sekitar €369. Penghasilan ini cukup untuk menutupi biaya makanan atau transportasi bulanan.
Penghasilan bulanan sekitar €738, yang bisa digunakan untuk sewa kolokasi di kota kecil atau sebagian biaya sewa di kota besar.
Jika kamu bekerja selama 1–2 bulan liburan (misalnya musim panas), penghasilan kotor bisa mencapai €1.800–€2.500, yang cukup untuk menabung atau membayar biaya kuliah semester berikutnya.
Penghasilan ini tentu tidak akan mencukupi seluruh biaya hidup, tetapi bisa sangat membantu dalam meringankan beban finansial. Banyak mahasiswa yang berhasil membiayai sebagian besar kebutuhan mereka dengan kombinasi pekerjaan paruh waktu, beasiswa, dan penghematan.
Selain pekerjaan paruh waktu, magang berbayar (stage rémunéré) juga menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa, terutama jika magang tersebut merupakan bagian dari kurikulum studi. Magang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga pengalaman kerja yang berharga dan kesempatan untuk membangun jaringan profesional di Prancis.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang magang di Prancis:
Menurut hukum Prancis, magang yang berdurasi lebih dari 2 bulan harus dibayar. Gaji minimum untuk magang adalah sekitar €600–€800 per bulan, tergantung pada tingkat pendidikan dan sektor industri. Beberapa perusahaan besar bahkan menawarkan gaji hingga €1.000–€1.500 per bulan untuk magang di bidang seperti keuangan, teknologi, atau konsultasi.
Magang biasanya berlangsung selama 3–6 bulan, tetapi bisa diperpanjang hingga 12 bulan dalam kasus tertentu. Magang juga bisa dilakukan paruh waktu (2–3 hari per minggu) jika disetujui oleh universitas dan perusahaan.
Kamu bisa mencari lowongan magang melalui:
Magang berbayar tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga:
Jika magangmu berkaitan dengan bidang studimu, kamu juga bisa mengajukan kredit sks (ECTS) sebagai bagian dari program akademik. Ini berarti magang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga nilai tambah untuk gelarmu.
Untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan atau magang, ikuti tips berikut:
Banyak perusahaan di Prancis lebih memilih kandidat yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Prancis, meskipun pekerjaannya tidak membutuhkan kemampuan bahasa yang tinggi. Gunakan template CV standar Prancis (biasanya 1 halaman) dan sertakan foto profesional. Kamu bisa menggunakan layanan seperti Canva atau Zety untuk membuat CV yang menarik.
Bergabunglah dengan komunitas mahasiswa internasional atau grup Facebook seperti Étudiants étrangers en France untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Jangan ragu untuk bertanya kepada senior atau teman sekelas yang sudah memiliki pengalaman bekerja.
Beberapa situs yang sering menawarkan pekerjaan paruh waktu untuk mahasiswa:
Meskipun ada pekerjaan yang tidak membutuhkan bahasa Prancis (seperti mengajar bahasa Inggris), sebagian besar lowongan mengharuskan setidaknya tingkat B1. Ikuti kursus bahasa atau praktikkan percakapan sehari-hari untuk meningkatkan kemampuanmu.
Pastikan pekerjaan atau magang yang kamu ambil tidak berbenturan dengan jadwal kuliah. Diskusikan dengan atasan tentang fleksibilitas jam kerja, terutama menjelang ujian atau deadline tugas.
Studi di Prancis memang membutuhkan perencanaan finansial yang matang, tetapi dengan pengaturan anggaran yang bijak dan pemanfaatan peluang kerja paruh waktu, biaya hidup bisa menjadi lebih terjangkau. Pilihlah kota yang sesuai dengan budget, manfaatkan diskon mahasiswa, dan pertimbangkan untuk bekerja sambil kuliah agar pengalaman studimu tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan karier.
Jika kamu merasa kesulitan dalam mengatur tugas akademik atau persiapan dokumen selama studi, Tugasin.me siap membantu. Kami menyediakan layanan pembuatan tugas, skripsi, dan pendampingan administrasi agar kamu bisa fokus pada studi dan pekerjaan tanpa stres. Dengan persiapan yang tepat, studi di Prancis bisa menjadi pengalaman yang berkesan dan membuka pintu bagi karier internasionalmu.
Siap untuk memulai petualangan studimu di Prancis? Segera rencanakan anggaran dan cari peluang kerja yang sesuai—semoga sukses!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang