Belajar bahasa Inggris memang sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pemula. Banyak yang merasa bingung harus memulai dari mana—apakah lebih baik menguasai kosakata terlebih dahulu atau langsung mempelajari tenses? Kebingungan ini wajar, karena kedua aspek tersebut sama-sama penting dalam membangun kemampuan berbahasa. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, proses belajar bisa terasa lambat dan kurang efektif.
Pada dasarnya, bahasa Inggris adalah keterampilan yang membutuhkan fondasi kuat. Tanpa pemahaman yang baik tentang kosakata atau struktur kalimat, kamu mungkin akan kesulitan saat berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui urutan belajar yang tepat sesuai dengan gaya belajar dan tujuanmu. Artikel ini akan membahas secara detail manfaat mempelajari kosakata dan tenses, serta memberikan panduan langkah demi langkah agar kamu bisa belajar bahasa Inggris dengan lebih cepat dan efisien. Simak sampai selesai, ya!
Kosakata adalah building block atau fondasi utama dalam belajar bahasa apa pun, termasuk bahasa Inggris. Tanpa penguasaan kosakata yang memadai, kamu akan kesulitan menyusun kalimat, memahami percakapan, atau bahkan mengekspresikan ide secara jelas. Menurut para ahli bahasa, seseorang yang menguasai sekitar 1.000–3.000 kata sudah bisa berkomunikasi dengan lancar dalam situasi sehari-hari. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran kosakata dalam proses belajar.
Selain itu, kosakata juga membantu otak dalam mengenali pola-pola bahasa. Ketika kamu sering mendengar atau membaca kata-kata baru, otak secara otomatis akan mencari hubungan antar kata, sehingga memudahkan pemahaman grammar dan struktur kalimat di kemudian hari. Jadi, meskipun terlihat sederhana, mempelajari kosakata sejak awal akan mempercepat kemampuanmu dalam menguasai bahasa Inggris secara keseluruhan.
Saat berbicara, pilihan kata yang tepat sangat menentukan apakah lawan bicara memahami maksudmu dengan benar. Misalnya, kata "happy" dan "joyful" memiliki makna yang mirip, tetapi nuansanya berbeda. Jika kamu hanya mengandalkan kata-kata dasar, pesan yang disampaikan bisa jadi ambigu atau bahkan salah tafsir. Dengan memperkaya kosakata, kamu bisa menyampaikan ide dengan lebih presisi, terutama dalam konteks formal seperti presentasi atau diskusi bisnis.
Contohnya, ketika kamu ingin mengatakan "saya sedikit lelah," menggunakan "I’m a bit tired" terdengar lebih natural daripada "I’m very tired" jika memang kelelahanmu tidak terlalu parah. Perbedaan kecil seperti ini menunjukkan pentingnya memahami variasi kata agar komunikasi berjalan lancar tanpa kebingungan.
Bayangkan jika kamu hanya menguasai 100 kata dalam bahasa Inggris. Setiap kalimat yang kamu ucapkan atau tulis akan terdengar repetitif dan membosankan. Hal ini bisa menjadi masalah serius, terutama jika kamu sering berhadapan dengan audiens yang beragam, seperti dalam presentasi atau penulisan esai. Kosakata yang kaya memungkinkanmu untuk memilih kata yang paling tepat sesuai konteks, sehingga pesanmu terdengar lebih menarik dan profesional.
Misalnya, daripada selalu menggunakan kata "big," kamu bisa menggantinya dengan "enormous," "vast," atau "gigantic" tergantung pada situasinya. Ini tidak hanya membuat bahasa Inggrismu terdengar lebih alami, tetapi juga menunjukkan kedalaman pemahamanmu terhadap bahasa tersebut. Bagi mereka yang sedang mempersiapkan diri untuk tes seperti IELTS atau TOEFL, penguasaan kosakata yang luas adalah kunci untuk meraih skor tinggi.
Salah satu masalah umum yang dihadapi pemula adalah mental block atau kebingungan saat harus mencari kata yang tepat dalam percakapan. Hal ini sering terjadi karena kosakata yang dimiliki masih terbatas, sehingga otak kesulitan mengaitkan ide dengan kata-kata yang sesuai. Dengan rutinitas belajar kosakata, kamu akan terbiasa mengingat dan menggunakan kata-kata tersebut secara spontan, sehingga percakapan menjadi lebih lancar.
Cara efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengelompokkan kosakata berdasarkan tema, seperti makanan, pekerjaan, atau perjalanan. Misalnya, jika kamu belajar kosakata tentang "travel," pelajari sekaligus frasa-frasa seperti "book a flight" atau "check-in luggage." Dengan begitu, ketika berada dalam situasi nyata—seperti di bandara—kamu tidak akan kebingungan mencari kata yang tepat.
Setelah menguasai sejumlah kosakata, langkah selanjutnya adalah mempelajari tenses atau bentuk waktu dalam bahasa Inggris. Tenses berfungsi sebagai kerangka yang menata kata-kata menjadi kalimat yang bermakna. Tanpa pemahaman tenses, kamu mungkin bisa mengerti kata per kata, tetapi akan kesulitan memahami konteks waktu dari sebuah percakapan atau tulisan.
Misalnya, kalimat "She goes to school" dan "She went to school" memiliki arti yang sangat berbeda meskipun menggunakan kata yang hampir sama. Kesalahan dalam penggunaan tenses bisa mengakibatkan salah paham, terutama dalam komunikasi tertulis seperti email atau laporan. Oleh karena itu, tenses bukan hanya tentang menghafal rumus, tetapi juga tentang memahami kapan dan mengapa suatu bentuk waktu digunakan.
Bahasa Inggris sangat bergantung pada tenses untuk menunjukkan kapan suatu tindakan terjadi—apakah di masa lalu, sekarang, atau masa depan. Tanpa pemahaman ini, kamu bisa saja mengatakan "I eat breakfast at 7 AM yesterday" (salah) daripada "I ate breakfast at 7 AM yesterday" (benar). Kesalahan sekecil ini bisa membuat lawan bicara bingung atau bahkan meragukan kemampuan berbahasamu.
Untuk menguasai tenses, mulailah dengan mempelajari tiga waktu dasar: present (sekarang), past (lalu), dan future (akan datang). Setelah itu, pelajari variasi seperti present continuous (sedang terjadi) atau past perfect (telah selesai sebelum waktu tertentu). Latihan membuat kalimat sederhana dengan setiap tenses akan membantu otak membiasakan diri dengan pola-pola tersebut.
Ketika membaca buku, menonton film, atau mendengarkan podcast dalam bahasa Inggris, pemahaman tenses akan membantumu mengikuti alur cerita dengan lebih baik. Misalnya, dalam sebuah cerita, penulis mungkin menggunakan past perfect tense ("had gone") untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan terjadi sebelum tindakan lain di masa lalu. Tanpa pengetahuan ini, kamu bisa kehilangan detail penting dari narasi.
Cobalah untuk menganalisis teks pendek dan identifikasi tenses yang digunakan. Misalnya, ambil sebuah berita singkat dan tandai kalimat-kalimat yang menggunakan present simple, past continuous, dan sebagainya. Latihan ini akan melatih otakmu untuk mengenali pola tenses secara alami, sehingga kamu tidak perlu lagi berpikir terlalu keras saat menggunakannya.
Pertanyaan klasik ini sering kali membuat pemula bingung: haruskah mempelajari kosakata terlebih dahulu atau langsung ke tenses? Jawabannya sebenarnya tergantung pada gaya belajar dan tujuan masing-masing individu. Namun, secara umum, ada dua pendekatan yang bisa kamu coba:
Jika kamu adalah tipe orang yang lebih suka belajar melalui input (mendengar dan membaca), memulai dengan kosakata bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan mengumpulkan sebanyak mungkin kata, kamu akan lebih mudah mengenali pola-pola grammar saat mulai mempelajari tenses. Metode ini cocok bagi mereka yang ingin belajar secara alami, seperti anak-anak yang pertama-tama mengenal kata sebelum memahami aturan tata bahasa.
Contohnya, kamu bisa memulai dengan menghafal 10–20 kata baru per hari beserta contoh kalimatnya. Setelah menguasai sekitar 500–1.000 kata, barulah kamu beralih ke tenses. Dengan cara ini, kamu sudah memiliki "bahan baku" untuk berlatih menyusun kalimat yang lebih kompleks.
Bagi mereka yang lebih logis dan suka dengan struktur, mempelajari tenses terlebih dahulu bisa menjadi fondasi yang kuat. Dengan memahami bagaimana kalimat dibentuk, kamu akan lebih mudah menempatkan kosakata yang dipelajari kemudian. Pendekatan ini sering direkomendasikan untuk mereka yang ingin belajar bahasa Inggris untuk keperluan akademis atau profesional, di mana ketepatan grammar sangat diperhatikan.
Misalnya, kamu bisa mulai dengan mempelajari simple present tense dan langsung berlatih membuat 10 kalimat sederhana menggunakan kosakata dasar yang sudah dikenal. Setelah itu, lanjutkan ke tenses lainnya seperti past simple atau future tense. Dengan begitu, kosakata yang kamu pelajari nantinya bisa langsung diterapkan dalam struktur kalimat yang benar.
Pada akhirnya, kombinasi keduanya adalah kunci sukses. Kamu bisa memulai dengan kosakata sederhana sambil secara bertahap memperkenalkan tenses dasar. Yang terpenting adalah konsistensi dan latihan rutin. Jika kamu merasa kesulitan menentukan urutan yang tepat, jangan ragu untuk mencoba kedua metode dan lihat mana yang paling nyaman bagimu.
Selain mempelajari kosakata dan tenses, ada beberapa strategi lain yang bisa mempercepat proses belajarmu. Berikut adalah tips praktis yang bisa kamu terapkan sehari-hari:
Aplikasi seperti Anki atau Quizlet memanfaatkan teknik spaced repetition, di mana kata-kata yang sulit diingat akan muncul lebih sering daripada yang sudah dikuasai. Metode ini terbukti efektif dalam memperkuat memori jangka panjang. Cobalah untuk menghabiskan 15–20 menit sehari untuk mengulang kosakata menggunakan aplikasi ini.
Selain itu, buatlah flashcard manual dengan menulis kata beserta artinya di selembar kertas. Bawa flashcard ini kemana-mana dan ulangi setiap kali ada waktu luang, seperti saat menunggu antrian atau dalam perjalanan. Semakin sering kamu terpapar pada kata-kata tersebut, semakin mudah otakmu mengingatnya.
Belajar tidak harus selalu melalui buku atau kursus. Kamu bisa mengganti bahasa ponsel atau media sosial ke bahasa Inggris, menonton film tanpa subtitle, atau mendengarkan podcast berbahasa Inggris. Paparan bahasa yang konsisten akan membantu otakmu beradaptasi lebih cepat.
Cobalah juga untuk berpikir dalam bahasa Inggris. Misalnya, ketika ingin mengatakan sesuatu dalam bahasa Indonesia, terjemahkan dulu dalam pikiranmu ke bahasa Inggris sebelum mengucapkannya. Latihan sederhana ini akan melatih otakmu untuk beralih dari bahasa ibu ke bahasa Inggris dengan lebih lancar.
Kemampuan berbicara tidak akan berkembang jika kamu hanya belajar secara pasif. Carilah partner belajar atau bergabung dengan komunitas bahasa Inggris, baik secara online maupun offline. Jika sulit menemukan teman, kamu bisa menggunakan layanan seperti Tugasin.me untuk mendapatkan bimbingan dari tutor profesional.
Jangan takut membuat kesalahan—justru dari kesalahan, kamu akan belajar lebih banyak. Catat setiap koreksi yang diberikan oleh tutor atau temanmu, dan ulangi latihan hingga kamu merasa lebih percaya diri. Ingat, practice makes perfect, dan semakin sering kamu berlatih, semakin cepat kemampuanmu meningkat.
Jika kamu merasa kesulitan menentukan urutan belajar yang tepat atau membutuhkan bimbingan lebih intensif, Tugasin.me hadir sebagai solusi terpercaya. Kami menyediakan layanan pembimbingan untuk belajar bahasa Inggris, mulai dari pemula hingga tingkat lanjut. Dengan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhanmu, kamu akan dibantu oleh tutor berpengalaman yang siap memandu langkah demi langkah.
Tidak hanya itu, kami juga menawarkan bantuan untuk tugas, skripsi, atau persiapan tes bahasa Inggris seperti IELTS dan TOEFL. Dengan dukungan dari Tugasin.me, proses belajarmu akan menjadi lebih terarah dan efisien. Jangan ragu untuk mengunjungi situs kami dan konsultasikan kebutuhan belajarmu sekarang juga!
Ingat, belajar bahasa Inggris adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari ahlinya, kamu pasti bisa menguasainya dengan lebih cepat. Selamat belajar!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang