Siapa yang tidak kenal dengan cerita klasik Hansel dan Gretel? Dongeng asal Jerman ini telah menghibur anak-anak dan orang dewasa selama berabad-abad, mengajarkan pelajaran berharga tentang keberanian, kecerdikan, dan bahaya ketamakan. Dalam versi bahasa Inggris yang kami sajikan kali ini, Anda akan menemukan alur cerita yang lebih hidup, dialog yang menarik, serta pesan moral yang mudah dipahami—sempurna untuk dibacakan sebelum tidur atau dijadikan bahan belajar bahasa asing. Simak kisah seru dua bersaudara ini hingga akhir, dan temukan mengapa cerita ini tetap relevan hingga 2025!
Cerita Hansel and Gretel (atau Hansel dan Gretel dalam bahasa Indonesia) adalah salah satu dongeng paling terkenal dari koleksi Grimms' Fairy Tales, pertama kali diterbitkan pada tahun 1812. Dongeng ini bercerita tentang dua anak yatim piatu—Hansel (anak laki-laki) dan Gretel (anak perempuan)—yang ditinggalkan oleh orang tua mereka di hutan karena kelaparan dan kemiskinan. Namun, berkat kecerdikan dan kerja sama, mereka berhasil bertahan hidup, mengalahkan penyihir jahat, dan menemukan kebahagiaan di akhir cerita.
Cerita ini sering digunakan sebagai alat pengajaran untuk anak-anak tentang:
Berikut adalah versi lengkap cerita Hansel and Gretel dalam bahasa Inggris dengan gaya bercerita yang lebih modern dan mudah diikuti. Kami menyajikannya dalam format yang ramah untuk dibaca atau dicetak, cocok untuk kegiatan belajar bahasa Inggris bersama anak atau adik-adik Anda.
Once upon a time, in a small village near a dark forest, lived a poor woodcutter with his two children, Hansel and Gretel. Their mother had passed away, and their father remarried a woman who did not love the children. Life was hard—food was scarce, and the family often went to bed hungry.
One night, the stepmother convinced the woodcutter to abandon the children in the forest. "We cannot afford to feed them anymore," she whispered. With a heavy heart, the father agreed. The next morning, he took Hansel and Gretel deep into the woods and left them there.
But Hansel, who had overheard the plan, had a clever idea. He filled his pockets with white pebbles and dropped them along the way. When the moon rose, the pebbles shone like stars, guiding the children back home.
The stepmother was furious when she saw the children return. She locked the door and refused to let them in. The next day, she forced the woodcutter to try again. This time, Hansel tried to leave a trail of breadcrumbs, but birds ate them all before nightfall. The children were lost in the dark, scary forest.
For days, they wandered, hungry and tired. Then, like a miracle, they saw a gingerbread house covered in candy and cookies. "Let's eat some!" Gretel said excitedly. But as they took their first bite, an old woman's voice cackled from inside: "Nibble, nibble, little mouse, who's that nibbling at my house?"
The old woman was actually a wicked witch who lured children to her house to eat them. She locked Hansel in a cage and forced Gretel to do chores. Every day, the witch checked if Hansel was "fat enough" to eat by making him stick out his finger—but Hansel tricked her by offering a bone instead.
After weeks, the witch grew impatient. She ordered Gretel to light the oven to cook Hansel. But Gretel pretended not to understand. "How do I climb inside to check if it's hot?" she asked. When the witch demonstrated, Gretel pushed her into the oven and slammed the door shut!
With the witch gone, the children freed Hansel and explored the house. They found a chest filled with gold, jewels, and precious stones. "This must be the witch's treasure!" Hansel exclaimed. They filled their pockets and set off for home.
After crossing a wide river with the help of a friendly duck, they finally reached their village. To their surprise, their stepmother had died, and their father—overjoyed to see them—welcomed them with open arms. With the witch's treasure, they lived happily ever after, never hungry again.
Dongeng ini bukan sekadar cerita seram untuk anak-anak. Di balik alurnya yang menegangkan, tersembunyi pelajaran berharga yang masih relevan hingga sekarang. Berikut adalah 5 pesan moral yang bisa kita petik:
Penyihir dalam cerita ini menggunakan rumah permen untuk menjerat Hansel dan Gretel. Dalam kehidupan nyata, "permen" bisa berupa janji manis, hadiah menggiurkan, atau tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Ajarkan anak-anak untuk berpikir kritis sebelum menerima sesuatu dari orang yang tidak dikenal.
Tanpa kerja sama Hansel dan Gretel, mereka tidak akan bisa mengalahkan penyihir. Hansel menggunakan kecerdikannya untuk meninggalkan jejak, sementara Gretel berani menghadapi penyihir saat saat kritis. Pesan ini mengingatkan kita bahwa keluarga yang bersatu akan lebih kuat menghadapi cobaan.
Kedua anak ini tidak hanya menunggu pertolongan. Hansel mencari solusi (pebble trail, bone trick), sementara Gretel berpikir cepat untuk mengalahkan penyihir. Cerita ini mengajarkan bahwa keterampilan problem-solving sangat penting, terutama dalam situasi sulit.
Penyihir ingin memakan anak-anak karena ketamakannya, tetapi akhirnya dia sendiri yang terbakar. Begitu juga dengan ibu tiri yang mengusir Hansel dan Gretel—dia tidak mendapatkan kebahagiaan dari kejahatannya. Pesan moral: jangan serakah, karena apa yang kamu tanam akan kamu tuai.
Meskipun mengalami penderitaan, Hansel dan Gretel tetap baik hati (misalnya, mereka tidak membalas dendam pada ayahnya). Di akhir cerita, mereka mendapatkan harta karun dan hidup bahagia. Ini menunjukkan bahwa kebaikan dan kesabaran pada akhirnya akan membuahkan hasil.
Meski sudah berusia lebih dari 200 tahun, dongeng ini tetap dicintai oleh banyak orang. Berikut alasan mengapa Hansel and Gretel masih relevan hingga 2025:
Ingin membacakan dongeng ini pada anak atau adik Anda? Berikut tips agar mereka tetap terpaku hingga akhir cerita:
Berikan karakter masing-masing suara unik:
Anak-anak belajar lebih baik dengan visual. Cobalah:
Libatkan mereka dalam cerita dengan pertanyaan seperti:
Setelah selesai, ajak mereka berimajinasi:
Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak.
Hansel and Gretel bukan hanya cerita tentang dua anak yang melawan penyihir. Ini adalah kisah tentang ketangguhan, kecerdasan, dan kekuatan keluarga. Dalam dunia yang semakin kompleks seperti tahun 2025, pesan-pesan dalam dongeng ini justru semakin berharga—mengingatkan kita bahwa bahkan dalam situasi tersulit, ada selalu jalan keluar jika kita bersatu dan berpikir jernih.
Jika Anda mencari lebih banyak cerita dongeng bahasa Inggris untuk anak atau bahan belajar, kunjungi Tugasin untuk koleksi cerita klasik lainnya, lengkap dengan terjemahan dan latihan soal. Selamat membaca, dan semoga cerita ini menginspirasi Anda dan keluarga!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang