Menolak ajakan atau permintaan dalam bahasa Mandarin sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kamu ingin tetap menjaga kesopanan dan hubungan baik. Dalam budaya Tiongkok, kesantunan dalam komunikasi sangat dihargai—bahkan saat mengatakan “tidak”. Oleh karena itu, memahami berbagai cara menolak dengan halus namun tegas adalah keterampilan penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia profesional.
Berbeda dengan bahasa Indonesia yang cenderung lebih langsung, bahasa Mandarin memiliki beragam ekspresi untuk menolak, tergantung pada konteks dan tingkat formalitas. Misalnya, menolak undangan makan malam dari atasan tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan menolak tawaran teman untuk nonton film. Dalam artikel ini, kami akan membahas 9 cara sopan menolak ajakan dalam bahasa Mandarin, lengkap dengan penjelasan mendetail dan contoh kalimat praktis yang bisa kamu gunakan dalam berbagai situasi.
Kata “bù” (不) adalah bentuk dasar dari “tidak” dalam bahasa Mandarin dan merupakan cara paling umum untuk menolak sesuatu. Meskipun terdengar sederhana, penggunaan “bù” harus disesuaikan dengan konteks agar tidak terdengar kasar. Dalam situasi informal, seperti menolak tawaran makanan dari teman, “bù” bisa digunakan langsung. Namun, dalam konteks formal, sebaiknya ditambahkan kata-kata pelunak seperti “xièxiè” (谢谢, terima kasih) atau “bàoqiàn” (抱歉, maaf) untuk menjaga kesopanan.
Contohnya, jika seseorang menawarkanmu minuman dan kamu tidak ingin menerimanya, kamu bisa mengatakan:
Contoh 1 (Informal): A: 你要喝咖啡吗?(nǐ yào hē kāfēi ma?) – Mau minum kopi? B: 不,谢谢。我刚喝过。(bù, xièxiè. wǒ gāng hē guò.) – Tidak, terima kasih. Saya baru saja minum.
Contoh 2 (Formal): A: 您需要我帮忙吗?(nín xūyào wǒ bāngmáng ma?) – Apakah Anda perlu bantuan saya? B: 不用了,谢谢。我自己可以。(bú yòng le, xièxiè. wǒ zìjǐ kěyǐ.) – Tidak perlu, terima kasih. Saya bisa sendiri.
Perhatikan bahwa dalam contoh formal, “bù” digabungkan dengan “yòng le” (不用了) untuk membuat penolakan terdengar lebih lembut. Ini menunjukkan bahwa meskipun kamu menolak, kamu tetap menghargai niat baik lawan bicara.
Frase “bú kèqì” (不客气) secara harfiah berarti “tidak perlu repot”, tetapi dalam konteks penolakan, frasa ini digunakan untuk menolak tawaran atau bantuan sambil tetap menunjukkan rasa terima kasih. Penggunaan “bú kèqì” lebih umum dalam situasi di mana seseorang menawarkan sesuatu yang baik, seperti makanan, minuman, atau bantuan fisik. Dengan menggunakan frasa ini, kamu mengomunikasikan bahwa kamu menghargai tawaran tersebut, tetapi dengan sopan menolaknya.
Frasa ini sering diikuti dengan alasan singkat untuk memperjelas penolakan. Misalnya, jika seseorang menawarkanmu makanan dan kamu tidak lapar, kamu bisa mengatakan:
Contoh 1: A: 你想吃点心吗?(nǐ xiǎng chī diǎnxīn ma?) – Mau makan kue? B: 不客气,我刚吃过饭。(bú kèqì, wǒ gāng chī guò fàn.) – Tidak perlu, saya baru saja makan.
Contoh 2 (dalam konteks bantuan): A: 我帮你拿行李吧?(wǒ bāng nǐ ná xínglǐ ba?) – Biar saya bantu bawa barangmu? B: 不客气,我自己可以。(bú kèqì, wǒ zìjǐ kěyǐ.) – Tidak perlu, saya bisa sendiri.
Penting untuk diingat bahwa “bú kèqì” juga bisa berarti “sama-sama” sebagai respons terhadap ucapan terima kasih. Oleh karena itu, pastikan konteksnya jelas agar tidak menimbulkan kebingungan. Dalam penolakan, frasa ini biasanya diikuti dengan alasan atau penjelasan singkat untuk memperkuat maksudmu.
Jika kamu ingin menolak sesuatu karena tidak sesuai dengan selera atau preferensimu, frasa “wǒ bù xǐhuān” (我不喜欢) adalah pilihan yang tepat. Frasa ini berarti “saya tidak suka” dan bisa digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari menolak jenis makanan tertentu hingga aktivitas yang tidak kamu minati. Namun, karena frasa ini bersifat subjektif, sebaiknya gunakan dengan nada yang tetap sopan, terutama jika lawan bicara adalah orang yang lebih senior atau dalam konteks formal.
Untuk menghindari kesan yang terlalu blak-blakan, kamu bisa menambahkan kata-kata seperti “duìbuqǐ” (对不起, maaf) atau “wǒ gēn bù shìyì” (我跟不适应, saya tidak cocok) untuk melunakkan penolakan. Berikut beberapa contoh penggunannya:
Contoh 1 (Makanan): A: 你想尝尝这个辣椒吗?(nǐ xiǎng cháng cháng zhège làjiāo ma?) – Mau mencoba cabai ini? B: 对不起,我不喜欢辣的食物。(duìbuqǐ, wǒ bù xǐhuān là de shíwù.) – Maaf, saya tidak suka makanan pedas.
Contoh 2 (Aktivitas): A: 我们去唱卡拉OK吧!(wǒmen qù chàng kǎlāOK ba!) – Ayo pergi karaoke! B: 我不太喜欢唱歌,你们去吧。(wǒ bù tài xǐhuān chànggē, nǐmen qù ba.) – Saya tidak terlalu suka bernyanyi, kalian pergi saja.
Dalam contoh kedua, penggunaan “bù tài” (不太, tidak terlalu) membuat penolakan terdengar lebih halus dibandingkan hanya mengatakan “wǒ bù xǐhuān”. Ini adalah strategi yang efektif untuk menghindari kesan yang terlalu keras, terutama dalam budaya Tiongkok yang menjunjung tinggi harmoni sosial.
Salah satu alasan paling umum untuk menolak ajakan adalah karena tidak memiliki waktu. Frasa “wǒ méi yǒu shíjiān” (我没有时间) berarti “saya tidak punya waktu” dan merupakan cara yang sopan untuk menolak undangan atau permintaan tanpa terdengar mengabaikan lawan bicara. Frasa ini sangat berguna dalam konteks profesional, seperti menolak permintaan lembur atau undangan rapat tambahan.
Untuk membuat penolakan terdengar lebih tulus, kamu bisa menambahkan alasan singkat atau alternatif. Misalnya, menawarkan waktu lain jika memungkinkan. Berikut beberapa variasi penggunannya:
Contoh 1 (Undangan Pribadi): A: 今天晚上一起吃饭怎么样?(jīntiān wǎnshang yīqǐ chīfàn zěnme yàng?) – Bagaimana kalau makan malam bersama malam ini? B: 对不起,我今天没有时间。下次吧!(duìbuqǐ, wǒ jīntiān méi yǒu shíjiān. xià cì ba!) – Maaf, saya tidak punya waktu hari ini. Lain kali saja!
Contoh 2 (Konteks Kerja): A: 你能帮我完成这个报告吗?(nǐ néng bāng wǒ wánchéng zhège bàogào ma?) – Bisakah kamu membantu saya menyelesaikan laporan ini? B: 我这周没有时间,但是下周可以。(wǒ zhè zhōu méi yǒu shíjiān, dànshì xià zhōu kěyǐ.) – Saya tidak punya waktu minggu ini, tetapi minggu depan bisa.
Dalam contoh kedua, kamu tidak hanya menolak tetapi juga menawarkan solusi alternatif. Ini menunjukkan bahwa kamu tetap bersedia membantu, hanya saja tidak bisa saat ini. Pendekatan ini sangat dihargai dalam budaya Tiongkok karena menjaga hubungan baik sambil tetap jujur tentang keterbatasanmu.
Jika situasi mengharuskan penolakan yang lebih tegas—misalnya ketika sesuatu benar-benar tidak bisa dilakukan—kamu bisa menggunakan frasa “zhè bù xíng” (这不行), yang berarti “ini tidak bisa” atau “ini tidak memungkinkan”. Frasa ini lebih kuat dibandingkan “wǒ bù néng” (我不能) dan biasanya digunakan ketika ada aturan, kebijakan, atau keterbatasan objektif yang menghalangi.
Karena bersifat tegas, “zhè bù xíng” sebaiknya digunakan dalam konteks yang memang membutuhkan kejelasan, seperti di tempat kerja atau saat menegakkan batasan. Untuk mengurangi kesan yang terlalu keras, kamu bisa menambahkan penjelasan singkat. Berikut contohnya:
Contoh 1 (Aturan Perusahaan): A: 我们可以提前下班吗?(wǒmen kěyǐ tíqián xiàbān ma?) – Bisakah kita pulang lebih awal? B: 这不行,公司规定五点才能下班。(zhè bù xíng, gōngsī guīdìng wǔ diǎn cái néng xiàbān.) – Tidak bisa, aturan perusahaan mengharuskan pulang jam lima.
Contoh 2 (Keterbatasan Teknis): A: 你能帮我修电脑吗?(nǐ néng bāng wǒ xiū diànnǎo ma?) – Bisakah kamu membantu saya memperbaiki komputer? B: 这不行,我对电脑不太懂。(zhè bù xíng, wǒ duì diànnǎo bù tài dǒng.) – Tidak bisa, saya tidak terlalu mengerti tentang komputer.
Dalam kedua contoh, penolakan diikuti dengan alasan yang jelas, sehingga lawan bicara memahami bahwa keputusannya bukan semata-mata karena keengganan pribadi, melainkan karena faktor eksternal. Ini membantu menjaga hubungan tetap positif meskipun penolakan bersifat tegas.
Frasa “wǒ bù néng” (我不能) berarti “saya tidak bisa” dan digunakan untuk menolak karena alasan ketidakmampuan, baik secara fisik, waktu, maupun kapasitas lainnya. Berbeda dengan “zhè bù xíng” yang lebih bersifat objektif, “wǒ bù néng” lebih bersifat subjektif dan bisa digunakan dalam situasi yang lebih personal. Frasa ini terdengar lebih lembut dibandingkan penolakan langsung seperti “bù”.
Untuk membuatnya lebih sopan, kamu bisa menambahkan kata-kata seperti “duìbuqǐ” (对不起) atau “bàoqiàn” (抱歉). Berikut beberapa contoh penggunannya dalam berbagai konteks:
Contoh 1 (Undangan Acara): A: 你能来我的生日派对吗?(nǐ néng lái wǒ de shēngrì pāiduì ma?) – Bisakah kamu datang ke pesta ulang tahunku? B: 对不起,我不能去,我有其他安排。(duìbuqǐ, wǒ bù néng qù, wǒ yǒu qítā ānpái.) – Maaf, saya tidak bisa datang, saya ada janji lain.
Contoh 2 (Permintaan Bantuan): A: 你能帮我搬家吗?(nǐ néng bāng wǒ bānjiā ma?) – Bisakah kamu membantu saya pindah rumah? B: 抱歉,我不能帮忙,我周末有事。(bàoqiàn, wǒ bù néng bāngmáng, wǒ zhōumò yǒu shì.) – Maaf, saya tidak bisa membantu, saya ada acara di akhir pekan.
Dalam kedua contoh, penolakan disertai dengan alasan yang jelas dan permintaan maaf, sehingga lawan bicara tidak merasa ditolak tanpa dasar. Ini adalah cara yang efektif untuk menjaga hubungan tetap baik meskipun kamu tidak bisa memenuhi permintaannya.
Frasa “bú yào” (不要) secara harfiah berarti “jangan” atau “tidak mau” dan digunakan untuk menolak sesuatu dengan nada yang lebih tegas. Meskipun terdengar langsung, “bú yào” bisa tetap sopan jika digunakan dalam konteks yang tepat, seperti menolak tawaran tambahan atau menghentikan sesuatu yang tidak diinginkan. Frasa ini sering digunakan dalam situasi sehari-hari, terutama ketika kamu ingin mengomunikasikan keputusan dengan jelas.
Untuk menghindari kesan yang terlalu keras, kamu bisa menambahkan kata-kata seperti “xièxiè” (谢谢) atau “gǎnxiè” (感谢) di akhir kalimat. Berikut beberapa contoh penggunannya:
Contoh 1 (Menolak Tawaran Makanan): A: 你还要再来一点米饭吗?(nǐ hái yào zài lái yīdiǎn mǐfàn ma?) – Mau tambah nasi lagi? B: 不要了,谢谢。我已经吃饱了。(bú yào le, xièxiè. wǒ yǐjīng chī bǎo le.) – Tidak usah, terima kasih. Saya sudah kenyang.
Contoh 2 (Menolak Bantuan): A: 我来帮你吧!(wǒ lái bāng nǐ ba!) – Biarkan saya membantu kamu! B: 不要,我自己可以。(bú yào, wǒ zìjǐ kěyǐ.) – Tidak usah, saya bisa sendiri.
Dalam contoh kedua, penolakan disampaikan dengan tegas tetapi tetap menunjukkan bahwa kamu menghargai niat baik lawan bicara. Ini adalah cara yang efektif untuk menolak tanpa menyinggung perasaan orang lain, terutama dalam budaya Tiongkok yang sangat menjunjung tinggi kesopanan.
Kata “tíng” (停) berarti “berhenti” dan digunakan dalam situasi di mana kamu perlu menghentikan sesuatu dengan segera. Berbeda dengan frasa penolakan lainnya, “tíng” bersifat imperatif dan biasanya digunakan dalam konteks yang mendesak atau ketika kamu merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang sedang terjadi. Karena sifatnya yang langsung, frasa ini sebaiknya digunakan dengan bijak agar tidak terdengar kasar.
Untuk mengurangi kesan yang terlalu keras, kamu bisa menambahkan penjelasan singkat setelahnya. Berikut beberapa contoh penggunannya:
Contoh 1 (Menghentikan Tindakan): A: 你还想继续讨论这个问题吗?(nǐ hái xiǎng jìxù tǎolùn zhège wèntí ma?) – Mau lanjutkan diskusi masalah ini? B: 停!我们换个话题吧。(tíng! wǒmen huàn gè huàtí ba.) – Berhenti! Mari ganti topik.
Contoh 2 (Menolak dengan Tegas): A: 你为什么不回答我的问题?(nǐ wèishénme bù huídá wǒ de wèntí?) – Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku? B: 停!我现在不想谈这个。(tíng! wǒ xiànzài bù xiǎng tán zhège.) – Berhenti! Saya tidak ingin membicarakannya sekarang.
Dalam kedua contoh, “tíng” digunakan untuk mengakhiri sesuatu dengan cepat, tetapi diikuti dengan alternatif atau penjelasan untuk menghindari kesan yang terlalu blak-blakan. Ini adalah cara yang efektif untuk menegakkan batasan sambil tetap menjaga komunikasi tetap jelas.
Frasa “bú yòng le” (不用了) berarti “tidak perlu lagi” dan merupakan salah satu cara paling sopan untuk menolak tawaran atau bantuan. Frasa ini sering digunakan dalam situasi sosial atau formal di mana kamu ingin menolak sesuatu tanpa menyinggung perasaan lawan bicara. Dengan menggunakan “bú yòng le”, kamu mengomunikasikan bahwa kamu menghargai tawaran tersebut, tetapi dengan lembut menolaknya.
Frasa ini biasanya diikuti dengan ucapan terima kasih, seperti “xièxiè” (谢谢), untuk memperkuat kesopanan. Berikut beberapa contoh penggunannya dalam berbagai situasi:
Contoh 1 (Menolak Bantuan): A: 你需要我帮你拿包吗?(nǐ xūyào wǒ bāng nǐ ná bāo ma?) – Apakah kamu perlu bantuan saya untuk membawa tas? B: 不用了,谢谢。我自己可以。(bú yòng le, xièxiè. wǒ zìjǐ kěyǐ.) – Tidak perlu, terima kasih. Saya bisa sendiri.
Contoh 2 (Menolak Tawaran Barang): A: 你要不要这个礼物?(nǐ yào bù yào zhège lǐwù?) – Maukah kamu menerima hadiah ini? B: 不用了,谢谢你的好意。(bú yòng le, xièxiè nǐ de hǎoyì.) – Tidak perlu, terima kasih atas niat baikmu.
Dalam kedua contoh, penolakan disampaikan dengan sangat halus dan diikuti dengan ucapan terima kasih. Ini menunjukkan bahwa meskipun kamu menolak, kamu tetap menghargai niat baik lawan bicara. Pendekatan ini sangat ideal dalam budaya Tiongkok, di mana menjaga harmoni dan rasa saling menghormati adalah prioritas.
Selain menguasai frasa-frasa di atas, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menolak ajakan atau permintaan dalam bahasa Mandarin agar tetap sopan dan dihargai:
Dalam budaya Tiongkok, nada suara yang keras atau terlalu langsung bisa dianggap tidak sopan, bahkan jika kata-kata yang digunakan sudah benar. Selalu usahakan untuk berbicara dengan tenang dan ramah, terutama ketika menolak permintaan dari orang yang lebih senior atau atasan.
Misalnya, saat menolak undangan dari atasan, kamu bisa mengatakan: “Xièxiè nín de yāoqǐng, dàn wǒ yǒu qítā zhòngyào de shìqíng.” (谢谢您的邀请,但我有其他重要的事情。– Terima kasih atas undangannya, tetapi saya ada urusan penting lain.) dengan nada yang rendah dan sopan.
Menjelaskan alasan penolakan bisa membantu lawan bicara memahami situasimu tanpa merasa ditolak tanpa dasar. Namun, hindari memberikan alasan yang terlalu panjang atau berbelit-belit, karena bisa terdengar seperti pembenaran yang tidak tulus.
Contoh: Jika kamu menolak ajakan makan malam karena sudah ada janji, cukup katakan: “Bàoqiàn, wǒ yǐjīng yǔ péngyou yuē hǎo le.” (抱歉,我已经与朋友约好了。– Maaf, saya sudah janji dengan teman.) tanpa perlu menjelaskan detail janji tersebut.
Jika kamu tidak bisa memenuhi permintaan saat ini, tetapi bersedia membantu di lain waktu, sampaikan hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa penolakanmu bukan karena tidak ingin membantu, melainkan karena keterbatasan saat ini.
Contoh: “Jīntiān wǒ méi yǒu shíjiān, dàn míngtiān kěyǐ.” (今天我没有时间,但明天可以。– Hari ini saya tidak punya waktu, tetapi besok bisa.) Ini akan membuat lawan bicara merasa dihargai dan tetap terbuka untuk kerja sama di masa depan.
Dalam budaya Tiongkok, hierarki sosial sangat penting. Saat menolak permintaan dari orang yang lebih senior (seperti atasan, orang tua, atau guru), gunakan bahasa yang lebih formal dan hormat. Misalnya, gunakan “nín” (您) daripada “nǐ” (你) untuk menyapa mereka.
Contoh: “Nín de qǐngqiú wǒ rất想 bāngzhù, dàn wǒ xiànzài shíjiān bù zú.” (您的请求我很想帮助,但我现在时间不足。– Saya sangat ingin membantu permintaan Anda, tetapi saya sekarang tidak punya cukup waktu.) Ini menunjukkan rasa hormat sambil tetap jujur tentang keterbatasanmu.
Menolak ajakan atau permintaan dalam bahasa Mandarin bukan hanya tentang memilih kata yang tepat, tetapi juga tentang cara penyampaian yang menghormati budaya dan nilai-nilai kesopanan. Dengan menguasai 9 frasa di atas dan memperhatikan tips tambahan, kamu bisa menolak dengan percaya diri tanpa merusak hubungan baik dengan lawan bicara.
Ingatlah bahwa dalam budaya Tiongkok, “menjaga muka” (给面子, gěi miànzi) sangat penting. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk menolak dengan cara yang membuat lawan bicara tetap merasa dihargai. Jika kamu masih merasa kesulitan, jangan ragu untuk berlatih dengan teman atau menggunakan layanan bimbingan seperti Tugasin, di mana kamu bisa mendapatkan bantuan dari ahli bahasa untuk memperdalam pemahamanmu tentang komunikasi sopan dalam bahasa Mandarin.
Apakah kamu sedang belajar bahasa Mandarin untuk keperluan akademis, pekerjaan, atau sekadar hobi? Jika kamu membutuhkan bantuan untuk tugas, makalah, atau bahkan tesis yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Tiongkok, Tugasin siap membantu! Dengan tim penulis profesional yang berpengalaman, kami menyediakan layanan pembuatan tugas, penerjemahan, dan konsultasi akademis yang terpercaya. Hubungi kami sekarang dan rasakan kemudahan menyelesaikan tugasmu dengan hasil yang memuaskan!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang