Siapa di sini yang gemar menonton drama Korea atau mendengarkan lagu K-Pop? Pastinya kamu sering mendengar kata oppa diucapkan oleh karakter perempuan, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam lirik lagu. Kata ini memang sudah sangat populer, bahkan sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai kata serapan. Tapi, tahukah kamu bahwa oppa bukan sekadar panggilan manis? Di balik pengucapannya yang terdengar akrab, ada aturan dan makna budaya yang menarik untuk dipelajari.
Dalam bahasa Korea, oppa (오빠) memiliki arti yang lebih dalam daripada sekadar sapaan. Penggunaannya tidak sembarangan, karena terkait dengan hubungan kekeluargaan, usia, dan bahkan dinamika romantis. Jika kamu penasaran bagaimana cara menggunakan kata ini dengan benar—baik untuk memanggil kakak laki-laki, teman dekat, atau pasangan—simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Kami juga akan membahas perbedaan oppa dengan hyung, serta contoh kalimat yang bisa kamu praktikkan!
Secara harfiah, oppa (오빠) berarti "kakak laki-laki", tetapi dengan syarat: kata ini hanya boleh digunakan oleh perempuan untuk memanggil kakak laki-laki mereka—baik kakak kandung, sepupu, maupun saudara angkat. Misalnya, jika kamu seorang perempuan dan memiliki kakak laki-laki yang lebih tua, maka oppa adalah panggilan yang tepat. Penggunaan ini mencerminkan hierarki usia dan gender yang kuat dalam budaya Korea, di mana sopan santun dalam berkomunikasi sangat dijunjung tinggi.
Namun, makna oppa tidak berhenti di situ. Dalam konteks yang lebih luas, kata ini juga bisa digunakan oleh perempuan untuk memanggil teman laki-laki yang lebih tua atau bahkan pasangan sebagai bentuk keakraban dan kasih sayang. Misalnya, dalam drama Korea, sering kali karakter perempuan memanggil pacarnya dengan sebutan oppa, meskipun mereka bukan saudara kandung. Hal ini menunjukkan bahwa kata ini telah berkembang menjadi panggilan yang sarat dengan nuansa emosional, mulai dari rasa hormat hingga romantisme.
Yang menarik, oppa tidak bisa digunakan oleh laki-laki. Jika seorang laki-laki ingin memanggil kakak laki-lakinya, mereka akan menggunakan kata hyung (형). Ini membuktikan bahwa bahasa Korea sangat memperhatikan jenis kelamin penutur dalam menentukan sapaan yang tepat. Jadi, jangan sampai salah pakai, ya!
Seperti yang sudah disebutkan, oppa dan hyung sama-sama berarti "kakak laki-laki", tetapi keduanya tidak bisa ditukar. Perbedaannya terletak pada siapa yang mengucapkannya. Oppa adalah panggilan dari perempuan kepada laki-laki yang lebih tua, sementara hyung adalah panggilan dari laki-laki kepada laki-laki yang lebih tua. Misalnya:
Contoh penggunaan oppa: Seorang perempuan memanggil kakak laki-lakinya atau teman laki-laki yang lebih tua dengan mengatakan, "Oppa, tolong bantu aku!" (오빠, 도와줘!). Di sini, oppa menunjukkan bahwa penutur adalah perempuan dan lawan bicara adalah laki-laki yang lebih senior.
Contoh penggunaan hyung: Seorang laki-laki memanggil kakak laki-lakinya dengan mengatakan, "Hyung, kamu sudah makan?" (형, 밥 먹었어?). Jika laki-laki ini menggunakan oppa, maka akan terdengar aneh dan tidak sesuai dengan aturan bahasa.
Selain itu, ada juga kata noona (누나) untuk "kakak perempuan" yang digunakan oleh laki-laki, dan unnie (언니) untuk "kakak perempuan" yang digunakan oleh perempuan. Semua kata ini menunjukkan betapa pentingnya usia dan gender dalam sistem sapaan bahasa Korea. Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang hierarki dalam bahasa Korea, memahami perbedaan ini adalah langkah awal yang sangat penting.
Setelah mengetahui artinya, kini saatnya mempraktikkan oppa dalam kalimat. Berikut beberapa contoh penggunaan yang umum, beserta penjelasan konteksnya:
Untuk kakak kandung: "Oppa, aku pulang malam nanti, jangan khawatir!" (오빠, 오늘 늦게 들어갈 거야, 걱정 마!) → Di sini, oppa digunakan oleh adik perempuan untuk memberitahu kakak laki-lakinya tentang rencananya. Nuansa yang terasa adalah keakraban keluarga.
Untuk teman dekat: "Oppa, kamu mau pergi ke konser besok?" (오빠, 내일 콘서트 갈 거야?) → Dalam konteks ini, oppa digunakan oleh seorang perempuan kepada teman laki-laki yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan sekaligus kedekatan. Ini sering terjadi di lingkungan pertemanan atau perkumpulan.
Untuk pasangan (romantis): "Oppa, kamu hari ini terlihat sangat gagah!" (오빠, 오늘 정말 잘생겼어!) → Dalam hubungan asmara, oppa sering digunakan sebagai panggilan sayang, mirip dengan "sayang" atau "dear" dalam bahasa Indonesia. Ini menambah nuansa manis dan intim dalam percakapan.
Perlu diingat, meskipun oppa bisa digunakan untuk pasangan, tidak semua perempuan Korea memanggil pacarnya dengan sebutan ini. Beberapa mungkin lebih memilih nama panggilan lain, tergantung pada preferensi pribadi. Namun, dalam drama Korea, penggunaan oppa untuk pasangan sangat umum karena memberikan kesan yang romantis dan hangat.
Meskipun terdengar sederhana, banyak orang—terutama pelajar bahasa Korea—sering melakukan kesalahan dalam menggunakan oppa. Berikut beberapa kesalahan yang perlu kamu hindari:
Digunakan oleh laki-laki: Seperti yang sudah dijelaskan, oppa hanya untuk perempuan. Jika seorang laki-laki memanggil kakak laki-lakinya dengan oppa, maka itu adalah kesalahan fatal. Yang benar adalah menggunakan hyung.
Digunakan untuk orang yang lebih muda: Oppa hanya untuk orang yang lebih tua. Jika kamu seorang perempuan dan memanggil adik laki-laki atau teman sebaya dengan oppa, maka itu tidak tepat. Untuk teman sebaya, kamu bisa menggunakan nama depannya saja atau tambahkan -ah (아) atau -ya (야) di belakangnya, seperti "Minho-ya!"
Digunakan terlalu formal: Oppa adalah panggilan yang akrab dan informal. Jika kamu baru kenal dengan seseorang, terutama dalam situasi profesional, sebaiknya gunakan sapaan yang lebih formal seperti seonsaengnim (선생님) untuk guru atau ssi (씨) untuk orang yang lebih tua secara umum.
Memahami aturan ini akan membantu kamu terdengar lebih natural saat berkomunikasi dalam bahasa Korea. Jika masih ragu, cobalah untuk mendengarkan bagaimana native speaker menggunakan kata ini dalam drama atau percakapan sehari-hari. Dengan berlatih, kamu akan semakin terbiasa!
Kata oppa tidak hanya populer di Korea, tetapi juga di seluruh dunia, terutama berkat pengaruh Hallyu atau gelombang budaya Korea. Drama Korea, K-Pop, dan varietas show sering menampilkan penggunaan oppa dalam berbagai konteks, membuat kata ini mudah dikenali oleh penggemar internasional. Selain itu, oppa sering diucapkan dengan intonasi yang manis atau penuh kasih sayang, sehingga menambah daya tariknya.
Di Indonesia, kata ini bahkan sudah masuk ke dalam KBBI sebagai kata serapan dengan arti "kakak laki-laki (dalam bahasa Korea)". Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh budaya Korea terhadap bahasa sehari-hari kita. Banyak fans drama Korea atau K-Pop yang mulai menggunakan oppa sebagai panggilan lucu kepada kakak atau teman laki-laki mereka, meskipun tidak dalam konteks bahasa Korea yang sebenarnya.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun oppa terdengar menggemaskan, penggunaan yang salah bisa membuatmu terdengar aneh atau bahkan tidak sopan. Jadi, pastikan kamu memahami konteksnya dengan baik sebelum menggunakannya!
Jika kamu tertarik untuk mempelajari bahasa Korea lebih dalam—tidak hanya tentang oppa, tetapi juga tata bahasa, kosakata, dan budaya—kami di Tugasin.me siap membantu! Kami menyediakan layanan bimbingan dan pendampingan untuk tugas, makalah, atau bahkan skripsi yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Korea. Dengan bantuan tutor berpengalaman, kamu bisa belajar dengan lebih terstruktur dan menyenangkan.
Tidak hanya itu, jika kamu sedang mengerjakan tugas tentang bahasa Korea atau membutuhkan referensi untuk penelitian, tim kami siap memberikan dukungan penuh. Hubungi kami sekarang dan rasakan kemudahan belajar dengan pendampingan yang profesional. Jangan biarkan kesulitan bahasa menghambat minatmu—ayo mulai perjalanan belajarmu bersama Tugasin.me!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang