Jika kamu sering menonton drama Korea, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ahjussi. Istilah ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika karakter berinteraksi dengan pria dewasa atau lebih tua. Namun, tahukah kamu bahwa penggunaan kata ini tidak sesederhana yang terlihat? Di balik kesan santainya, ahjussi memiliki makna, konteks, dan aturan penggunaan yang cukup kompleks dalam budaya Korea.
Dalam bahasa Korea, ahjussi (아저씨) bukan sekadar panggilan untuk pria paruh baya, tetapi juga mencerminkan hierarki sosial dan tingkat kesopanan. Penggunaannya yang salah bahkan bisa dianggap tidak sopan atau bahkan menyinggung! Oleh karena itu, penting bagi kamu yang belajar bahasa Korea—apalagi jika berencana berkunjung atau tinggal di Korea Selatan—untuk memahami arti sebenarnya, kapan waktu yang tepat menggunakannya, dan alternatif panggilan lain yang lebih sesuai. Mari kita bahas secara mendalam agar kamu tidak salah kaprah!
Ahjussi (아저씨) secara harfiah merujuk pada pria dewasa yang usianya lebih tua dari pembicara, tetapi belum cukup lanjut untuk disebut harabeoji (할아버지, kakek). Dalam bahasa Indonesia, kata ini sering diterjemahkan sebagai "Bapak" atau "Om", tetapi maknanya jauh lebih luas dan bergantung pada hubungan sosial antara pembicara dengan orang yang dituju.
Di Korea Selatan, ahjussi umumnya digunakan oleh orang yang lebih muda untuk memanggil pria yang bukan bagian dari keluarga inti, seperti tetangga, teman orang tua, atau orang asing yang terlihat berusia paruh baya. Misalnya, seorang anak muda bisa memanggil sopir taksi atau pemilik toko dengan sebutan ini. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan ahjussi tidak selalu netral—terkadang bisa terdengar kurang hormat jika ditujukan kepada orang yang memiliki status sosial lebih tinggi, seperti atasan di tempat kerja atau pejabat pemerintah.
Secara historis, kata ini memiliki konotasi yang terkait dengan kelas sosial. Pada masa lalu, ahjussi digunakan untuk merujuk pada pria biasa yang tidak memiliki pangkat atau jabatan penting. Oleh karena itu, menggunakannya pada orang yang berstatus tinggi—seperti profesor, bos, atau pejabat—dapat dianggap tidak sopan. Dalam konteks modern, meskipun aturannya sedikit longgar, tetap saja kamu harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Selain ahjussi, ada kata lain yang sering digunakan untuk memanggil pria dewasa, yaitu samchon (삼촌). Meskipun keduanya bisa diterjemahkan sebagai "paman", penggunaan keduanya sangat berbeda. Samchon secara spesifik merujuk pada saudara laki-laki dari orang tua—baik dari pihak ayah maupun ibu—atau pria yang memiliki hubungan kekeluargaan dekat. Misalnya, jika kamu memiliki paman dari pihak ibu, kamu akan memanggilnya samchon, bukan ahjussi.
Yang menarik, samchon terdengar lebih akrab dan hangat dibandingkan ahjussi. Hal ini karena samchon mengimplikasikan kedekatan emosional, sementara ahjussi lebih bersifat umum dan kadang terkesan dingin. Contohnya, jika kamu sudah cukup dekat dengan tetangga yang usianya lebih tua, kamu bisa memanggilnya samchon sebagai tanda rasa hormat sekaligus kedekatan. Sebaliknya, jika kamu baru pertama kali bertemu seseorang, lebih aman menggunakan seonsaengnim (선생님, "guru" atau "Bapak/Ibu") atau gelar resmi lainnya.
Untuk menghindari kesalahan, ingatlah bahwa samchon hanya digunakan dalam konteks kekeluargaan atau hubungan yang sudah terbangun, sementara ahjussi lebih fleksibel tetapi harus digunakan dengan hati-hati. Jika ragu, kamu bisa menggunakan panggilan netral seperti seonsaengnim atau ssi (씨, seperti "Pak" atau "Bu" dalam bahasa Indonesia) diikuti nama keluarga, misalnya Kim-seonsaengnim (김선생님).
Untuk memahami bagaimana ahjussi digunakan dalam percakapan nyata, berikut beberapa contoh kalimat beserta penjelasannya:
이웃집 아저씨가 건강검진을 받으러 병원에 같이 가달라고 하셨어요. (Iutjib ajeossi-ga geongang-geomjin-eul badeureo byeongwon-e gatchi gadallago hasyeosseoyo.)
Artinya: "Paman tetangga meminta saya untuk menemaninya ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan."
Dalam contoh ini, ahjussi digunakan untuk merujuk pada tetangga yang usianya lebih tua tetapi bukan keluarga dekat. Panggilan ini tepat karena tidak ada hubungan kekeluargaan yang mengharuskan penggunaan samchon.
아저씨, 이 상자 좀 들어 주실래요? (Ajeossi, i sangja jom deureo jusillaeyo?)
Artinya: "Pak, bisakah Bapak membantu mengangkat kotak ini?"
Contoh ini menunjukkan penggunaan ahjussi dalam situasi informal, seperti meminta bantuan kepada pria yang lebih tua di tempat umum. Namun, jika pria tersebut terlihat memiliki status tinggi (misalnya mengenakan jas atau berada di kantor), lebih baik menggunakan seonsaengnim.
Perlu diperhatikan bahwa dalam beberapa kasus, terutama di Seoul dan kota-kota besar, penggunaan ahjussi mulai berkurang karena dianggap kurang sopan. Banyak orang Korea sekarang lebih memilih panggilan seperti hyungnim (형님, untuk pria yang lebih tua tetapi masih dalam lingkup pertemanan) atau ajumma (아줌마, untuk wanita paruh baya) dengan konteks yang lebih spesifik. Jika kamu tidak yakin, observasi terlebih dahulu bagaimana orang lokal memanggil orang tersebut bisa menjadi panduan yang baik.
Banyak pelajar bahasa Korea—terutama mereka yang belajar melalui drama—sering melakukan kesalahan dalam menggunakan ahjussi. Berikut beberapa kesalahan umum dan tips untuk menghindarinya:
Menggunakan ahjussi pada orang yang memiliki status tinggi.
Seperti yang sudah dijelaskan, ahjussi tidak cocok digunakan untuk atasan, profesor, atau pejabat. Jika kamu harus memanggil seseorang dengan status tersebut, gunakan gelar resmi mereka, seperti sa-jangnim (사장님, untuk bos perusahaan) atau gyo-sunim (교수님, untuk profesor).
Menggunakan ahjussi pada pria muda.
Meskipun ahjussi merujuk pada pria paruh baya, menggunakannya pada pria yang terlihat muda (misalnya berusia 30-an) bisa terdengar aneh atau bahkan menyinggung. Untuk pria yang usianya tidak jauh berbeda, gunakan oppa (오빠, untuk wanita memanggil pria yang lebih tua) atau hyung (형, untuk pria memanggil pria yang lebih tua).
Menggunakan ahjussi tanpa konteks yang jelas.
Jika kamu tidak yakin dengan usia atau status orang tersebut, lebih baik menggunakan panggilan netral seperti seonsaengnim atau ssi. Misalnya, jika kamu bertemu dengan pria di kafe dan tidak tahu usianya, kamu bisa mengatakan "Excuse me, ssi" (실례합니다, 쎄요) sebagai pengganti.
Untuk meminimalisir kesalahan, kamu bisa berlatih dengan menonton drama Korea sambil memperhatikan bagaimana karakter menggunakan panggilan kepada orang yang lebih tua. Drama seperti "Reply 1988" atau "Hometown Cha-Cha-Cha" banyak menampilkan interaksi sehari-hari yang bisa menjadi referensi belajar. Selain itu, jika kamu memiliki teman penutur asli bahasa Korea, jangan ragu untuk bertanya langsung tentang penggunaan kata yang tepat.
Jika kamu merasa ragu menggunakan ahjussi, ada beberapa alternatif panggilan yang bisa kamu gunakan tergantung pada situasi dan hubungan dengan orang tersebut. Berikut beberapa di antaranya:
Seonsaengnim (선생님)
Kata ini secara harfiah berarti "guru", tetapi dalam penggunaan sehari-hari, seonsaengnim bisa digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua atau memiliki pengetahuan lebih, seperti dokter, pengacara, atau bahkan sopir taksi yang lebih senior. Panggilan ini terdengar sangat hormat dan jarang menimbulkan kesalahpahaman.
Ssi (씨)
Ini adalah panggilan netral yang bisa digunakan setelah nama keluarga atau nama depan seseorang, mirip dengan "Pak" atau "Bu" dalam bahasa Indonesia. Contoh: Kim-ssi (김씨). Meskipun terdengar formal, ssi aman digunakan dalam hampir semua situasi, terutama jika kamu tidak yakin dengan status orang tersebut.
Hyungnim (형님) / Nuna (누나) / Oppa (오빠)
Jika orang yang kamu ajak bicara tidak terlalu jauh usianya, kamu bisa menggunakan panggilan berdasarkan hubungan gender. Hyungnim digunakan oleh pria untuk memanggil pria yang lebih tua, oppa digunakan oleh wanita untuk memanggil pria yang lebih tua, dan nuna digunakan oleh pria untuk memanggil wanita yang lebih tua. Panggilan ini lebih akrab dan cocok untuk teman atau rekan kerja.
Memilih panggilan yang tepat tidak hanya menunjukkan kesopanan, tetapi juga membantu kamu membangun hubungan yang baik dengan orang Korea. Jika kamu masih bingung, jangan khawatir—banyak orang Korea memahami bahwa pelajar bahasa asing mungkin kesulitan dengan aturan ini, dan mereka biasanya akan dengan senang hati mengoreksi atau memberi saran.
Memahami penggunaan ahjussi hanyalah salah satu aspek dari belajar bahasa Korea. Ada banyak hal lain yang perlu kamu perhatikan, seperti tata krama berbicara, penggunaan honorifik (jondaetmal dan banmal), dan kosakata yang sesuai konteks. Jika kamu serius ingin menguasai bahasa Korea dengan benar, berikut beberapa tips dari kami:
Pelajari budaya Korea selain bahasanya.
Bahasa dan budaya tidak bisa dipisahkan. Memahami nilai-nilai seperti hierarki, kesopanan, dan cara berpikir orang Korea akan membantu kamu menggunakan bahasa dengan lebih natural. Misalnya, dalam budaya Korea, menghormati orang yang lebih tua sangat penting, dan ini tercermin dalam cara mereka berbicara.
Berlatih dengan penutur asli.
Jika memungkinkan, carilah teman atau tutor berbahasa Korea untuk berlatih. Mereka bisa memberi umpan balik langsung tentang penggunaan kata, intonasi, dan kesopanan. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas belajar bahasa Korea online untuk bertukar pengalaman.
Gunakan sumber belajar yang terpercaya.
Selain drama Korea, kamu juga bisa belajar dari buku teks, podcast, atau kursus online yang dirancang khusus untuk pelajar bahasa Korea. Pastikan sumber yang kamu gunakan menjelaskan tidak hanya kosakata, tetapi juga konteks dan budaya di baliknya.
Jika kamu merasa kesulitan atau membutuhkan bantuan dalam belajar bahasa Korea—baik untuk tugas, skripsi, atau persiapan perjalanan ke Korea—kami di Tugasin.me siap membantu! Kami menyediakan layanan pembimbingan dan penyelesaian tugas bahasa Korea dengan tim ahli yang berpengalaman. Dengan bantuan kami, kamu bisa memahami materi dengan lebih mendalam dan menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan pelajar. Hubungi kami sekarang dan dapatkan panduan belajar yang tepat sesuai kebutuhanmu!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang