Belajar angka dalam bahasa Jepang, khususnya dalam bentuk Hiragana, merupakan langkah fundamental bagi siapa saja yang ingin menguasai bahasa ini dengan baik. Tidak hanya berguna untuk kehidupan sehari-hari—seperti berbelanja, menanyakan waktu, atau membaca alamat—angka dalam Hiragana juga sering muncul dalam konteks budaya Jepang, mulai dari tradisi, festival, hingga media populer seperti anime dan drama. Bagi pemula, memahami sistem penulisan dan pengucapan angka 1–100 mungkin terasa menantang, tetapi dengan metode yang tepat, prosesnya bisa menjadi menyenangkan dan mudah diingat.
Berbeda dengan sistem angka Latin yang sudah kita kenal, bahasa Jepang memiliki aturan tersendiri dalam membaca dan menulis angka, terutama ketika digabungkan dengan karakter Hiragana. Misalnya, angka empat bisa diucapkan dengan dua cara berbeda tergantung konteksnya, sementara angka puluhan memerlukan pemahaman tentang penjumlahan angka dasar. Dalam panduan ini, kami akan membahas secara rinci cara membaca dan menulis angka 1–100 dalam Hiragana, dilengkapi dengan tips menghafal, variasi pengucapan, dan contoh praktis agar kamu bisa menguasainya dengan percaya diri. Jangan khawatir jika awalnya terasa rumit—dengan latihan yang konsisten, kamu pasti bisa lancar!
Sebelum melangkah ke angka yang lebih besar, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menghafal 11 angka pokok dalam bahasa Jepang, yaitu dari 0 hingga 10. Angka-angka ini menjadi fondasi untuk memahami semua angka berikutnya, termasuk belasan dan puluhan. Tanpa menguasai angka dasar, kamu akan kesulitan ketika harus menyusun angka yang lebih kompleks, seperti 23, 57, atau 99. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk benar-benar menghafal tabel di bawah ini, termasuk variasi pengucapan yang mungkin muncul.
Perhatikan bahwa beberapa angka memiliki dua cara pengucapan yang umum digunakan, tergantung situasinya. Misalnya, angka 4 (shi/yon) sering diucapkan sebagai yon dalam konteks sehari-hari untuk menghindari kekeliruan dengan kata shi yang berarti "kematian" dalam bahasa Jepang. Demikian pula, angka 7 (shichi/nana) dan 9 (kyuu/ku) juga memiliki alternatif pengucapan. Memahami variasi ini akan membantumu berkomunikasi dengan lebih natural dan menghindari kesalahpahaman.
Angka nol dalam bahasa Jepang bisa diucapkan sebagai rei (lebih formal) atau zero (serapan dari bahasa Inggris). Penggunaan rei lebih umum dalam konteks matematika atau dokumen resmi, sementara zero sering muncul dalam percakapan sehari-hari, seperti saat menyebut nomor telepon atau skor dalam permainan.
Contoh penggunaan: "Suhu hari ini adalah rei-do (0 derajat)." Atau, "Nomor telepon saya berakhir dengan zero-ichi-ni (012)."
Angka satu diucapkan sebagai ichi, tetapi dalam beberapa kasus, seperti saat menghitung benda, bisa berubah menjadi hitotsu (一つ). Misalnya, "Saya punya hitotsu apel" (一つのリンゴ). Dalam konteks angka, ichi tetap digunakan, seperti dalam juu-ichi (11).
Catatan: Saat digabungkan dengan angka puluhan, seperti 21 (ni-juu-ichi), pengucapan ichi tetap konsisten. Namun, dalam penghitungan benda, aturannya berbeda—ini akan dibahas lebih lanjut dalam materi tingkat lanjut.
Ini adalah salah satu angka yang paling sering menimbulkan kebingungan. Shi (し) adalah pengucapan standar, tetapi karena terdengar sama dengan kata "kematian" (死), banyak orang Jepang lebih memilih menggunakan yon (よん) dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari kesan negatif.
Contoh: "Saya punya yon-hon buku" (4 buku) terdengar lebih alami daripada "shi-hon". Dalam angka seperti 14 (juu-yon) atau 40 (yon-juu), yon lebih umum digunakan.
Sama seperti angka 4, angka 7 juga memiliki dua variasi: shichi (しち) dan nana (なな). Nana lebih sering digunakan dalam percakapan kasual, sementara shichi terdengar lebih formal. Misalnya, "Harga barang ini nana-sen-en (7000 yen)" terdengar lebih natural daripada "shichi-sen-en."
Dalam angka seperti 17 (juu-nana) atau 70 (nana-juu), nana adalah pilihan yang lebih umum. Namun, dalam konteks waktu (jam), shichi-ji (7 jam) masih sering digunakan.
Setelah menghafal 11 angka dasar ini, kamu sudah siap untuk melangkah ke angka belasan dan puluhan. Ingat, kunci utama adalah konsistensi dalam berlatih. Cobalah menulis angka-angka ini berulang kali dalam Hiragana sambil mengucapkannya dengan lantang. Jika perlu, buatlah kartu flash (flashcards) untuk mempercepat proses menghafal. Jangan ragu untuk mendengarkan audio pengucapan dari sumber terpercaya agar aksenmu semakin mirip dengan penutur asli.
Setelah menguasai angka 1–10, langkah selanjutnya adalah mempelajari angka 11–20. Prinsip dasarnya sangat sederhana: kamu hanya perlu menambahkan angka 10 (juu) dengan angka satuan (1–9). Misalnya, 11 adalah juu-ichi (10 + 1), 15 adalah juu-go (10 + 5), dan seterusnya. Pola ini konsisten untuk semua angka belasan, sehingga jika kamu sudah hafal angka 1–10, prosesnya akan terasa sangat mudah.
Namun, ada beberapa pengecualian kecil yang perlu diperhatikan, terutama terkait variasi pengucapan angka 4, 7, dan 9. Sebagai contoh, 14 bisa diucapkan sebagai juu-yon atau juu-shi, tetapi juu-yon lebih disukai dalam percakapan sehari-hari. Demikian pula, 17 lebih sering diucapkan sebagai juu-nana daripada juu-shichi. Berikut adalah daftar lengkap angka 11–20 beserta penjelasan detailnya:
Angka ini terbentuk dari juu (10) + ichi (1). Pengucapannya langsung menggabungkan kedua suku kata tanpa perubahan. Contoh penggunaan: "Saya berumur juu-ichi-sai (11 tahun)."
Perhatikan bahwa dalam konteks umur, kata sai (tahun) ditambahkan di akhir. Ini adalah pola yang konsisten untuk semua angka umur dalam bahasa Jepang.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, angka 14 memiliki dua variasi pengucapan. Juu-yon lebih umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sementara juu-shi mungkin terdengar dalam konteks formal atau tertulis.
Contoh: "Harga tiketnya juu-yon-doru (14 dollar)." Hindari menggunakan juu-shi dalam percakapan kasual karena bisa menimbulkan kesan aneh atau kurang alami.
Sama seperti angka 14, 17 juga memiliki dua opsi pengucapan. Juu-nana adalah pilihan yang lebih aman dan umum, terutama dalam percakapan. Sementara juu-shichi mungkin masih digunakan dalam konteks tertentu, seperti membaca nomor telepon.
Contoh: "Nomor kamar saya juu-nana-gou (nomor 17)." Jika kamu ragu, selalu pilih nana untuk angka 7 dalam kombinasi ini.
Angka 20 adalah angka puluhan pertama yang perlu kamu hafal. Berbeda dengan angka belasan, 20 tidak lagi menggunakan juu (10) sebagai awalan, melainkan ni-juu (2 × 10). Ini adalah pola yang akan berlanjut untuk angka puluhan lainnya (30, 40, dst.).
Contoh: "Saya menabung ni-juu-en (20 yen) setiap hari." Perhatikan bahwa untuk angka 20 ke atas, struktur pengucapannya berubah menjadi [angka puluhan] + juu.
Untuk memperdalam pemahamanmu, cobalah berlatih dengan menulis angka 11–20 dalam Hiragana sambil mengucapkannya. Misalnya, tulis "13" sebagai じゅうさん dan baca dengan lantang. Kamu juga bisa membuat kalimat sederhana menggunakan angka-angka ini, seperti "Saya memiliki juu-ni-hon pensil" (saya memiliki 12 pensil). Semakin sering berlatih, semakin cepat otakmu terbiasa dengan pola ini.
Setelah berhasil memahami angka 1–20, langkah berikutnya adalah mempelajari angka puluhan, mulai dari 30 hingga 100. Prinsip dasarnya mirip dengan angka belasan: kamu cukup menggabungkan angka satuan (1–9) dengan juu (10). Namun, untuk angka puluhan seperti 30, 40, dst., struktur berubah menjadi [angka satuan] + juu. Misalnya, 30 adalah san-juu (3 × 10), 50 adalah go-juu (5 × 10), dan seterusnya.
Yang menarik, angka 100 memiliki pengucapan tersendiri, yaitu hyaku (ひゃく), yang tidak mengikuti pola juu. Ini adalah salah satu angka yang perlu dihafal secara terpisah. Untuk angka di antara puluhan (misalnya 35, 68, 91), kamu cukup menggabungkan angka puluhan dengan angka satuan. Contoh: 68 = roku-juu-hachi (60 + 8). Berikut adalah daftar lengkap angka puluhan beserta contoh pengucapan dan penulisannya dalam Hiragana:
Angka 30 terbentuk dari san (3) + juu (10). Pengucapannya langsung dan tidak mengalami perubahan. Contoh penggunaan: "Tinggi badan saya san-juu-senchi (30 cm)."
Untuk angka seperti 35, kamu cukup menambahkan angka satuan: san-juu-go (35). Pola ini berlaku untuk semua angka puluhan lainnya.
Sama seperti angka 4, pengucapan yon-juu lebih disukai daripada shi-juu untuk menghindari kesan negatif. Contoh: "Saya berlari selama yon-juu-pun (40 menit)."
Jika kamu ingin mengatakan 44, pengucapannya menjadi yon-juu-yon, bukan yon-juu-shi, meskipun keduanya secara teknis benar. Namun, yon tetap menjadi pilihan yang lebih alami.
Angka 70 menggunakan nana sebagai awalan, mengikuti pola yang sama dengan angka 7 dalam belasan. Contoh: "Harga buku ini nana-juu-en (70 yen)."
Untuk angka seperti 77, pengucapannya adalah nana-juu-nana, bukan nana-juu-shichi, meskipun keduanya secara gramatikal benar. Namun, nana lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Angka 100 adalah pengecualian karena tidak menggunakan juu. Pengucapannya adalah hyaku, dan ini harus dihafal secara terpisah. Contoh: "Saya memiliki hyaku-en (100 yen)."
Untuk angka di atas 100, seperti 101 atau 110, struktur berubah lagi, tetapi itu adalah materi untuk tingkat lanjut. Untuk saat ini, fokuslah pada angka 1–100 terlebih dahulu.
Untuk melatih pemahamanmu, cobalah mengisi angka-angka berikut dalam Hiragana dan bacalah dengan lantang:
Jika kamu bisa menjawab semua soal di atas dengan benar, berarti pemahamanmu sudah sangat baik! Namun, jika masih ada kesulitan, jangan ragu untuk berlatih lebih sering. Salah satu cara efektif adalah dengan menggunakan angka dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat berbelanja, mengecek jam, atau membaca nomor telepon. Semakin sering kamu menerapkannya, semakin cepat kamu akan mahir.
Menghafal angka dalam bahasa Jepang memang membutuhkan waktu dan latihan, tetapi dengan metode yang tepat, prosesnya bisa menjadi lebih efisien dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamub coba:
Buatlah kartu kecil yang berisi angka dalam bahasa Indonesia di satu sisi dan Hiragana beserta pengucapannya di sisi lain. Latih diri untuk mengingat kedua sisi secara bergantian. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi flashcard digital yang banyak tersedia secara gratis.
Contoh: Sisi depan kartu menulis "15", sementara sisi belakang menulis じゅうご (juu-go). Ulangi proses ini hingga kamu bisa menjawab dengan cepat tanpa berpikir lama.
Beberapa orang lebih mudah menghafal melalui musik atau ritme. Cari lagu anak-anak atau chants yang mengajarkan angka dalam bahasa Jepang. Mendengarkan lagu sambil menyanyikan bersama akan membantu otak mengingat pola dengan lebih baik.
Contoh: Lagu "Ichii, ni, san, shi..." yang sering diajarkan di sekolah bahasa Jepang. Kamu juga bisa membuat lagu sendiri dengan melodi yang familiar.
Cobalah menggunakan angka Jepang dalam aktivitasmu, seperti menghitung uang, membaca jam, atau menyebut tanggal. Misalnya, saat melihat jam menunjukkan pukul 3:30, ucapkan "san-ji san-juu-pun". Semakin sering kamu mengaitkan angka dengan konteks nyata, semakin kuat ingatanmu.
Contoh lain: Saat berbelanja, hitung total belanjaanmu dalam bahasa Jepang. Jika harganya 85 yen, ucapkan "hachi-juu-go-en".
Menulis angka dalam Hiragana secara berulang akan membantu otakmu mengenali pola tulisan dan mengingatnya dengan lebih baik. Buatlah tabel angka 1–100 dan tulis setiap angka sambil mengucapkannya.
Contoh: Tulislah "42" sebagai yon-juu-ni (よんじゅうに) sebanyak 10 kali. Lakukan ini untuk semua angka hingga kamu merasa lancar.
Ingat, konsistensi adalah kunci. Luangkan waktu 10–15 menit setiap hari untuk berlatih, daripada belajar sekaligus dalam waktu lama tetapi tidak rutin. Jika kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan. Di Tugasin.me, kami menyediakan layanan bimbingan untuk membantu kamu menguasai bahasa Jepang, termasuk latihan angka, tulisan Hiragana, dan konversasi. Dengan pendampingan dari tutor berpengalaman, proses belajarmu akan menjadi lebih terarah dan efektif. Hubungi kami sekarang dan dapatkan panduan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhanmu!
Mempelajari angka 1–100 dalam Hiragana memang memerlukan usaha, tetapi dengan pemahaman pola dasar dan latihan yang konsisten, kamu pasti bisa menguasainya dengan mudah. Ingatlah bahwa angka-angka ini adalah fondasi penting tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk memahami budaya Jepang lebih dalam. Mulailah dengan menghafal 11 angka dasar, kemudian lanjutkan ke angka belasan dan puluhan dengan mengikuti pola penjumlahan yang sudah dijelaskan.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan angka dalam konteks nyata, seperti saat berbelanja, mengecek waktu, atau bahkan bermain game. Semakin sering kamu berlatih, semakin natural pengucapan dan penulisannya akan terasa. Jika kamu merasa perlu bimbingan lebih lanjut, tim ahli di Tugasin.me siap membantu dengan materi yang disesuaikan, latihan interaktif, dan tips belajar yang efektif. Segera hubungi kami dan mulailah perjalananmu menuju kemahiran bahasa Jepang!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang