Belajar bahasa Jepang memang menyenangkan, terutama ketika kamu mulai menguasai kata-kata sehari-hari yang sering digunakan dalam percakapan. Kata-kata ini bukan hanya membantu kamu berkomunikasi dengan lancar, tetapi juga membuka pintu untuk memahami budaya dan kebiasaan masyarakat Jepang. Bayangkan saja, ketika kamu bisa menyapa dengan tepat, bertanya dengan sopan, atau bahkan sekadar mengomentari cuaca, interaksi kamu dengan orang Jepang akan terasa lebih alami dan bermakna.
Nah, buat kamu yang baru memulai atau ingin memperkaya kosakata bahasa Jepang, kami telah merangkum 30 kata sehari-hari yang wajib dikuasai. Kata-kata ini mencakup berbagai situasi, mulai dari salam, ungkapan sopan, hingga kata-kata yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menguasai kata-kata ini, kamu tidak hanya bisa bertahan dalam percakapan sederhana, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kesopanan—dua hal yang sangat dihargai dalam budaya Jepang. Yuk, simak daftarnya dan pelajari satu per satu!
Sebelum membahas daftar kata-kata, penting untuk memahami mengapa kosakata sehari-hari ini begitu krusial. Bahasa Jepang memiliki tingkatan kesopanan yang berbeda, tergantung pada situasi dan lawan bicara. Misalnya, kata arigatou (terima kasih) bisa digunakan kepada teman, tetapi dalam situasi formal, kamu harus menambahkan gozaimasu menjadi arigatou gozaimasu. Kesalahan kecil dalam pemilihan kata bisa membuat kesan yang kurang baik, terutama jika kamu berinteraksi dengan orang yang lebih tua atau dalam lingkungan profesional.
Selain itu, kata-kata sehari-hari juga membantu kamu membangun kepercayaan diri saat berbicara. Ketika kamu sudah hafal frasa-frasa dasar seperti menyapa, meminta tolong, atau menanyakan arah, kamu tidak akan merasa canggung atau bingung saat berada di Jepang. Bahkan, orang Jepang sangat menghargai upaya orang asing yang mencoba berbahasa mereka, meskipun masih terbata-bata. Jadi, jangan ragu untuk berlatih dan menggunakan kata-kata ini dalam kehidupan nyata!
Berikut ini adalah daftar 30 kata dan frasa bahasa Jepang yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kami juga akan menjelaskan konteks penggunannya agar kamu bisa memahami kapan dan bagaimana menggunakannya dengan tepat.
Kata ini digunakan untuk menyapa orang di pagi hari, biasanya sebelum pukul 10.00. Versi informalnya adalah ohayou, yang bisa kamu gunakan kepada teman atau keluarga. Di Jepang, mengucapkan salam pagi dianggap sebagai tanda sopan santun, terutama di tempat kerja atau sekolah. Jika kamu tinggal serumah dengan orang Jepang, mengucapkan ohayou gozaimasu saat bertemu di pagi hari akan memberi kesan yang sangat baik.
Contoh penggunaan: Ketika kamu bertemu dengan tetangga atau rekan kerja di pagi hari, ucapkan dengan senyuman: "Ohayou gozaimasu! Kyō mo yoroshiku onegaishimasu." (Selamat pagi! Hari ini juga mohon bantuannya.)
Ini adalah sapaan serbaguna yang bisa digunakan dari siang hingga sore hari, biasanya antara pukul 10.00 hingga matahari terbenam. Konnichiwa tidak hanya berarti "halo," tetapi juga mengandung nuansa "selamat siang." Kata ini cocok digunakan dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal.
Contoh penggunaan: Ketika kamu masuk ke sebuah toko atau restoran, ucapkan konnichiwa kepada pegawai sebagai tanda sopan santun. Kamu juga bisa menambahkannya dengan "Genki desu ka?" (Apa kabar?) untuk membuat percakapan lebih hangat.
Kata ini digunakan untuk menyapa orang di malam hari, biasanya setelah matahari terbenam. Konbanwa lebih formal dibandingkan konnichiwa, sehingga cocok digunakan ketika kamu bertemu dengan orang yang lebih tua atau dalam situasi resmi. Di Jepang, mengucapkan salam malam dianggap sebagai etika dasar, terutama jika kamu mengunjungi rumah seseorang.
Contoh penggunaan: Ketika kamu bertemu dengan pemilik penginapan atau teman di malam hari, ucapkan "Konbanwa. Ojamashimasu." (Selamat malam. Permisi masuk.) sebagai tanda penghormatan.
Ini adalah ungkapan terima kasih yang paling sopan dan umum digunakan dalam bahasa Jepang. Arigatou saja bisa digunakan kepada teman, tetapi menambahkan gozaimasu membuatnya lebih formal dan cocok untuk situasi seperti menerima bantuan dari orang yang tidak dikenal atau atasan. Orang Jepang sangat menghargai rasa terima kasih, jadi jangan ragu untuk mengucapkannya sering-sering.
Contoh penggunaan: Ketika seseorang membantu kamu membawa barang berat, ucapkan "Arigatou gozaimasu! Tasukarimashita." (Terima kasih banyak! Sangat membantu.) Untuk versinya yang lebih kasual, kamu bisa mengatakan "Arigatou!" kepada teman.
Kata ini memiliki banyak fungsi: meminta maaf, meminta perhatian, atau bahkan meminta tolong. Sumimasen adalah kata ajaib dalam bahasa Jepang karena bisa digunakan dalam hampir semua situasi yang membutuhkan kesopanan. Misalnya, ketika kamu tidak sengaja menabrak seseorang, ketika ingin bertanya sesuatu kepada orang asing, atau ketika meminta pelayan toko untuk menunjukkan barang.
Contoh penggunaan: Jika kamu tersesat dan ingin bertanya arah, dekati orang dengan mengatakan "Sumimasen, eki wa doko desu ka?" (Permisi, stasiun keretanya di mana?) Atau jika kamu terlambat datang, ucapkan "Sumimasen, okuremashita." (Maaf, saya terlambat.)
Ungkapan ini lebih personal dan biasanya digunakan ketika kamu melakukan kesalahan kepada orang yang dekat denganmu, seperti teman atau keluarga. Gomen nasai terdengar lebih tulus dan menunjukkan penyesalan yang mendalam. Versi informalnya adalah gomen, yang sering digunakan oleh anak-anak atau pasangan.
Contoh penggunaan: Jika kamu lupa mengembalikan buku teman, katakan "Gomen nasai! Wasurete shimatte..." (Maafkan saya! Saya lupa...) Dengan nada yang tulus, ungkapan ini akan membuat lawan bicara merasa dihargai.
Kata ini adalah jawaban afirmatif yang paling dasar dalam bahasa Jepang. Hai bisa digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari menjawab pertanyaan sederhana hingga menunjukkan bahwa kamu mendengarkan lawan bicara. Namun, perlu diingat bahwa dalam situasi formal, terkadang hai dianggap terlalu singkat, sehingga kamu bisa menambahkan "Hai, wakarimashita." (Ya, saya mengerti.)
Contoh penggunaan: Ketika seseorang bertanya "Kōcha, nomimasu ka?" (Apakah kamu minum teh?), jawab dengan "Hai, onegaishimasu." (Ya, silakan.) Atau ketika atasan memberi instruksi, jawab dengan "Hai, shimasu." (Ya, akan saya lakukan.)
Ini adalah jawaban negatif dari hai. Meskipun terdengar sederhana, orang Jepang sering menghindari mengucapkan iie secara langsung karena dianggap kurang sopan. Sebagai gantinya, mereka menggunakan frasa seperti "Chotto..." (Agak...) atau "Muzukashii desu ne..." (Sulit ya...) untuk menolak dengan halus. Namun, dalam situasi informal, iie bisa digunakan dengan langsung.
Contoh penggunaan: Jika ditawari makanan tetapi kamu kenyang, katakan "Iie, kekkō desu. Itadakemasu." (Tidak, terima kasih. Saya sudah makan.) Atau jika ditanya apakah kamu mengerti dan jawabannya tidak, kamu bisa mengatakan "Iie, wakarimasen." (Tidak, saya tidak mengerti.)
Kata ini adalah ungkapan sopan untuk meminta bantuan atau permintaan. Onegaishimasu bisa digunakan dalam berbagai situasi, seperti memesan makanan, meminta tolong, atau bahkan ketika kamu ingin seseorang melakukan sesuatu untukmu. Kata ini menunjukkan rasa hormat dan kerendahan hati, sehingga sangat penting dalam budaya Jepang.
Contoh penggunaan: Ketika memesan makanan di restoran, katakan "Kore o onegaishimasu." (Ini yang saya pesan, silakan.) Atau jika kamu meminta teman untuk mengirimkan dokumen, ucapkan "Fax de okutte kuremasen ka? Onegaishimasu." (Bisa kirim lewat fax? Tolong ya.)
Frasa ini digunakan ketika kamu akan keluar rumah, baik untuk bekerja, sekolah, atau sekadar berbelanja. Ittekimasu secara harfiah berarti "saya pergi," tetapi mengandung makna bahwa kamu akan kembali. Ini adalah bagian dari budaya Jepang yang menghargai komunikasi dalam keluarga atau teman serumah.
Contoh penggunaan: Ketika kamu akan berangkat kerja, ucapkan kepada keluarga: "Ittekimasu!" dan mereka akan menjawab "Itterasshai!" (Pergi dan kembali dengan selamat!). Ini adalah kebiasaan yang sangat umum di Jepang.
Kata ini adalah lawan dari ittekimasu. Ketika kamu kembali ke rumah, ucapkan tadaima untuk memberitahu bahwa kamu sudah sampai. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai kehadiran orang lain di rumah dan menciptakan suasana yang hangat.
Contoh penggunaan: Setelah pulang dari sekolah atau kerja, ucapkan "Tadaima!" dan orang di rumah akan menjawab "Okaeri!" atau "Okaerinasai!" (Selamat datang kembali!). Kebiasaan sederhana ini mempererat hubungan dalam keluarga.
Ungkapan ini digunakan ketika kamu akan tidur atau ketika mengucapkan selamat tidur kepada orang lain. Oyasuminasai adalah versi formal, sementara oyasumi bisa digunakan kepada teman atau keluarga. Mengucapkan selamat tidur dianggap sebagai tanda perhatian dan kasih sayang.
Contoh penggunaan: Sebelum tidur, katakan kepada teman serumah: "Oyasuminasai. Ashita mo ganbarō ne!" (Selamat tidur. Besok juga semangat ya!) Ini akan membuat hubungan kamu lebih akrab.
Kata ini digunakan untuk memuji rasa makanan. Orang Jepang sangat bangga dengan masakan mereka, jadi ketika kamu mengatakan oishii, mereka akan sangat senang. Kata ini bisa digunakan untuk berbagai jenis makanan, dari makanan rumahan hingga hidangan restoran mewah.
Contoh penggunaan: Ketika mencicipi ramen buatan teman, katakan "Kore, hontō ni oishii desu ne! Gochisōsama deshita." (Ini benar-benar enak! Terima kasih atas makanannya.) Ungkapan gochisōsama deshita adalah cara sopan untuk berterima kasih setelah makan.
Kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menyenangkan, lucu, atau menarik. Omoshiroi bisa merujuk pada film, cerita, pengalaman, atau bahkan orang. Ini adalah kata yang sangat serbaguna dalam percakapan sehari-hari.
Contoh penggunaan: Jika teman menceritakan lelucon, kamu bisa tertawa dan berkata "Sugoku omoshiroi! Mō ichido itte kuremasen ka?" (Sangat lucu! Bisa ceritakan lagi?) Atau jika kamu menonton film yang bagus, katakan "Kono eiga, omoshiroi desu ne!" (Film ini menarik ya!)
Kata ini digunakan untuk melarang atau menyatakan bahwa sesuatu tidak diperbolehkan atau tidak mungkin. Dame adalah kata yang kuat, jadi gunakan dengan bijak, terutama dalam situasi formal. Dalam konteks yang lebih santai, kata ini bisa digunakan untuk menolak sesuatu dengan tegas.
Contoh penggunaan: Jika anak kecil ingin memegang barang berbahaya, katakan "Kore, dame! Abunai yo." (Ini tidak boleh! Berbahaya.) Atau jika teman mengajak kamu melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan, jawab "Gomen, kyō wa dame desu." (Maaf, hari ini tidak bisa.)
Gohan secara harfiah berarti "nasi," tetapi sering digunakan untuk merujuk pada makanan secara umum. Misalnya, ketika ditanya "Gohan, tabeta?" (Sudah makan?), yang dimaksud adalah apakah kamu sudah makan secara umum, bukan hanya nasi. Ini adalah bagian dari budaya Jepang yang sangat memperhatikan waktu makan.
Contoh penggunaan: Ketika teman mengajak makan, kamu bisa bertanya "Nani ka gohan, taberu?" (Mau makan apa?) Atau jika kamu lapar, katakan "Onaka ga suita. Gohan, tabetai." (Perutku lapar. Ingin makan.)
Kata ini digunakan untuk membicarakan uang, baik dalam konteks harga, pembayaran, atau keuangan. Orang Jepang biasanya menghindari membicarakan uang secara terbuka, tetapi dalam situasi seperti berbelanja atau membayar tagihan, kata ini sangat penting.
Contoh penggunaan: Ketika bertanya harga, katakan "Kore wa ikura desu ka?" (Ini harganya berapa?) Atau jika kamu ingin meminjam uang, ucapkan "Sumimasen, chotto okane o karite mo ii desu ka?" (Maaf, boleh pinjam uang sedikit?)
Jikan berarti "waktu" dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika membicarakan jadwal atau ketepatan waktu. Orang Jepang sangat menghargai kepatuhan terhadap waktu, jadi kata ini sering muncul dalam konteks pertemuan atau janji.
Contoh penggunaan: Jika kamu terlambat, katakan "Jikan ga nakute, okuremashita. Sumimasen." (Kehabisan waktu, jadi terlambat. Maaf.) Atau ketika menanyakan jam, tanyakan "Ima, nanji desu ka?" (Sekarang jam berapa?)
Mempelajari 30 kata di atas hanyalah langkah awal. Untuk benar-benar menguasai bahasa Jepang, kamu perlu melatih pengucapan, mendengarkan percakapan asli, dan menggunakan kata-kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Bahasa Jepang memiliki intonasi yang khas, di mana pengucapan yang salah bisa mengubah makna kata. Misalnya, hashi bisa berarti "jembatan" (橋) atau "sumpit" (箸), tergantung pada intonasi. Kamu bisa mendengarkan pengucapan yang benar melalui aplikasi belajar bahasa, podcast, atau menonton drama Jepang.
Cobalah untuk merekam suaramu saat mengucapkan kata-kata tersebut dan bandingkan dengan penutur asli. Dengan berlatih secara konsisten, pelafalanmu akan semakin baik dan terdengar lebih natural.
Jangan hanya menghafal kata per kata, tetapi cobalah untuk membuat kalimat sederhana menggunakan kosakata yang sudah kamu pelajari. Misalnya, daripada hanya menghafal arigatou, buatlah kalimat seperti "Kyō wa tasukatte kurete arigatou gozaimasu." (Terima kasih sudah membantu hari ini.)
Dengan berlatih membuat kalimat, kamu akan lebih siap menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan nyata. Kamu juga bisa mencoba menulis jurnal harian dalam bahasa Jepang, meskipun hanya beberapa kalimat.
Jika memungkinkan, carilah teman atau komunitas yang bisa kamu ajak berlatih bahasa Jepang. Banyak platform online yang menyediakan pertukaran bahasa, di mana kamu bisa mengajari bahasa Indonesia kepada penutur bahasa Jepang dan sebaliknya.
Berinteraksi dengan penutur asli akan membantu kamu memahami konteks penggunaan kata, slang, dan ekspresi yang tidak diajarkan di buku teks. Selain itu, mereka bisa memberikan umpan balik langsung tentang kesalahan yang kamu buat.
Jika kamu sedang belajar bahasa Jepang untuk keperluan akademis, seperti menyelesaikan tugas atau skripsi, terkadang materi yang dibutuhkan bisa sangat kompleks. Tidak hanya sekadar menghafal kosakata, tetapi juga memahami tata bahasa, struktur kalimat, dan konteks budaya yang tepat. Jika kamu merasa kesulitan, jangan khawatir—kami di Tugasin.me siap membantu!
Kami menyediakan layanan bantuan untuk berbagai kebutuhan akademis, termasuk:
Dengan tim penulis yang berpengalaman dan paham betul seluk-beluk bahasa Jepang, kami akan memastikan tugas atau skripsimu diselesaikan dengan kualitas terbaik. Tidak perlu stres lagi dengan deadline atau kesulitan materi—serahkan saja kepada kami, dan kamu bisa fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.
Tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang melalui situs Tugasin.me dan dapatkan penawaran menarik untuk layanan bantuan tugas dan skripsimu. Dengan bantuan kami, perjalanan belajarmu akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan!
Tim ahli kami siap membantu Anda menyelesaikan tugas akademik dengan kualitas terbaik. Dapatkan bantuan profesional untuk skripsi, tesis, dan berbagai jenis tugas kuliah.
Konsultasi Gratis Sekarang