Past Future Perfect Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, Dan 15+ Contoh Kalimat Lengkap

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana cara mengungkapkan rencana atau harapan di masa lalu yang seharusnya sudah selesai sebelum waktu tertentu? Misalnya, "Saya berharap sudah menyelesaikan tugas ini sebelum liburan tiba" — tapi ungkapan itu kamu pikirkan kemarin, bukan sekarang. Nah, untuk situasi seperti inilah past future perfect tense berperan! Tense ini memang terdengar rumit, tapi sebenarnya sangat logis dan sering muncul dalam percakapan sehari-hari atau tulisan formal. Dalam panduan ini, kita akan mengupas tuntas tense ini dengan bahasa sederhana, rumus yang mudah diingat, fungsi praktisnya, dan tentu saja 15+ contoh kalimat yang bisa kamu tiru langsung. Siap menjelajahi dunia tenses yang menarik?

1. Apa Itu Past Future Perfect Tense?

Past future perfect tense (juga dikenal sebagai future perfect in the past) adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan aksi yang direncanakan atau diharapkan sudah selesai pada titik waktu tertentu di masa lalu. Singkatnya, tense ini menggabungkan:

• Past: Aksi dibicarakan dari perspektif masa lalu.
• Future: Rencana atau prediksi tentang masa depan dari sudut pandang masa lalu.
• Perfect: Aksi sudah selesai sebelum waktu tertentu.

Contoh sederhana: Bayangkan temanmu berkata kemarin, "Saya berharap sudah menabung Rp10 juta sebelum ulang tahun saya bulan depan." Nah, kalimat itu menggunakan past future perfect tense karena:

• Dikatakan kemarin (masa lalu).
• Mengacu pada bulan depan dari perspektif kemarin (masa depan relatif).
• Aksi "menabung" seharusnya sudah selesai sebelum waktu tertentu.

Tense ini sering muncul dalam cerita, laporan, atau percakapan yang membahas rencana atau harapan yang tidak terwujud. Jika kamu sedang belajar menulis esai atau tugas dalam bahasa Inggris, memahami tense ini akan membuat argumenmu terdengar lebih profesional dan terstruktur.

2. Rumus Past Future Perfect Tense (Plus Variasinya)

Rumus dasar tense ini sangat mirip dengan future perfect tense, tetapi dengan penyesuaian waktu ke masa lalu. Berikut struktur lengkapnya:

2.1. Rumus Positif

Subjek + would have / should have + V3 (past participle) + objek/keterangan.

Contoh:

• She would have finished her thesis by June 2024. (Dia seharusnya sudah menyelesaikan tesisnya sebelum Juni 2024.)
• They should have arrived at the airport before the flight departed. (Mereka seharusnya sudah tiba di bandara sebelum penerbangan berangkat.)

2.2. Rumus Negatif

Subjek + would not have / should not have + V3 + objek/keterangan.

Contoh:

• He wouldn't have missed the train if he had left earlier. (Dia tidak akan ketinggalan kereta jika berangkat lebih awal.)
• We shouldn't have forgotten to book the hotel in advance. (Kita seharusnya tidak melupakan pemesanan hotel terlebih dahulu.)

2.3. Rumus Interogatif (Pertanyaan)

Would / Should + subjek + have + V3 + objek/keterangan?

Contoh:

• Would you have completed the project by the deadline if I had helped you? (Apakah kamu sudah menyelesaikan proyek sebelum batas waktu jika aku membantumu?)
• Should they have informed us about the meeting cancellation? (Apakah mereka seharusnya sudah memberitahu kita tentang pembatalan rapat?)

2.4. Catatan Penting

• "Would have" digunakan untuk prediksi atau keinginan di masa lalu. Contoh: "I thought you would have passed the exam."
• "Should have" menyiratkan kesalahan atau kewajiban yang tidak terpenuhi. Contoh: "You should have studied harder."
• Tense ini selalu membutuhkan konteks waktu (misal: "by 2023