Pernahkah kamu membayangkan bagaimana cara mengungkapkan sebuah aksi yang seharusnya sudah berlangsung di masa lampau, tapi ternyata tidak terjadi? Atau mungkin ingin menjelaskan rencana yang seharusnya sedang berjalan sebelum waktu tertentu di masa lalu? Inilah fungsi utama dari past future perfect continuous tense—salah satu bentuk tenses paling kompleks namun menarik dalam grammar bahasa Inggris. Meskipun terdengar rumit, tense ini sebenarnya memiliki pola yang jelas dan bisa dikuasai dengan latihan yang tepat. Dalam panduan ini, kita akan mengupas tuntas mulai dari pengertian dasar, rumus praktis, hingga 15+ contoh kalimat aktual yang bisa kamu terapkan langsung. Siap mengasah kemampuan bahasa Inggrismu ke level berikutnya?
Past Future Perfect Continuous Tense: Pengertian Sederhana
Past future perfect continuous tense (juga dikenal sebagai future perfect continuous in the past) adalah bentuk tense yang digunakan untuk menyatakan:
- Sebuah aksi yang seharusnya sudah berlangsung selama periode waktu tertentu sebelum titik waktu spesifik di masa lalu, tapi tidak benar-benar terjadi (karena merupakan "masa depan" dari sudut pandang masa lalu).
- Rencana atau harapan di masa lalu tentang aksi yang akan sedang berjalan sebelum waktu tertentu—misalnya, "Saya seharusnya sudah 3 tahun belajar bahasa Inggris pada tahun 2020" (tapi kenyataannya tidak).
Tense ini sering muncul dalam:
- Cerita fiksi (untuk menggambarkan what could have been).
- Percakapan tentang rencana yang gagal atau harapan yang tidak terwujud.
- Analisis historis atau refleksi pribadi tentang masa lalu.
Catatan penting: Tense ini hanya digunakan ketika kita berbicara tentang masa lalu dari perspektif masa lalu. Jika kamu masih bingung, jangan khawatir—contoh kalimat nanti akan membuat semuanya lebih jelas!
Rumus Past Future Perfect Continuous Tense (Lengkap Dengan Penjelasan)
Struktur dasar tense ini terdiri dari 4 komponen utama yang harus urut. Berikut rumus lengkapnya:
1. Rumus Positif (+)
Subjek + would/should + have + been + verb-ing (present participle) + objek/keterangan
Contoh:
- She would have been working at the company for 10 years by 2020. (Dia seharusnya sudah bekerja di perusahaan selama 10 tahun pada tahun 2020.)
- They should have been studying for the exam all week. (Mereka seharusnya sudah belajar untuk ujian selama seminggu.)
2. Rumus Negatif (−)
Subjek + would/should + not + have + been + verb-ing + objek/keterangan
Catatan: "Would not" bisa disingkat menjadi "wouldn't", dan "should not" menjadi "shouldn't".
Contoh:
- He wouldn't have been living in Jakarta for 5 years if he hadn't gotten the job. (Dia tidak akan sudah tinggal di Jakarta selama 5 tahun jika tidak mendapatkan pekerjaan itu.)
- We shouldn't have been waiting for hours if the train had been on time. (Kita seharusnya tidak sudah menunggu berjam-jam jika kereta tepat waktu.)
3. Rumus Interogatif (?)
Untuk pertanyaan yes/no:
Would/Should + subjek + have + been + verb-ing + objek/keterangan?
Untuk pertanyaan informasi (wh-questions):
Wh-word + would/should + subjek + have + been + verb-ing + objek/keterangan?
Contoh:
- Yes/No: Would you have been studying English for 2 years by last month?
- Wh-question: How long would they have been traveling before the accident happened?
4. Penjelasan Kunci:
- "Would" vs. "Should":
- Would digunakan untuk situasi netral atau fakta.
- Should digunakan untuk menunjukkan harapan, kewajiban, atau saran yang tidak terpenuhi.
- Time markers: Tense ini selalu memerlukan keterangan waktu seperti:
- by + waktu tertentu (e.g., by 2020, by last month).
- for + durasi (e.g., for 5 years, for hours).
- before + event (e.g., before the meeting, before she arrived).
15+ Contoh Kalimat Past Future Perfect Continuous Tense (Terbaru 2025)
Untuk memahami tense ini dengan lebih baik, berikut adalah 15+ contoh kalimat yang mencakup berbagai situasi—dari kehidupan sehari-hari hingga konteks profesional. Perhatikan bagaimana setiap kalimat menunjukkan aksi yang seharusnya sedang berlangsung sebelum waktu tertentu di masa lalu.
Contoh Dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Positive: By 2023, I would have been learning Korean for 3 years if I hadn't given up. (Seharusnya saya sudah belajar Korea selama 3 tahun pada 2023 jika tidak menyerah.)
- Negative: They wouldn't have been living in Bali for a decade if the pandemic hadn't changed their plans. (Mereka tidak akan sudah tinggal di Bali selama 10 tahun jika pandemi tidak mengubah rencana mereka.)
- Interrogative: Would you have been working at that company for 5 years by last year? (Apakah kamu seharusnya sudah bekerja di perusahaan itu selama 5 tahun pada tahun lalu?)
- With "should": He should have been exercising regularly for months before the marathon. (Dia seharusnya sudah berolahraga secara rutin selama berbulan-bulan sebelum maraton.)
- Wh-question: How long would she have been teaching at the school before it closed? (Berapa lama dia seharusnya sudah mengajar di sekolah itu sebelum ditutup?)
Contoh Dalam Konteks Profesional
- By 2022, the team would have been developing the software for 2 years if the project hadn't been canceled. (Seharusnya tim sudah mengembangkan perangkat lunak selama 2 tahun pada 2022 jika proyek tidak dibatalkan.)
- The company should have been expanding its branches for 5 years before the economic crisis hit. (Perusahaan seharusnya sudah memperluas cabangnya selama 5 tahun sebelum krisis ekonomi terjadi.)
- Would the employees have been working remotely for a year by the time the new policy was announced? (Apakah karyawan seharusnya sudah bekerja secara remote selama setahun saat kebijakan baru diumumkan?)
- She wouldn't have been managing the department for long if she hadn't taken that course. (Dia tidak akan sudah mengelola departemen itu lama jika tidak mengikuti kursus tersebut.)
- Why wouldn't they have been investing in renewable energy for years before the regulation changed? (Mengapa mereka tidak seharusnya sudah berinvestasi di energi terbarukan selama bertahun-tahun sebelum regulasi berubah?)
Contoh Dalam Cerita atau Refleksi
- In his memoir, he wrote that by 2010, he would have been writing novels for a decade if his first book had succeeded. (Dalam memoarnya, dia menulis bahwa pada 2010, dia seharusnya sudah menulis novel selama 10 tahun jika buku pertamanya sukses.)
- The characters should have been preparing for the battle for weeks before the enemy arrived. (Karakter-karakter seharusnya sudah mempersiapkan pertempuran selama berminggu-minggu sebelum musuh tiba.)
- Would the scientist have been researching the cure for years before the breakthrough? (Apakah ilmuwan itu seharusnya sudah meneliti obatnya selama bertahun-tahun sebelum terobosan itu?)
- If the war hadn't started, they would have been building their dream house for 2 years by 1945. (Jika perang tidak dimulai, mereka seharusnya sudah membangun rumah impian mereka selama 2 tahun pada 1945.)
- How long would the artist have been painting the mural before the gallery opened? (Berapa lama seniman itu seharusnya sudah melukis mural sebelum galeri dibuka?)
Bonus: Contoh Dengan "Might Have Been" (Variasi Lain)
Meskipun tidak seumum would/should, "might have been" juga bisa digunakan untuk menunjukkan kemungkinan:
- She might have been working abroad for years if she had accepted the offer. (Dia mungkin sudah bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun jika menerima tawaran itu.)
- They might not have been struggling financially if they had saved money earlier. (Mereka mungkin tidak sedang berjuang secara finansial jika menabung lebih awal.)
Kapan Harus Menggunakan Past Future Perfect Continuous?
Tense ini seringkali membingungkan karena mirip dengan past perfect continuous atau future perfect continuous. Berikut adalah 3 situasi utama di mana kamu wajib menggunakannya:
1. Menyatakan Rencana atau Harapan di Masa Lalu yang Tidak Terwujud
Digunakan ketika kamu ingin mengekspresikan:
- Sesuatu yang seharusnya sudah terjadi sebelum waktu tertentu di masa lalu.
- Harapan atau prediksi dari sudut pandang masa lalu.
Contoh:
Pada tahun 2018, dia berkata: "By 2020, I will have been working here for 5 years." → Namun pada 2025, kenyataannya dia pindah kerja pada 2019. Jadi, kamu bisa mengatakan:
"By 2020, he would have been working here for 5 years if he hadn't resigned."
2. Dalam Cerita atau Narasi Masa Lalu (Reported Speech)
Saat mengutip ucapan atau pikiran seseorang di masa lalu tentang masa depan (dari perspektif mereka), tense ini digunakan untuk:
- Menggambarkan what was expected tetapi tidak terjadi.
- Menjelaskan latar belakang sebuah keputusan.
Contoh:
Original quote (2015): "By 2020, I will have been running this business for 10 years."
Reported speech (2025): "He said that by 2020, he would have been running the business for 10 years." (tapi kenyataannya bisnisnya tutup pada 2018).
3. Untuk Menunjukkan Penyesalan atau Kritikan Halus
Tense ini sering digunakan untuk:
- Menyampaikan penyesalan atas sesuatu yang tidak dilakukan.
- Memberikan kritik tidak langsung tentang keputusan di masa lalu.
Contoh:
- You should have been practicing the piano for months before the concert! (Kritik karena tidak berlatih.)
- If they had started earlier, they would have been finishing the project by now. (Penyesalan atas keterlambatan.)
Kesalahan Umum dan Tips Menguasai Tense Ini
Meskipun rumusnya jelas, banyak pelajar bahasa Inggris masih melakukan kesalahan dalam menggunakan past future perfect continuous. Berikut adalah 5 kesalahan paling umum dan cara menghindarinya:
1. Menggunakan "Will" Alih-Alih "Would/Should"
Salah: By 2020, she will have been working here for 5 years. (Jika dikutip dari masa lalu, ini salah.)
Benar: She said that by 2020, she would have been working here for 5 years.
Tips: Ingatlah bahwa "will" hanya untuk masa depan dari perspektif sekarang. Untuk masa lalu, gunakan "would".
2. Melupakan "Been" atau "Have"
Salah: They would working for hours before the meeting.
Benar: They would have been working for hours before the meeting.
Tips: Struktur selalu memerlukan: would/should + have + been + verb-ing.
3. Salah Menggunakan Keterangan Waktu
Salah: She would have been studying since 2 hours. ("Since" salah digunakan untuk durasi.)
Benar: She would have been studying for 2 hours by the time I arrived.
Tips: Gunakan:
- For + durasi (e.g., for 3 years).
- By + titik waktu (e.g., by 2020).
4. Mencampur dengan Past Perfect Continuous
Salah: He had been working there for 5 years by 2020. (Ini benar jika aksi benar-benar terjadi.)
Benar (jika tidak terjadi): He would have been working there for 5 years by 2020 if he hadn't quit.
Tips: Past perfect continuous untuk aksi nyata di masa lalu; past future perfect continuous untuk aksi yang seharusnya terjadi tetapi tidak.
5. Terlalu Formal dalam Percakapan Sehari-Hari
Tense ini jarang digunakan dalam percakapan kasual karena terdengar terlalu kompleks. Gunakan hanya dalam:
- Tulisan formal (esai, laporan).
- Cerita atau refleksi mendalam.
- Situasi di mana kamu perlu menekankan what could have been.
Alternatif sederhana: Dalam percakapan, kamu bisa menggantinya dengan past perfect atau past continuous jika konteksnya memungkinkan.
Latihan Praktis: Coba Buat Kalimat Sendiri!
Cara terbaik untuk menguasai tense ini adalah dengan berlatih membuat kalimat. Berikut adalah 3 skenario—cobalah ubah menjadi past future perfect continuous!
Skenario 1: Karir
Situasi: Pada tahun 2018, Rina berencana untuk bekerja di perusahaan itu selama 10 tahun pada 2023. Namun, dia resign pada 2020.
Contoh jawaban: By 2023, Rina would have been working at the company for 10 years if she hadn't resigned in 2020.
Skenario 2: Pendidikan
Situasi: Andi berharap sudah belajar bahasa Inggris selama 2 tahun sebelum ujian TOEFL bulan lalu, tetapi dia baru mulai 6 bulan yang lalu.
Contoh jawaban: Andi should have been studying English for 2 years before the TOEFL test last month.
Skenario 3: Hubungan
Situasi: Pada 2015, mereka berencana sudah menikah selama 5 tahun pada 2020. Namun, mereka putus pada 2018.
Contoh jawaban: By 2020, they would have been married for 5 years if they hadn't broken up in 2018.
Jika kamu kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari tutor atau menggunakan layanan seperti Tugasin untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang grammar dan struktur kalimatmu. Berlatih secara konsisten adalah kunci!
Kesimpulan: Mengapa Tense Ini Penting?
Meskipun past future perfect continuous bukan tense yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, menguasainya akan:
- Meningkatkan kemampuan menulismu, terutama untuk esai, cerita, atau laporan formal.
- Membantu kamu memahami nuansa waktu dalam bahasa Inggris dengan lebih dalam.
- Membuat ekspresi what-if atau refleksi tentang masa lalu menjadi lebih akurat dan natural.
Ingatlah bahwa kunci utama adalah:
- Pahami konteks: Tense ini selalu tentang harapan atau rencana di masa lalu yang tidak terwujud.
- Gunakan time markers: Tanpa by, for, before, kalimatmu akan ambigu.
- Berlatih secara aktif: Cobalah membuat 5 kalimat sendiri setiap hari menggunakan tense ini.
Dengan pemahaman yang tepat dan latihan yang cukup, kamu akan bisa menggunakan past future perfect continuous dengan percaya diri—bahkan dalam situasi yang paling kompleks sekalipun. Selamat belajar, dan jangan lupa untuk selalu think in English!